7 | One day

64 6 0
                                    

"Ih topinya ada matanya!"

"Lucu banget kalungnya bisa diganti hiasannya!"

"Lucuuuuuu!! Tupainya bisa gerak-gerak!!"

Sembari berfokus melihat jalan di depannya, sesekali Haruto tertawa mendengar celotehan Wonyoung saat membuka bingkisan darinya.

"Ruto liat, kalo dipencet terus tupainya gerak!"

"Hm?" Haruto sedikit kesulitan menengok ke arahnya. Akhirnya Wonyoung menghadapnya agar ia bisa menunjukkan mainan yang baru ia miliki.

"Nemu dimana?"

Haruto mengangkat kedua bahunya, "Ada deh~"

"Terus lihat ini, jepitnya ada tulisan CHUUU. Kaya gini To." Wonyoung langsung memajukan kedua bibirnya, memeragakan tulisan itu. Lantas Haruto pun menjepit pipinya dengan telapak kirinya.

Wonyoung tertawa, namun terhenti saat melihat tujuan yang nampaknya ia tidak mengerti. "Mau kemana?"

"Gue pernah lihat tempat ini di Instagram, dia nuansanya tradisional Korea, banyak makanan enak kayaknya. Nanti ya, parkir dulu."

Wonyoung mengangguk. Melihat kawasan itu seperti pedesaan, sepertinya aksesoris lucu yang sudah ia kenakan tidak cocok untuk berwisata di sana. Setelah Haruto turun dari mobilnya, ia merapikan pakaiannya.

Alisnya berkerut saat Wonyoung tidak kunjung turun dari mobilnya. Kemudian ia pun membuka pintu gadis itu. "Nungguin apa?"

Wonyoung masih melihat isi-isi dari bingkisan yang tidak bisa ia kenakan. "Mana yang bisa dipake?"

Haruto menghela nafas, "Apa aja, bagus."

"Tapi ngga cocok kostumnya.."

"Ya udah ngga usah."

"Tapi, mau.." Wonyoung mulai memelas.

"Apa aja bagus, coba nih." Haruto memasangkan sebuah jepit dengan hiasan permen berwarna-warni di atas telinganya.

"Ngga alay?"

"Sejak kapan Wonyoung mikirin kata orang lain gini? Ayo mau keluar ngga?" Mau tidak mau, akhirnya ia menurutinya.

Haruto berjalan lebih dulu, ia sengaja datang di waktu menjelang malam karena kemungkinan sedikit orang yang berkunjung ke tempat itu. Ketika melihat pemandangan yang bagus, ia segera memotret dengan kamera yang dikalungkan.

"Wony, mau foto ngga?" Tidak ada jawaban. Saat ia menengok ke belakang, Wonyoung sudah tertinggal jauh karena sibuk mengambil gambar dirinya sendiri.

Baru juga masuk..

Pikir Haruto.

"Jang Wonyoung.." Ia baru menyadari panggilan pemuda itu, dan berlari menghampirinya.

"Kalo mau foto di dalem aja, terus banyak jajan Won."

"Makan terus aja kerjaannya," keluh Wonyoung.

Lalu Haruto menekan pipinya, "Biar ini makin lucu." Wonyoung pun menatapnya sinis dan berpura-pura akan memakan telunjuknya.

"Rutoo, aku mau foto di situ!!" Ia langsung menuju tengah-tengah area jalan berjarak sempit yang diapit dua rumah bermodel tradisional.

Wonyoung membelakangi kamera dengan kepalanya menghadap ke belakang. "Siap ya, satu!! Dua!!"

Cekrek!

"Lagi-lagi!" Haruto mengambil beberapa potret darinya. Wonyoung pun sontak bergaya tanpa instruksi seakan sedang pemotretan majalah.

LOOVE II : Promise Me | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang