Sengaja bab terakhir nggak dikasi author's note, soalnya mau cuap-cuap di sini.
•••
Halo, Teman-teman pembaca Flawed Perfection. Ada yang ingin aku sampaikan, nih. Mohon maaf kalau agak panjang.
Pertama-tama, aku mau bilang selamat untuk diri aku sendiri karena sudah berhasil menuntaskan cerita ini. Jujur aja, sebelum nulis cerita ini, aku udah nulis beberapa cerita lain dan hasilnya berhenti. Bahkan ada yang udah sampai bab dua puluhan, tapi aku benar-benar nggak ada energi buat lanjut. Atas alasan itu juga, aku sempat hiatus beberapa waktu. Kalau dilihat-lihat, jarak antara naskah lama dengan naskah ini tuh lumayan jauh, nggak seperti biasanya. Maka dari itu, aku ngerasa senang banget karena aku bisa menyelesaikan cerita ini.
Kedua, aku mau ucapin terima kasih banyak buat teman-teman yang udah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita ini. Mungkin, cerita ini masih banyak kurangnya, baik dari segi alur, ide cerita, amanat, dan lain sebagainya. Tapi, Flawed Perfection sudah aku rangkai dengan sebagus mungkin agar layak untuk dibaca, hehe. So, thank you so much, ya.
Ketiga, terima kasih semestarasi yang udah ngadain Festival Menulis Fiksi Rasi. Dengan adanya FMF ini menjadi pemicu aku untuk nyelesaikan naskah ini. Terima kasih juga untuk rekan-rekan FMF yang setiap hari mengisi grup agar tidak sepi-sepi banget, hehe. Semoga kita bisa kembali bertemu di event menulis berikutnya.
Mungkin, sekian aja yang mau aku sampaikan karena ini udah cukup panjang.
Terima kasih dan sampai jumpa di ceritaku berikutnya.
With love,
Vallencia
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawed Perfection
Teen Fiction[ Cerita ini diikutsertakan dalam Festival Menulis Fiksi Rasi ] Kehidupan itu rumit. Terkadang, apa yang terlihat oleh mata tidak sepenuhnya dapat dipercaya. Sama seperti halnya dengan kehidupan yang dimiliki Kaianna Victoria. Orang-orang menyebutn...