Chapter 20

704 50 10
                                    

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴!

• • •

Malam ini Kaivan dkk berada di arena, begitupun dengan Arsa.

"Jadi ini orang yang lo maksud?" ujar Arthur pelan disamping Reno berjalan mendekati Arsa, di balas deheman oleh Reno.

Kaivan dkk yang melihat ada nya Arthur langsung bersitatap.

Arsen yang paham situasi tersenyum miring menatap Arthur.

"Wow.. Jadi lo semua kabur kesini" remeh Arthur menatap Kaivan.

Kaivan menatap datar Arthur. "Bukan urusan lo" ujar nya tegas.

Arthur terkekeh, kemudian mata nya menelisik Arsa.

"Lo yang bakalan lawan gue malam ini" ucap nya menatap remeh Arsa.

Arsa tersenyum miring, beralih menatap Reno, "ga sanggup lawan gue sendirian sekarang lo bawa dekingan ternyata" sarkas Arsa terkekeh pelan.

Dapat ia lihat wajah Reno merah padam menahan amarah di remang-remang malam.

"Anjing lo" maki Reno, hendak maju ingin memukul Arsa, namun di tahan oleh Arthur.

"Tahan Ren, ini bukan waktunya buat luapin emosi lo" bisik Arthur.

Arthur menatap Arsa, "lo bakalan kalah lawan gue" ujar nya, segera saja ia menarik Reno beranjak meninggalkan mereka.

Kaivan geleng-geleng kepala melihat kepercayaan diri Arthur.

"Dia ga pernah berubah, selalu saja seperti itu" ujar Kaivan pelan.

Arsen menepuk pelan pundak Kaivan, "gue yakin suatu saat Arthur bakalan ngerti dan berhenti musuhin lo" ucap nya.

Kaivan mengangguk mengiyakan ucapan Arsen.

"𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘪𝘵𝘶" Pikiran Arsa berkecamuk namun memilih bungkam untuk tidak ikut campur.

_________

Disini lah Arsa berada, bersiap dengan motornya begitu pun dengan Arthur.

Kaivan mendekat ke arah Arsa, "kamu yakin bakal lawan dia?". Arsa mengangguk membalas pertanyaan Kaivan.

" Dia nekat orang nya Ar, dia bisa celakain kamu" ujar nya khawatir.

Arsa menggenggam tangan Kaivan, "aku bakal hati-hati dan waspada Kai" ucap nya sembari mengelus pelan punggung tangan Kaivan.

Kaivan mengangguk kemudian beranjak ke pinggir. Begitupun dengan Arsa memakai helm nya.

Bersiap memulai balapan begitupun dengan Arthur.

Kedua nya melesat jauh. Arsa menambah kecepatan nya meninggalkan Arthur di belakang.

Arthur yang tidak terima segera menambah laju motor nya, hingga berada di samping Arsa.

Menyeringai tipis dibalik helm nya. Niat ingin menendang kuat motor Arsa.

Namun sayangnya, kaki nya mengudara saat Arsa menambah laju motornya.

Seperkian detik ia terpana dengan kelincahan dan kegesitan Arsa dalam mengendarai motor.

Tanpa di duga ia oleng dan menabrak pembatas jalan. Badan nya terseret oleh motornya sendiri beberapa meter ke depan.

Arsa yang mendengar itu segera berhenti dan menoleh ke belakang.

Dapat ia lihat Arthur terkapar di timpa motornya.

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang