20 | UNO

82 8 5
                                    

Dua orang gadis melambaikan tangannya setelah melihat teman-teman mereka di meja makan. Suara riuh dari anak-anak itu mengundang atensi dari beberapa pengunjung. Biasanya restoran itu dikunjungi oleh orang-orang yang juga berbelanja furnitur. Akan tetapi, melihat para remaja di sana tidak membeli apapun, rasanya sedikit aneh.

"Yena!" Wonyoung memeluknya dengan erat.

"Yujin apa kabar!?" Ia kembali antusias saat melihat temannya yang lain.

"Gue kangen banget sama kalian, ngga bohong," ujar Jihan.

Yena memajukan bibir bawahnya, "Kita jarang ketemu, terakhir aja pas sama Wonyoung."

Yujin sedikit memukul meja, "Oh!? Kan di sini juga!" Anak-anak itu berseru dengan kompak, setelah mengingat momen saat mereka berkumpil di sana.

"Woo, mana Ruto?" Kehadiran Jeongwoo akhirnya baru ditanggapi oleh Yena.

"Bareng Yubin, temen sekamar kita."

"Hah? Nama dia siapa?" Yujin memastikan kembali.

Jeongwoo menghela nafasnya, "Nama lu, satu huruf diganti 'B' aja."

"Yujib?" Ia menebak, yang segera mengundang tawa.

"Yubin anjir!" ujar Jihan.

Tak lama kemudian, mata Wonyoung berbinar ketika melihat Jennie menghampiri mereka dengan nampan di tangannya.

"Hai, Tante," Jeongwoo berdiri dan membungkukkan badannya. Diikuti dengan mereka semua.

"Hai! Sering-sering main kesini. Kan jadi rame bawaannya kalo ada kalian," katanya sembari membagikan beberapa piring waffle. Yujin dan Wonyoung pun segera membantunya.

Jihan tertawa kecil, "Ga ada kita juga rame kok, Tante.."

Jennie berdecak, "Haruto ga tau sampe mana. Tadi Tante telepon, katanya di jalan. Cuma belum sampe kan dia."

Wonyoung tersenyum, "Nanti juga sampai kok. Sebentar lagi mungkin."

Wanita paruh baya itu hanya mengangguk pelan. "Pesanan yang lain masih proses ya, ini untuk temen kalian ngobrol dulu."

"Makasih banyak, Tante. Jadi repotin." Yujin merasa tidak enak.

Kepergian Jennie membuat mereka segera melihat waffle itu. Wonyoung mengambil garpunya dan memotong waffle di depannya. Namun, gerakan tangannya melambat.

Ia menyadari bahwa beberapa orang juga menangkap gambar hingga merekam mereka. Hal itu sedikit membuat Wonyoung risih. Ia pun memeriksa teman-temannya. Sepertinya mereka tidak sadar bahwa mereka menjadi pusat perhatian.

"Ih makan duluan!" Tepukan Haruto di pundak Jeongwoo membuatnya tersentak saat akan melahap makanannya.

Wonyoung menyadari ada seseorang di belakang Haruto. Lantas ia berdiri dan membungkuk menyapanya. "Saya Jang Wonyoung.."

Yubin terpukau dengan gadis sebayanya itu. Perlahan Ia menyunggingkan senyuman. "Jang Yubin.."

Wonyoung cukup terkejut mengetahui kesamaan marga mereka. Di sisi lain, Yubin enggan melepaskan tatapan kagumnya. Jeongwoo menyadari hal itu, lalu segera menarik Yubin. "Makan sini lu! Bengong aja daritadi!"

Tidak sedetik pun Yubin mengalihkan tatapannya. Waktu-waktu yang semestinya dihabiskan dengan perbincangan mereka, dimanfaatkan Yubin untuk menikmati keindahan senyuman Wonyoung dari dekat.

Sementara itu, mereka juga tak lupa pada agenda utama, yakni merasakan menu baru restoran keluarga Haruto. Selain bersenda gurau, ketujuh anak itu menyempatkan diri untuk menyapa Jennie termasuk seorang chef, dan memberikan ulasan terhadap menu mereka.

LOOVE II : Promise Me | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang