EPILOG

9 1 0
                                    

Kini, aku paham apa yang paling menyakitkan. Ya, perpisahan, hal yang paling banyak di hindari oleh parah mahkluk Bumi. Padahal mereka tau bahwa peraturan kehidupan itu memang seperti itu. Datang, menetap, lalu berpisah, tapi apakah tidak ada perpisahan paling sopan dan tidak menyakiti hati sama sekali, ku rasa tidak. Karena sejak malam itu kita benar benar pergi secara bersamaan. Menghadap ke pada Tuhan untuk selamanya. Mendengar tangisan pedih mereka yang merasa sakit atas kehilangan kita. Aku membenci tangisan itu karena jujur, hati ku sakit melihat nya, mungkin terkesan lebay, tapi itu sebuah kenyataan, melihat mereka menangis adalah hal yang paling tidak aku sukai.

Terimakasih, aku hampir takut jika aku tidak akan mampu memiliki mu lagi. Tapi rupanya aku masih memiliku mu di tempat indah ini, di surga mungkin terlalu indah untuk di ucapkan. Kau itu indah Queenzha, sampai semua orang rela mati bersama mu. Hanya untuk menyelamatkan mu, aku tidak tahu, bahwa hari itu kamu dalam bahaya, aku mungkin bisa kau sebut sebagai lelaki pengecut.

Aku bahagia, bahagia bisa memiliki mu, bisa kembali mengenggam tanganya mu abadi sampai Tuhan menyatukan kita kembali ke alam yang berbeda. Di sini senang bisa bertemu dengan mu, aku akan selalu mencintai mu dan tidak akan pernah bosan lidah ini mengatakan "aku mencintaimu Queenzha" rasanya seribu kalipun aku tidak akan lelah dan bosan.

Queenzha, hati ku sangat gelisah saat mendengar kabar kamu ada di rumah sakit, sampai tangan ku tidak becus mengemudi mobil dengan baik, sampai aku pun harus pergi ke hadapan Tuhan, di malam itu, aku sangat takut karena aku sudah pergi dari alam semesta ini, aku sudah tidak akan bisa ada di sisi mu, meski hanya satu detik. Tapi rupanya aku salah, rupanya dugaan ku tidak benar. Malam itu, kau juga sama sama pulang. Apa mungkin itu cara Tuhan bermain, perjodohan kita baru berjalan beberapa hari tapi kita sudah pergi, meninggalkan semesta yang indah ini.

Aku bahagia. Akan selalu bahagia jika nama aku bersanding dengan nama kamu Queenzha. Mungkin terlihat gila, aku memang sudah gila sejak dulu, gila karena terlalu mecintai si pemilik  tatapan teduh yang menakutkan.

Hanya itu yang ingin ku tulis, di kisah singkat yang tidak seru ini, aku benar benar bahagia bisa kembali memiliki mu seutuhnya atas izin dari Tuhan.

Semoga bahagia dan selamat abadi untuk kisah kita.

Tanishka Queenzha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NATHANISKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang