10 | Paris & Him

51 8 0
                                    

Ruangan redup cahaya berukuran cukup luas kini tengah dipenuhi tas dan koper. Sesekali seorang gadis menaruh tumpukan barang dengan asal, lalu kembali lagi ke kamarnya.

Wonyoung melihat kumpulan baju koleksinya, merasa bimbang dengan setelan yang akan ia gunakan. Sepertinya ia harus memilih pakaian yang nyaman, namun tetap ikonik. Mana mungkin seorang Jang Wonyoung terlihat biasa saja?

Sesuai jadwalnya, besok pagi ia harus melakukan penerbangan ke Paris untuk sabuah acara fashion. Mengingat dirinya sebagai salah satu duta merek global, tentu saja kehadirannya sangat dinantikan. Sepertinya tahun ini juga menjadi tahun yang membuatnya sering meninggalkan negaranya. Pasalnya lebih banyak agenda yang dihabiskan di luar negeri.

Wonyoung mengusap matanya karena merasa sedikit mengantuk. Akibat kehabisan ide dengan barang bawaannya, akhirnya gadis itu memilih untuk mengemas barangnya ke dalam koper. Ditemani hangatnya suhu malam hari, membuat Wonyoung menikmati kegiatannya sembari sebuah musik diputar dari pengeras suara.

"Ru..to.." Sudut bibirnya terangkat pasca meletakkan ponsel menghadap ke arahnya.

"Hey, tumben telepon?"

"Temenin, lagi beres-beres."

"Hahh??" Haruto sampai menempelkan speaker ponsel ke telinganya.

"Lagi beres-beres!!"

"Kabur kemana tuh? Banyak banget!"

Wonyoung mengarahkan kamera ke seluruh barang bawaannya. "Nih, mau ke Paris besok."

"Loh? Acara apa?"

"Biasa lah, tapi belum selesai beres-beres. Bingung bawa apa."

"Itu udah banyak Won, mau bawa apa lagi?"

"Sertifikat tanah rumah lu tuh dibawa sana." Wonyoung tertawa geli karena gurauannya itu.

"Serius, biar nuansanya juga baru. Mau yang lebih dewasa, kayak aktris gitu."

"Ciee..udah gue bilang coba akting."

Wonyoung menutup kedua telinganya, "Ngga denger!" Haruto tertawa kecil, terlihat bahwa ia juga meletakkan ponsel di sampingnya, sembari ia memperhatikan Wonyoung yang masih merapikan pakaian.

"Udah mau tidur? Kok udah gelap?"

Haruto mengangguk, "Mumpung pulang, mau tidur cepet."

"Oh? Ya udah matiin aja To. Gue kira lo masih main, biasanya belum ngantuk? Masih jam 10."

"Ngga tau, lagi capek aja."

"Ya udah, gue matiin aja ya?"

"Udah biarin! Lanjut aja sana, sambil cerita apa gitu."

Wonyoung tersenyum tipis dan melanjutkan kegiatannya. "Gue di sana, lo mau dibawain apa?"

"Dulu minta Menara Eiffel ga kesampean.."

"Bisa gua bawa, tapi buat colok mata lo aja gimana?

"Yakin mau colok mata gue? Nanti ga ada yang temenin kayak sekarang gimana?"

"Kan masih bisa telepon?"

"Tapi ga bisa video call. Hayo?"

"To, mending tidur, gue ikhlas sendirian." Haruto kembali tertawa.

"Ngga papa Won, gue masih belum bisa tidur. Nanti kalo gue ketiduran matiin aja."

"Katanya Jeongwoo mau banget kita main lagi. Kapan ya?"

LOOVE II : Promise Me | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang