17 | Why?

40 7 1
                                    

Kilauan cahaya dari kamera-kamera itu mengelilingi seorang gadis bergaun putih yang sedang menjawab beberapa pertanyaan. Ruangannya sangat sunyi, hanya sang artis yang mengisi kekosongan di sana.

"Cut!"

Instruksi dari sang sutradara menghentikan proses rekaman itu. Seluruh kru pun bertepuk tangan, menandakan kesuksesan dalam pekerjaan mereka.

Wonyoung tersenyum lebar dan berterima kasih kepada semua orang. Ia mengaku bahagia karena bisa berkolaborasi dengan salah satu brand make up yang melayaninya dengan sangat baik.

"Kerja bagus Wonyoung, kamu keren," puji salah satu anggota tim kreatif.

Wonyoung tertawa kecil, "Makasih bantuannya ya Kak."

"Wonyoung, ayo." Kehadiran Eunbi langsung mengalihkannya untuk berlalu ke ruang tunggu. Seluruh riasan dan pakaiannya segera dibenahi kembali untuk proses foto berikutnya.

Baru saja mengangkat kamera untuk merekam konten pribadinya, panggian Eunbi kembali mengingerupsinya. "Won, ada telepon." Eunbi memberikan ponsel yang dititipkan pada manajernya itu.

"Mama?" Alisnya berkerut.

"Kenapa, Ma?"

"Eh? Ramai ya? Maaf Mama ngga tau Won."

Ia tertawa, "Aman kok. Lagi break. Ada apa?"

"Kamu dateng nanti malem kan? Bunda udah kasih kabar kan? Haruto juga hadir kok."

Wonyoung kebingungan. Acara apa yang dimaksud? Bundanya bahkan tidak mengatakan apapun.

"Jam berapa ya? Aku lupa." Bohongnya. Padahal ia tidak tau sama sekali

"Jam 7 malem. Mama undang orang tuamu juga."

"Iya, nanti Wonyoung hadir." Merasa tidak enak, gadis itu memutuskan untuk hadir meskipun ia berpikir hanya sebentar berada di sana.

"Beneran bisa? Kamu dimana? Jadwal sampai jam berapa?"

"Songchon, Kota Pocheon."

"Oh? Deket sama kampus Haruto ya? Tapi beneran bisa?"

"Bisa, nanti Wonyoung kesana."

Mendengar percakapan itu, sontak menarik perhatian Eunbi. Wanita itu beranjak dari tempat duduk dan menghampirinya. Wonyoung menyadari rasa penasaran Eunbi dan memintanya untuk tunggu sampai teleponnya selesai.

"Haruto bisa jemput, mau dijemput sekalian pulang?"

"Ngga usah, aku bisa kesana sendiri." Wonyoung langsung merenungkan kembali kalimatnya.

"Nanti aku jemput Haruto." Ia meralat.

Eunbi masih mengerutkan keningnya. "Kenapa Won? Mau kemana?" Wonyoung tidak langsung menjawab, ia masih berkutat dengan ponselnya sendiri.

"Ibunya Haruto, ada menu baru di restorannya. Mama undang keluargaku buat cobain menunya."

"Terus kamu hadir? Berarti jam 10 ngga jadi ke agensi?" Eunbi mengingatkan mengenai rencana pertemuan Wonyoung dengan salah satu produser musik untuk persiapan album barunya.

"Nanti aku atur jadwalnya sendiri. Kak Eunbi tolong jemput tepat waktu di apartemen ya." Eunbi mengangguk dengan ragu. Pasalnya, pasti akan melelahkan melalui banyak agenda dalam satu hari. Padahal ia mencoba untuk melonggarkan jadwalnya agar Wonyoung bisa beristirahat, tapi tetap saja gadis itu membutuhkan lebih banyak waktu luang.

━─━────༺ LOOVE ༻────━─━

"Balik To?" Jeongwoo memperhatikan Haruto yang tengah mengemas barang-barangnya.

LOOVE II : Promise Me | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang