Hampir Saja Tamat

127 7 13
                                    

Boboiboy galaxy! Hey! Hey! Hey- tit-

"Ekhem! Assalamualaikum. Ya,
Hallo?" Gempa berdehem ringan
untuk menjaga suaranya agar tidak terdengar terlalu serak atau gemetar.

"Waalaikumsalam, Maaf. Apakah benar, Dengan keluarga Taufan?" Tanya seseorang dari seberang telepon genggam, membuat Gempa bertanya-tanya dalam benaknya.

"I-iya, saya sendiri. Saya adiknya.." jawab Gempa dengan was-was.

"Maaf menganggu, adik. Namun,
ada keadaan darurat. Saudara bernama Taufan terlibat dalam kecelakaan bus di karenakan rem blong. Keluarga Taufan, kami mohon untuk segera datang ke sekolah."

Deg!

Trak...! 📱💥

"Hallo, dik? Hallo?"

Kabar tentang kecelakaan yang menimpa kakaknya membuat detak jantung Gempa semakin berdegup kencang. Ia menutup mulut sembari menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba menolak kenyataan dan menganggap bahwa ini tidak nyata.

Baginya, kejadian ini terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir, namun kenyataan-nya
begitu pahit dan menyakitkan.

HP Gempa berujung retak akibat
tidak sengaja terlepas dari genggaman Gempa, yang gemetar karena terlalu terkejut. Gempa juga bisa merasakan kalau tubuhnya sedikit kejang-kejang.

Dengan napas tidak karuan
sembari sesenggukan, Gempa berusaha menenangkan dirinya sendiri dan terus mencoba untuk memfokuskan pikirannya. Kejadian
itu membuat air mata tak terbendung lagi, membanjiri pipinya yang pucat. Mata Amber-nya sudah tampak letih karena dia menangis tanpa henti
sejak peristiwa [Tadi Sore].

"Aku harus apa? Apa yang harus kulakukan? Apakah bang upan baik-baik saja? Bagaimana ini?" Gempa merancau tidak jelas.

"Kak Hali... Aku benar-benar membutuhkanmu di saat-saat
seperti ini..." bisik Gempa dengan lirih, tatapannya sayu terarah pada Kakaknya yang kini sudah tidak sakit lagi. Betul, Hali masih Stay di kamar. Gempa sedang sendirian di rumah, di temani oleh mayat Kakaknya sendiri.

"Bang upan, semoga kamu baik-baik saja." Gempa berdo'a dari dalam hati.

"Ergh? Kepalaku-"

Bruk!

.

"Puffttt... Ohok! Ohok! Bang Taufan?!" Jerit pemuda laki-laki itu dengan
suara tercekat, tidak menyangka bahwa korban yang di tayangkan
di televisi itu merupakan Taufan. Senior sekaligus rekan sohib-nya.

2 jam setelah insiden kecelakaan
bus pariwisata terjadi. Berita-
berita HOT'S dengan topik yang menghebohkan mulai bertebaran
di mana-mana, bahkan menjadi
sangat viral, dan dalam waktu
singkat menjadi sorotan publik.

"BOHONG!! INI BERITA BOHONG!!!" Teriak pemuda itu dengan penuh amarah. Emosinya meningkat drastis ketika melihat Taufan, yang selalu di Highlight oleh kamera. Ntahlah. Apa penyebabnya, dan membuat Blaze. pemuda itu, merasakan campuran marah, prihatin, kesal, sedih karena melihat luka-kepala yang Ter-sensor. Untung Blaze masih mengenali Taufan. Tentu Blaze tahu bahwa itu benar-benar Taufan karena ia telah membaca artikel dari berita tersebut dan ia juga dapat melihat secuil dari hidung dan bibir milik Taufan yang mengeluarkan cairan kental merah.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Balik Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang