" Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran. " Nazea & Nazia.
" Silahkan balas dendam, namun jangan libatkan perasaan. " Shaka & Alfan.
Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu minggu kemudian.
Suasana yang cukup ramai memenuhi sebuah rumah mewah di salah satu desa. Warga kampung juga ikut hadir dalam acara yang di buat oleh si tuan rumah. Dengan dekorasi yang di buat secantik mungkin dan jangan lupa janur kuning yang melengkung terpasang indah di depan rumah.
Dua orang lelaki tampak gugup, sebentar lagi status mereka sudah bukan seorang lelaki lajang lagi. Ya, dua lelaki itu akan segera menikah dengan gadis yang di pilih ke dua orang tuanya. Hari ini dua pasangan pengantin di nikahkan di hari yang sama.
" Gue ga nyangka ternyata yang kita nikahin dua cewek itu. " Salah satu lelaki tersenyum simpul.
" Yang lebih ga nyangka lagi kita udah kenal mereka sejak kecil." Lelaki satunya menjawab.
" Dunia sesempit ini ternyata. "
" Gitu deh. "
Kedua lelaki itu kembali diam dengan pikirannya masing-masing. Belum lagi mereka juga merasakan yang namanya gugup karena akan Ijab kabul.
"Shaka, Alfan ayo!" satu gadis muncul dengan balutan kebaya cantik di tubuhnya.
Shaka, Alfan? ya, dua lelaki itu yang akan segera menikah. Sudah di bilang bahwa pernikahan mereka akan berlangsung minggu depan jelasnya hari ini. Mereka hanya mengadakan Ijab kabul saja karna pernikahan ini rahasia. Bahkan calon istri mereka saja tidak mengetahui bahwa mereka akan segera menikah.
" Iya kak." Shaka, Alfan.
"Bismillah, " tanpa diketahui batin dua lelaki itu mengucapkan hal yang sama.
Ketiga orang itu pergi turun ke bawah untuk melangsungkan pernikahan. Tamu tamu serta keluarga besar ternyata sudah menunggu mereka. Shaka duduk di sebuah kursi yang berhadapan langsung dengan calon papa mertuanya. Di meja sebelah Alfan juga duduk karna setelah Shaka ijab kabul barulah ia.
Shaka menjabat tangan calon papah mertuanya yaitu Novan. Rasa sedih, kecewa, bahagia, gugup semua itu tercampur menjadi satu.
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha Nazea Eira Devanya binti Novandra Devan bil mahril madzkur haalan. " Dengan satu kali tarikan nafas Shaka mengucapkannya kalimat tersebut.
" Bagaimana para saksi sah? "
"Sahh."
Shaka meneteskan air matanya. Sekarang ia sudah mempunyai tanggung jawab yang besar. Ia harus bisa membimbing istrinya ke jalan yang benar.
Selesai dengan akad Shaka tadi, kini bergantian Alfan yang ijab kabul. Alfan turut bahagia karna Shaka sudah sah menjadi suami dari gadis yang bernama Nazea. Kini giliran ia yang akan menikahi kembaran Nazea yaitu...
" Nak Alfan kamu sudah siap? " penghulu bertanya.
" Insyaallah saya siap. " Alfan menjawabnya dengan tegas bahwa ia sudah siap untuk ijab kabul.