Nathan berjalan santai menuruni anak tangga, cowok itupun sesekali melirik ke arah meja makan. Di sana, sudah Nathan tebak hanya ada Aksa papa tirinya. Padahal Nathan sudah berharap besar Bundanya ikut makan bersama. Apa wanita itu lupa, bahwa hari ini adalah hari di mana dia bertanding untuk menjadi juara. Meski jauh dari lubuk hatinya, cowok itu meragukan kemenangan untuk teamnya, entahlah, itu terjadi semenjak matanya benar benar melihat Bumi pergi menghilang dari posisinya. Rasa bersalah menyelinap di sela sela rasa bahagia nya. Nathan ingin meminta maaf, tapi pandangan Bumi seolah dia tidak harus minta maaf.
Sampai ke tengga terakhir, nathan menandahkan pandangannya, senyuman kecil yang sempat terbit itu memudar dalam sekejap. Di atas tadi matanya memang hanya melihat punggung ayah tirinya yang asik makan. Tapi saat dia benar benar sampai ke maja makan, di sana ada Ayah kandung nya tidak lupa Agares ada bersama pria itu.
Tatapan mata mereka bertemu, Agares yang terlihat kaget dan Nathan yang sangat murka. Cowok itu duduk tidak santai di tempatnya, sampai membuat Aksa menoleh.
"Kenapa, kau tidak lihat, jika ada tamu?" tegur Aksa. Kenapa Nathan.
Tangan Nathan setia mengaduk bubur hangat yang ada di depan nya, melahap nya dengan nikmat dan mendadak buta akan kehadiran dia orang itu.
"Nathan! Saya bicara, kamu tuli atau buta dan tuli?" Suara Aksa sadikit meninggi.
"Sa, ga apa apa, mungkin dia lagi gak mau ngomong," kata Ayah kandung Nathan.
"Ayah tau, siapa yang di samping ayah?" tanya Nathan tiba tiba.
"Siapa memang?" tanya sang Ayah.
Nathan sedikit tertawa, sebelum kembali berbicara cowok itu minum air putih dulu. Agares yang yang melihat nya ingin sekali melempar gelas kaca yang ada di depannya, kepada wajah Nathan.
"Dia mantan pacar nya Queenzha, dan dia yang ngehasut Queenzha. Supaya bisa pacaran sama Agares,"
Sebuah air putih jatuh tepat di wajah Nathan. Membuat cowok itu sedikit menutup matanya saat semprotan air mengenai matanya.
"JAGA UCAPAN LO!" bentak Agares. Tersulut emosi dengan kalimat Nathan barusan.
"Nathan, kamu apa apa an, Agares gak mungkin sejahat itu," bekas ayah kandungnya.
"Nathan, ini masih pagi, jangan bikin keributan di meja makan!" sela Aksa sedikit kesal. Dengan tingkah Nathan pagi ini.
"Aku terima, kalo saudara tiri aku bumi, tapi aku gak sudi kalo dia pun ada," tandas Nathan, melangkah pergi meninggalkan meja makan.
"NATHAN KEMBALI DUDUK KAMU!" teriak Aksa, berdiri dari tempat duduknya
"Aksa sudah, tidak apa apa, nanti untuk diskusi soal pertunangannya kita lanjut sore saja," ucap Ayah kandung Nathan.
Nathan mengangguk dari arah pintu rumah, jadi itu alasan mereka datang ke rumah sapagi ini, hanya untuk membahasa pertunangan dan itu artinya, ayahnya Queenzha pun akan datang untuk membahasa ini. Melihat jika mereka seperti akan keluar Nathan buru buru pergi menuju sekolahnya.
✰✰✰
"QUEENZHA!"
Suara Nathan melengking memasuki kelas nya, semua pasang mata mulai melirik ke arah cowok itu berdiri di ambang pintu. Seperti ini gila nya Nathan jika sudah kembali mendapatkan hati seorang mantan kekasihnya. Andra yang melihat tingkah Nathan yang berbeda itu hanya mampu diam saja. Ia sesekali bergedik ngeri melihat nya.
"Queenzha," panggil Nathan sekali lagi.
Queenzha yang asik membaca buku itu, melirik dengan ekor matanya. Masih sama, tatapan nya tidak pernah berubah. Masih teduh dan dingin, Nathan tersenyum di tempatnya, ia menyuruh Affa untuk pindah sebentar, dengan berat hati Affa pindah ke bangku kosong yang berada di belakang mereka.
"Kenapa?" tanya Queenzha sedikit malas.
