4 | Angry?

70 8 1
                                    

"Buruan! Ganti baju!" seru Jeongwoo sambil membantu melepaskan jaket Haruto.

"Ganti apa anjing!?" Haruto semakin panik ketika mencari baju yang tepat untuk dirinya.

"Kaos atau sweater!" ujar Jeongwoo sambil ikut mencari pakaian miliknya sendiri.

Tiba-tiba datang teman kamar mereka yang lain, Yubin, sembari buru-buru menutup kamarnya. "Bocahnya dateng!" Ia pun melepas jaketnya dan dilemparkan ke Haruto.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi, petugas kedisiplinan, buka pintunya."

Jeongwoo memastikan temannya sudah aman, lalu membuka pintunya.

"Silakan Bang...mau minum apa?" celetuknya sambil tertawa meringis. Pemuda jangkung berdada bidang itu hanya menatapnya sinis. Tanpa berpamitan, ia masuk begitu saja.

"Cucian? Tunggu apa kalian?"

Yubin sedikit tersentak, "Tadi mau ditaruh, tapi penuh. Ini sumpah gua ga boong."

Pemuda itu meliriknya sejenak lalu kembali beralih pada hal lain. "Jeongwoo, siapa yang piket di ruang latihan?"

"Hari ini, Yubin. Tapi aman." Yubin menatap ketua kamar mereka, lalu mengangguk cepat.

Lalu kakak tingkat itu menatap mereka satu per satu. Tibalah saat berdiri di hadapan Haruto. Ia menyipitkan matanya. Ia melihat Haruto yang sangat berkeringat dengan nafas tersengal-sengal. Haruto sama sekali menolak menatapnya, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Lo habis pergi?"

"NGGA!" ujar kedua temannya. Haruto melirik mereka dan mengangguk untuk meyakinkan.

"Keringetan banget, kenapa lo?"

"Bang! Haruto kebelet berak. Iya kan To?" Haruto memberikan tatapan tidak terima karena ucapan Yubin. Namun mau tidak mau ia harus menyetujui kalimatnya. Pasalnya, kakak tingkat mereka terkenal galak dan senang memberikan poin pelanggaran kepada adik tingkatnya. Jika sudah begitu, bisa jadi mereka di bawah pengawasan ketat oleh para pelatihnya.

"Kamar kalian rapiin. Gua liat dari kamar lain, nomor 8 ini paling berantakan. Kalo besok ngga rapi, gua kasih poin."

Yubin sontak menatapnya, "Besok yang patroli lu lagi Bang?" Jeongwoo langsung mencubit tangannya. Sungguh itu tadi kalimat mematikan.

Benar saja, Yubin langsung mendapat tatapan tajam darinya. "Emang kalo gue, ada masalah?"

"NGGA ADA BANG! SIAP!" seru Jeongwoo.

Setelah melihat pasang mata satu per satu anak-anak itu, sang petugas kedisiplinan pun keluar. Jeongwoo segera menutup pintu dengan pelan, takut tindakannya akan dikira sebagai pergolakan.

Yubin langsung terjatuh di kasurnya. "Anjing, dia punya masalah apa sih sama kita!?"

Haruto melempar jaketnya kembali, "Lu yang cari masalah!"

"Aaakkghh!!!!" teriak Haruto sembari merebahkan dirinya.

"Kok lu bisa tepat waktu? Emang masih ada bis?" tanya Jeongwoo, sembari duduk di kasur miliknya sendiri.

"Masih, sampe jam 12 malem terakhir."

"Kalo gue ga pulang duluan, bisa-bisa ga balik kesini gua," lanjutnya.

"Kabar kembaran gue gimana To?" tanya Yubin.

"Kembaran? Gue ga punya peliharaan monyet." Haruto menjawab dengan posisi memandangi langit-langit kamar.

"Blok! Wonyoung!"

Jeongwoo memasang wajah geli. "Idih najis!"

"Baik, selama ngga pernah ketemu lu, selalu baik."

LOOVE II : Promise Me | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang