"Pagi anak anak, hari ini kita kedatangan anak baru, dan ibu harap kalian bisa menjadi teman baik sama mereka. Jangan membawa dampak buruk sama mereka oke."
Penjelasan seorang Guru di kelas BAHASA 1 itu menjadi bisikan para murid di sana. Mereka semua melihat dua anak baru yang berdiri di samping Wali Kelasnya. Hingga tidak lama kemudian, tangan seseorang terangkat ke atas.
"Bu, memberi dampak negatif apa? Kita kan anak yang baik. Ga bawa dampak negatif," komentar Cowok itu. Tak lain adalah Bumi.
Semua murid serempak mengangguk, menyetujui apa yang di katakan Bumi barusan.
Guru itu membuang nafas nya dalam dalam, lalu menatap murid nya satu satu.
"Kalian suka bolos, ibu ga mau mereka juga ikutan bolos. Jadi temen yang baik dan berguna."
Bak tersambar petir, semua nya lantas memutarkan matanya malas. Bukan ya tidak suka dengan anak baru. Gurunya ini terlalu hafal apa hobby mereka.
"Ya sekiranya jangan di kasih tau lah bu, kita bakal jadi temen baik buat mereka. Kiw kiw cantik," sahut Bumi. Dengan gaya genitnya yang kumat.
Guru perempuan itu memutarkan matanya, tidak habis pikir dengan dengan murid satu nya ini.
"Kamu asik genit aja, ibu nikahin mau?"
Bumi yang mendengar itu buru buru menggeleng. "Enggak dulu Bu. Bumi belum mapan," celetuk nya.
"Ga apa apa Bum. Serahkan semua harta mu kepada saya," Itu suara Keyvano yang duduk di sebrang nya.
"Udah udah. Jangan berisik, buat kalian, langsung duduk aja ya. Nanti untuk sesi perkenalan bisa istirahat,"
Kedua anak murid itu lantas mengangguk, mereka lalu berjalan ke kursi yang kosong. Nathan sedikit melirik ke atas, guna melihat Queenzha yang melewat ke arah nya. Tatapan dingin dan datar, itu yang Nathan dapatkan. Tatapan yang selalu cowok itu lihat, tapi tidak apa apa setidaknya dia bisa melihat Queenzha setelah lama tidak bertemu.
Mereka hanya Satu sekolah sejak SMP dan saat SMA, keduanya tidak satu sekolah. Melihat kedatangan Queenzha yang menjadi anak baru di sekolah nya, tentu membuat Nathan amat bahagia. Namun sedetik kemudian wajah bahagia nya pudar, saat sadar bahwa Queenzha memiliki kekasih.
Hembusan nafas Nathan terdengar begitu berat. Sampai Wali kelas nya melirik ke arah nya karena memang, meja Nathan itu sangat dekat dengan meja Guru.
"Kamu kenapa Nathan? Tarik nafas nya dalem banget. Ada masalah?"
Semua murid lantas menoleh ke arah Nathan, termasuk dua anak murid tadi. Nathan yang menyadari itu diam diam memejamkan matanya, mengumpati dirinya dalam dalam.
"Kenapa Nath?" kata Andra, yang duduk bersama Nathan.
"Ga ada apa apa," balas Cowok itu.
"Tulis materinya, jangan asik nyelamun,"
Nathan mengangguk saja, cowok itu lalu memfokuskan kembali dirinya ke buku catatatan.
Dari arah belakang, rupanya Queenzha melihat sikap aneh dari Nathan. Sudut bibir Queenzha tertarik, mengukir senyuman kecil yang hanya mampu di lihat oleh dirinya sendiri.
"Kita ketemu lagi Nath. Apa lo, masih inget orang yang sia siakan cinta lo?"
❢❢❢
Jam istrahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, dan dua sejoli yang tengah duduk di kursi yang berada di rooftop sekolah itu, masih asik diam. Tidak ada yang berani mengetuskan kalimat sebagai pembuka. Keduanya sama sama membisu.
Semilir angin dingin terasa membelai wajah tegas itu. Mata tajam nya menatap lurus kedepan, melihat pemandangan kota dari ketinggian gedung. Ia tetap berdiri di tempat nya, setia diam padahal dirinya yang mengajak seseorang untuk menemuinya di sana.
"Nath, ngomong, bisu lo?"
Nathan tersenyum tipis saat mendengar suara yang sudah lama hilang dalam pendengaran nya.
"Kenapa pindah?" Munafik kalo Nathan memang mau berbicara itu. Tidak bukan pertanyaan itu yang ingin dia katakan.
"Ikut Ayah," balas nya singkat.
Nathan ingin menoleh kesamping, melihat wajah nya. Menatap tatapan teduh yang begitu menusuk itu. Ia rindu, rindu sosok yang membuat nya semakin membuat nya jatuh cinta kembali, padahal sudah jelas jika orang di samping nya itu, adalah orang yang membuat hatinya hancur berkeping-keping.
"Ta... " panggil Nathan kecil.
Queenzha yang duduk di kursi, melirik kecil ke atas. Menatap kecil wajah mantan kekasihnya itu. Sedetik kemudian Queenzha kembali membuang tatapanya.
"Apa Nath?" tanya Queenzha dengan suara dingin.
"Salah kalo misalnya, gue masih suka sama lo?"
pertanyaan itu amat menusuk ke hati Queenzha. Bukan apa apa, dirinya hanya tidak percaya dengan apa yang Nathan katakan. Bukanya dia sudah membuat hati Cowok itu patah. Tapi kenapa.
Queenzha berdiri dari tempat duduknya. Menatap dingin sosok Nathan yang masih berdiri tanpa mau menoleh ke arah nya.
"Gue udah punya pacar, lo tau sendiri kan?"
Nathan tersenyum pedih. Ia meras menjadi orang paling bodoh di depan cewek itu.
"Gue tau. Tapi gue gak akan berhenti mencintai lo, ingat itu Queen,"
Nathan pergi begitu saja meninggal kan Queenzha sendiri di sana. Cewek itu bergeming kecil saat melihat punggung Nathan menjauh dari pandangannya.
"Lo cinta sama gue? Apa ga salah Nat?" pikir Queenzha. Setelah Nathan benar benar menghilang.
![](https://img.wattpad.com/cover/372203531-288-k899958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANISKHA
RomanceDi jodohin sama cowok ketus dan dingin itu sudah terdengar tidak aneh. tapi bagaimana jika di jodohkan dengan cewek ketus, dingin dan kaku, ya pasti terdengar sangat jarang, atau lebih di bilang tidak pernah. dan apa yang akan kalian lakukan jika di...