Dua Tahun yang lalu...
〰〰〰
"Arghh!!" erangnya kesakitan saat merasakan sakit yang menyiksa.
Byurr!!
"AAGHH! Dingin!! T-tolong!" serunya sambil terisak, merasakan dingin yang menusuk tulang dan membuat tubuhnya bergetar dengan hebat.
Di pojok kamar mandi yang gelap, seseorang yang tidak diketahui namanya. Menarik rambut hitam dengan secuil surai putih, bermata Amber yang menatap sosok itu takut.
"Hentikan... Ku mohon.. Berhenti lah memukuliku," pintanya dengan nada lemah, memohon agar siksaan yang sedang di alaminya segera berhenti.
"Heh, Ambil ini!" teriak sosok
itu dengan raut wajah murka,
memegang gayung plastik yang kosong, lalu dengan gerakan cepat melayangkannya keras ke arah kepala pemuda itu. Suara benturan teramat keras terdengar saat gayung plastik tersebut pecah berkeping-keping akibat pukulan yang ganas.Tubuh pemuda itu sudah basah
kuyup. Dia terbaring tengkurap
tanpa daya, hampir tidak bisa
bergerak seperti orang yang
sudah kehilangan kehidupan.Siswa beserta kawan-kawannya yang telah melakukan perbuatan keji itu meninggalkannya sendirian dalam keadaan terluka. Dari jarak yang cukup jauh, masih terdengar suara tawa mengejek yang menusuk hati. Suasana keheningan di tengah hari
telah menyelimuti kamar mandi, menyisakan kesakitan mendalam.Setibanya di rumah, pemuda itu tidak segera mengganti pakaian sekolahnya. Sebaliknya, ia menuju keruang tamu dan mengambil handphonenya, lalu rebahan di atas sofa. Dalam posisi tersebut, dengan tatapan kosong pemuda itu mencoba menge-chat grub dengan perasaan yang campur aduk.
(📳💬)
Tolong abaikan jam & wm 👁️👄👁️🤝🏻.
Cahaya keemasan dari mata amber yang menawan itu terbelalak kaget setelah mendengar kabar yang di sampaikan oleh Abang ke 2 A.k.a. Taufan, bahwa Kakak pertamanya yakni Halilintar masuk ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Keluarga Cemara
Teen Fiction"Jalan yang sepi gelap dan sunyi, ditemani oleh suara burung hantu." "Aku menelusuri setiap jalan itu melihat cahaya yang memantul dari dalam setiap rumah, ku pandangi jendela yang terdapat bayangan keluarga yang sedang makan bersama. Entah kapan ak...