Setelah bahan-bahan tersedia, mereka mulai menggulung adonan dan menggoreng risol di wajan yang panas. Bau harum risol yang digoreng mulai tercium di seluruh rumah, menandakan keberhasilan mereka dalam membuat hidangan yang pertama kali mereka coba.
Ketika risol sudah matang dan siap
di santap, Hali, Taufan dan Gempa duduk bersama di meja makan.Hali meniup risol itu pelan sebelum menyodorkan satu potong kepada Gempa. Sementara itu Taufan sudah memakan satu buah risol dengan lahap, dalam satu kali suapan.
Hali mendengus ringan, "Cepat sekali,"
"Maklum lapar~~" jawabnya
sambil tersenyum simpul.Hali dan Gempa tertawa, kemudian Taufan yang awalnya terdiam, ikut tertawa terpingkal-pingkal bersama.
.
"Padahal ini baru percobaan, tapi sudah lumayan enak," puji Hali sambil memakan sepotong risol di tangannya.
"Besok mau langsung jualan?" tanya Taufan dengan ekspresi antusias.
"Boleh, tapi kamu harus ingat. Besok bangun pagi ya, awas aja kalau kamu gak bisa di bangunin." (^^) peringatan Hali dengan senyum mematikan, menampilkan aura-aura 'hitam' di belakang pundaknya. Memberikan kesan bahwa Taufan benar-benar harus bangun pagi agar persiapan jualan berjalan dengan lancar.
"Baik..." Terpaksa besok Taufan harus bangun lebih pagi dari hari biasanya.
-
keesokan paginya, Taufan menguap lebar, terlihat sangat mengantuk karena masih pagi yang gelap. Sementara itu Hali sudah sibuk menyiapkan segala keperluan
untuk jualan risol di sekolah.Melihat Hali yang sedang sibuk. Dengan mata setengah terpejam, Taufan pun mencoba untuk bangun dan membantu dalam menyiapkan segala hal yang masih perlu disiapkan.
Saat matahari mulai terbit dan pagi mulai menjelang, Hali dan Taufan bersiap untuk membawa kelezatan risol buatan mereka ke sekolah.
Risol-nya mereka taruh ke dalam box.
-
"Taufan, jual apa itu?" tanya temannya saat Taufan baru saja memasuki kelas.
"Mwhehehe, ini risol, ada yang mau!? Angkat tangan!" seru Taufan semangat.
"Aku! Aku! Aku mau!" serentak beberapa teman langsung teriak
dan mengangkat tangan, antusias dengan penawaran risol dari Taufan."Aku juga aku juga!" ujar teman lain.
"Iyaa aku suka risol!" seru yang lain.
"Yummy risol!!" seru teman yang lain.
"Makasih! Satunya seribuan yaa,"
ucap Taufan dengan wajah ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Keluarga Cemara
Teen Fiction"Jalan yang sepi gelap dan sunyi, ditemani oleh suara burung hantu." "Aku menelusuri setiap jalan itu melihat cahaya yang memantul dari dalam setiap rumah, ku pandangi jendela yang terdapat bayangan keluarga yang sedang makan bersama. Entah kapan ak...