"Gue di panggil Agares. Bentar gue kesana dulu,"
Tangan Nathan langsung mencekal pergelangan tangan Queenzha. Cowok itu tau jika Queenzha masih belum lepas dari Agares. Isi hati Queenzha masih di penuhi oleh nama Agares dan belum ada nama Nathan yang terselip di tempat itu.
"Semalem lo kemana? Setelah gue temuin lo di balkon?" tanya Nathan.
"Jalan jalan doang, sama Agares," balas Queenzha.
Queenzha tidak bohong, kemarin setelah Nathan tiba tiba datang ke rumahnya lewat balkon kamar. Agares tiba tiba datang lewat pintu utama, cowok itu dengan begitu santai izin kepada orang tua Queenzha, untuk menemani Queenzha jalan jalan. Jujur Queenzha sangat senang malam itu, rindunya kepada Agares terobati tapi di sisi lain. Dia harus sadar, bahwa dirinya sudah terikat dalam ikatan perjodohan.
"Kenapa gak bilang?"
"Hak lo apa?"
"Gua calon suami, apa perlu di jelaskan,"
Queenzha mendecak kesal di tempatnya, sedangkan Affa yang melihat nya tertawa terbahak bahak, cewek itu seperti melihat drama korea yang berbeda pada umumnya.
"Kenapa lo ketawa?" tanya Queenzha.
Affa menutup bukunya, sambil berkata. "Ini adegan di novelnya, lucu," katanya
"Gue mau ke Agares dulu, nanti aja kalo mau ngomong mah," sahut Queenzha.
"Sepenting itu? Padahal gue cuman mau ngomong, hari ini gue mau turnament, lo gak mau ikut nonton gitu?" tutur Nathan kepada Queenzha. Dengan mata yang sengaja di kedip kedip kan seperti orang menggoda.
"Semangat turnament nya, gue gak bisa lihat,"
Binar semangat di mata Nathan sirna di detik itu juga. Bersamaan dengan langkah Agares yang tiba tiba datang dan merebutnya Queenzha dari genggaman Nathan. Nathan yang sadar dengan cepat menarik kerah baku cowok itu, menatap tajam Agares yang hanya menatapnya santai.
"Lo harus sadar, kalo disini gue siapa hah!" bentak Nathan geram.
Tangan sese buru buru memisahkan mereka. Nathan menatap kepergian Agares dan Queenzha dengan seribu amarah yang memembakar ubun ubunya.
"Jadi cowok jangan lemah nath, kejar," celetuk Cleon asal.
"Lo gila, hari ini kita udah mau turnament," tegur Andra dari mejanya.
"Cepet banget, katanya tiga hari lagi, taunya sekarang, mendadak sekali," komentar Keyvano.
Andra menoleh ke arah Nathan yang duduk di meja nya, cowok itu terlihat tengah memerika perlengkapan yang dia bawa untuk ke turnament.
"Pengganti Bumi siapa?"
Tangan yang asik mengobrak-abrik tasnya itu berhenti. Nathan menoleh ke arah Andra lalu membuang nafasnya begitu dalam.
"Anak sebelas," balas Nathan. Yang lansung di angguki oleh Andra.
"Nathan, gue liat liat, queenzha gila deh,"
Tidak ada angin tidak petir adik Cleon tiba tiba ber celetuk seperti itu dengan sangat santai.
"Maksud lo?" tanya Nathan. Dingin.
"Dia udah di hipotesis sama Agares, tapi gue gak tau juga sih. Cuman lo harus waspada, gue takut ada yang terjadi sama Queenzha."
Nathan diam diam menatap tajam tas yang akan dia bawa turnament nanti. Dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Nathan tidak akan pernah membiar Queenzha terlalu di tangan Agares atapun... Bumi.
"NATHAN DI PANGGIL PAK RINDWAN! KATANYA BERANGKAT SEKARANG!"
Teriakan itu tepat saat Bumi muncul dari ambang pintu. Nathan sedikit melirik ke arah Bumi lewat, cowok itu tersenyum kecil, senyuman yang hanya bisa di lihat oleh Nathan dan yang lainnya. Di langkah nya yang sudah memasuki kelas. Cleon menepuk pundak Bumi.
"Bum, do'ain menang," katanya dan di sana Bumi hanya diam. Tidak menjawab pasti atau tidak.
"Semoga lancar turnament nya, Nathaniel."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANISKHA
RomanceDi jodohin sama cowok ketus dan dingin itu sudah terdengar tidak aneh. tapi bagaimana jika di jodohkan dengan cewek ketus, dingin dan kaku, ya pasti terdengar sangat jarang, atau lebih di bilang tidak pernah. dan apa yang akan kalian lakukan jika di...