BAB 08 : QUEEN DAN LAGU.

12 2 0
                                    

Queenzha akhir nya sampai di sekolah. Cewek itu naik ojek online kesini, karena mustahil jika jalan, dia akan telat. Karena jarak rumah ke sekolah cukup jauh. Hari ini juga ia datang sendirian karena temanya izin tidak sekolah. Affaresna_ sahabat satu satunya Queenzha itu izin tidak masuk. Dengan alasan yang benar-benar membuat Queenzha marah. Ini baru dua hari mereka menjadi anak baru, tapi Affa sudah menunjukkan kebiasaan buruknya itu.

Langkah Queenzha mengayun, masuk ke dalam gerbang besar yang terbuka. Datang nya berhasil menjadi sorotan banyak orang, siapa yang tidak terpikat oleh murid baru, meskipun kehadiran Queenzha baru dua hari, tapi cewek itu sudah menjadi topik hangat di sekolah nya, karena dia adalah mantan kekasih Nathan dan sekarang berhubungan dengan anak geng motor. Queenzha merasa risih dengan berita itu yang ia tidak tau siapa yang menyebarkannya.

Kaki Queenzha berhenti, tepat saat matanya berpas-pasan dengan Natha di Koridor, terlihat cowok itu tengah asik mengobrol dengan teman temanya. Queenzha menghembuskan nafas nya dalam dalam, cewek tanpa ekpresi itu berjalan angkuh ke depan melewati Nathan dan teman temanya. Bukan nya apa apa, Queenzha hanya tidak mau melihat Nathan. Setiap Queenzha bertemu dengan nya, ingatannya kembali ke beberapa tahun yang lalu. Saat dirinya malah memilih Agares yang jahat dari pada Nathan.

Ekor mata Nathan melihat Queenzha yang lewat begitu saja. Tangan cowok itu diam diam mengepal kecil.  Merasa bersalah karena tidak jadi mengirim pesan kepada Queenzha. Ya, nathan melihat Queenzha tadi saat ia memutuskan untuk pergi duluan. Di sana Nathan tidak bohong jika dia menyadari kehadiran Queenzha, yang seperti akan melangkah menghampiri rumah nya.

Cleon yang melirik Queenzha, bahkan menengok ke belakang untuk memastikan cewek itu menoleh atau tidak, berceletuk. "Dia sendirian, gak lo temenin, tadi gue liat dia naik ojek online."

Halis Nathan terangkat satu, langkah nya mendadak berhenti. Membuat Bumi yang memang jalan di belakangnya lantas bertabrakan oleh punggung milik Nathan.

"Aduh, jalan tu jangan ngerem mendadak," sahut Bumi. Sambil mengusap kecil keningnya.

"Bukan urusan gue, dia punya pacar kenapa ga sama pacarnya," jelas Nathan.

Semua diam. Tidak ada yang bicara saat kalimat terkesan dingin itu keluar dari mulut Nathan.

"Kayak nya lagi marahan deh," celetuk Keyvano. Membuat Andra melirik tajam.

Keyvano melirik ke arah Andra lalu ke arah Nathan yang tiba tiba diam. Ia lalu berdeham kecil. "Sorry, gue gak tau, ayok ke kantin, dah laper," final nya canggung.

Nathan menghembuskan nafasnya pelan pelan. "Gue cuman pengen fokus sama turnament aja, dan lagi ga mood bahas dia, mau di anter atau gak, urusan dia bukan urusan gue juga. Kan udah mantan."

Keyvano mengangguk angguk paham, cowok itu lalu kembali jalan bersama teman temanya.

"Baru sadar kalo mantan," bisik Keyvano tepat di depan telinga Nathan.

Tangan Nathan reflek meninju kecil perut temanya itu, membuat mata Keyvano melotot tajam.

Cleon yang melihat itu lantas terkekeh kecil. Sedetik kemudian penglihatan teralihkan dengan suara motor yang berisik, memasuki area sekolah.

"Buset tu motor, suara nya gak enak banget, bikin budeg telinga gue," komentar Cleon tidak suka.

"Eh liat tu, sok keren banget segala paket tato, tampan kah dia seperti itu?" kata Cleon.

Keyvano menoleh ke sana, kaki nya maju selangkah ke depan dan kemudian cowok itu bertetiak.

"woy ini sekolah, ngapain lo pake tatto hah, mau nyangin siapa lo, anak baru jangan sok keren!"

NATHANISKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang