bab-21

12 4 1
                                    

   

Masih lupa

Singkat cerita

1 minggu lagi tiba waktunya pernikahan alzan & alin
Namun aletha masih belum bisa ingat kepada mereka semua

...

"Mia,,kia,,gimana sekarang??aletha masih belum inget apa-apa"ujar alin

"Ayo kita berusaha supaya aletha inget"ajak kia

"Tapi kata dokter,,jangan di paksa atau aletha bisa drop lagi"ungkap Mia

"Astaga,,gimana sekarang sudah waktu kita seminggu lagi sampe acara pernikahan alin sama alzan"lanjut Mia

"Ayo kita coba lagi"ajak alin

"Ayo sama² kita ingatkan aletha"lanjut kia

...

Sementara itu
Aletha seorang diri di dalam kamarnya

Seharian ia hanya diam sendiri di dalam kamarnya
Tak berkomunikasi maupun beradaptasi
Ia pokus 24 jam mengejar akhirat

Keluar hanya untuk belanja,,masak,,makan,,menjemur pakaian,,menyiram tanaman dan sisanya di kamar

"Kak"ucap Viona

"Hmm"jawab aletha seraya terpejam sambil berdzikir

"Kakak jangan lupain kita semua dong kak"ujar viona

"Maaf blank,,gak ada apa-apa di pikiran kakak"jawab aletha sebentar lalu mengucap dzikir nya lagi

"Hufttt"ucap Viona menghembuskan nafas kasar lalu berlalu

Jujur saja biasanya kalo ada aletha dirinya tidak terlalu bosan dirumah
Lah ini ada tapi serasa sendiri gak ada teman
Mereka ber-2 di rumah ya

Yang lain menginap di rumah alin karena hari pernikahan nanti hingga membuat mereka  semakin  sibuk hingga harus menginap

...

Tepat pukul 10.00 wib
Aletha keluar untuk membeli makanan dan kebutuhan dapur ke warung

Di perjalanan ia bertemu dengan Kenan dan Dimas,, kedua santri itu menyapa dengan senyuman dan panggilan singkat "kaa" namun aletha tidak menyadari itu

Aletha hanya berjalan menunduk dan lebih ke menjaga pandangan

Saat aletha Samapi di warung
Ternyata Dikta juga ada disana bersama adik nya yang paling kecil padly berusia 3/4 tahun sama seperti kesyan hanya saja beda 1 tahun dari kesyan padly lebih tua

"Permisi"ucap aletha pada ibu warung

"Iya"jawab pemilik warung

"Beli gula pasir 5kl ada?"

"Ada,,apa lagi?"

"Bahan² kue deh lengkap ya tepung nya 6kl"

"Oke tunggu bentar ya"

Aletha pun duduk di kursi depan warung seraya membaca buku kecil bertuliskan QOUTES ISLAMI

Dikta yang melihat itu merasa tenang
Gadis yang bar² selalu mengejarnya
Kini menjadi gadis yang berbanding terbalik

Aletha cuek padanya
Bahkan enggan untuk menatapnya

"Aa mau eskrim"rengek padly mengalihkan pandangan Dikta juga aletha

"Ehk,,mau eskrim ya?"tanya Dikta seraya berlutut agar mensejajarkan jarak tingginya dengan padly

"Iya,,rasa coklat 2"

"Iya tapi jangan di habisin langsung nanti kamu sakit gigi"

"Ahk AA mag gitu"

"Padly...hmm"ucap Dikta agar padly menurut

"Iya deh"

"Bu eskrim coklat nya 2"ujar Dikta mengambil eskrim itu di bagian depan warung tepat di samping aletha

Dikta mencuri pandang untuk melihat aletha namun ternyata gadis itu memperhatikan adiknya

Aletha tersenyum lalu mendekati padly

"Adek,,kamu suka eskrim ya?"tanya aletha seraya berjongkok karena mensejajarkan tinggi mereka

Padly mengangguk

"Aku suka banget sama kamu eskrim kak"jawab padly dengan wajah yang senang

"Coba liat gigi kamu,,aaa"

Padly membuka mulutnya mengikuti perintah aletha barusan

"Aaaa"

"Emhh gigi kamu bolong kalo kebanyakan makan eskrim atau manis² nanti gigi kamu sakit"ujar aletha

Dikta terus  memandangi interaksi keduanya
Sedikit senyuman terukir di bibir Dikta tanpa ia sadari

"Yaudah deh aku gak jadi makan eskrim nya"ujar padly dengan wajah sedikit murung

"Ehk,,emm maaf mana eskrimnya"pinta aletha pada Dikta

"Nih"Dikta menyodorkan eskrim rasa coklat yang di bungkus dari kantung nya

"Kap kak jangan kantung"

Dikta pun mengganti es nya dengan es kap

"Taro situ nanti saya ambil"titah aletha menyuruh Dikta menaruh es di atas kursi dekatnya

   "Se terjaga itu kamu sekarang ka,,aku rasa menyesal pernah menolakmu dulu"
    @dikta Irawan 🧸
   

Aletha pun mengambilnya dan membuka nya

"Ayo aaa"ucap aletha mencolek 1/2 sendok eskrim itu dan memberikan nya pada padly

Anak itu tersenyum seraya membuka mulutnya lebar²

"Emm"gumam padly mengangguk-anggukkan kepalanya karena merasa senang

"Enak??"

"Enak"

"Cuma 5 sendok ya,,"

"Yah kok 5 sendok kak?"

"Biar giginya gak sakit"

"Emhh gitu ya kak"

"Iya tapi kalo mau kamu harus rajin sikat gigi yah"

"Iya aku janji akan rajin sikat gigi dan rajin mandi"

"Jangan janji buktiin aja"ujar aletha

Ucapan aletha barusan mengingatkan Dikta akan menjadi sesuatu

"Dia ingat kata² itu tapi dia lupa orang² terdekatnya"gumam Dikta

"Ini pesanan nya"ujar ibu warung

Aletha pun berlalu dan mengambil pesanan tapi pamitan dulu sama padly

"Kakak duluan ya dek,, inget buktiin ya ucapan kamu itu"ujar aletha mengelus puncak kelapa padly lah kepala kepala maaf maaf

"Iya"jawab padly seraya tersenyum senang

"Ini kak es nya kalo mau kasih es cap aja jangan es kantung ya biar giginya gak sakit"saran aletha seraya membayar uang belanjaan nya

"Lebih 15,,gak ada uang pas?"tanya ibu warung

"Emm gak ada,, udah gapapa ambil aja,,makasih belanjaan nya saya permisi"pamit aletha

"Ahk iya makasih dek belanjanya"

...

Dikta memandangi kepergian aletha sampai gadis itu benar-benar pergi dari hadapannya

...

Sementara itu di kediaman alin..

..

"Besok 6 hari lagi sampe hari h gimana kalo aletha masih belum ingat juga?"tanya kia

"Kita harus berusaha agar ingatan nya kembali"ajak Mia

"Tapi gimana caranya,,rasanya percuma aja"timpal alin

"Gw coba deketin aletha"ujar kia

...

 ̄ ̄ ̄ ̄

      ••next••

trauma mencintai santri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang