28 | Friends

44 7 1
                                    

"Kakak kasih ini mau?"

"Kakak? Tante!"

"Gua maunya dipanggil Kakak, Ji!"

Terdengar keributan di dalam sana. Wonyoung semakin tidak sabar, ia membunyikan bel rumah dengan sedikit susah payah. Seseorang pun segera menghampiri pintu.

"Won? Banyak banget lo bawa barang?" Jeongwoo mengambil tas-tas itu.

"Buat keponakan gue. Mana anaknya?"

"Di dalem, tapi--" Kalimat itu berhenti karena Wonyoung langsung masuk ke dalam.

"Aeri! Kakak datang!" Wonyoung merentangkan tangannya.

Gadis cilik berpipi tembam, merangkak mendekati Wonyoung. Ia pun segera menggendong keponakannya dan bermain dengannya. Yena terlihat cemburu, lantaran ia tidak bisa memikat hati bayi itu.

"Astaga Won, bawa apa aja?" Jihan kaget saat melihat suaminya membawa banyak barang.

"Itu cemilan buat kita, ada juga buat si gemes ini." Kalimatnya diakhiri dengan pelukan erat kepada Aeri.

"Yujin mana?" Wonyoung baru menyadari sahabatnya yang hilang satu.

"Pergi sama cowoknya. Bucin banget ya, baru berapa bulan juga," jawab Yubin.

Jeongwoo melempar bantal tepat ke pria itu, "Iri lo! Udah gua bilang kalo deketin cewek jangan aneh!"

"Susah, bego!" Yubin tidak mau kalah.

"Lu bego!" seru Jeongwoo.

Sebuah pukulan mendarat di punggungnya. "Suara kamu! Nanti Aeri nangis!"

Wonyoung tidak menghiraukan kekacauan itu. Ia dan Yena masih mencubit pipi Aeri dan bermain dengannya.

"Kapan berangkat ke Jepang, Won?" tanya Jeongwoo.

"Jam 8 pagi."

Jihan mengernyitkan dahi, "Berarti ke bandara pagi banget?" Wonyoung mengangguk.

"Bun, ikut ke Jepang yuk!" Jeongwoo membujuk istrinya.

"Kalo Aeri umur 2 tahun. Tunggu dia bisa jalan lancar!"

Yubin tertawa kecil, "Kangen lo?"

"Dih? Sama siapa?" Jeongwoo bertanya-tanya.

"Itu, mantan sekamar kita."

Jeongwoo memasukkan segumpal roti ke mulutnya. Tiap kali Yubin mengungkit perihal itu, Jeongwoo selalu menghindarinya. Yubin sendiri sudah terbiasa, meskipun awalnya ia merasa sulit.

Senyuman Wonyoung memudar. Ia tidak mempedulikan mereka, seolah ia tidak mendengarnya.

━─━────༺ LOOVE ༻────━─━

Seperti biasa, jadwal yang mengharuskan Wonyoung ke bandara selalu dipenuhi oleh banyak penggemar. Ia sangat terbiasa dengan ratusan cahaya kamera yang terus memotret dirinya. Banyak juga penggemar yang memberinya berbagai hadiah.

Usianya memang beranjak dewasa, tapi tidak dengan hadiahnya. Wonyoung tidak merasa keberatan, ia sendiri suka mengoleksi barang-barang lucu.

Jarak yang ditempuh dari Korea Selatan menuju Jepang hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jepang juga menjadi destinasi bagi banyak musisi Korea, karena pasar industri musik mereka di sana sangat luas.

Perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya membuat Wonyoung tertidur selama perjalanan. Sesampainya di hotel, ia juga segera membereskan barang-barangnya dan bergegas mandi.

LOOVE II : Promise Me | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang