Hari ini rasanya sangat membosankan. Padahal baru saja dia bertemu kembali dengan mantan kekasihnya, tapi kenapa rasanya sangat hambar. Apalagi ketika Nathan mendengar jika Queenzha sudah memiliki pacar. Iya, dia tau itu tapi apakah cewek itu bisa memberinya jalan satu kali lagi. Untuk Nathan mencoba merebutnya kembali, terbilang jahat tapi Nathan benar benar hanya ingin Queenzha bukan orang lain.
"Nat, makan woy, itu bakso dingin nanti."
Kata Cleon, menyadarkan Nathan dari lamunan. Setelah pergi menemui Queenzha dan meninggal cewek itu sendirian. Nathan langsung menemui teman teman nya ke kantin. Hati nya terlalu sakit jika terus berlama lama bersama Queenzha. Nathan memang masing mencintai sosok Queenzha. Tapi cowok itu tidak bohong jika ia pun sakit hati. Rasa sakit itu masih ada, terselip di dalam ribuan rasa cintanya.
"Lo kenapa Nath?"
Nathan mengangkat sedikit pandanganya, ke arah Andra. Cowok itu rupanya memperhatikan dirinya sejak tadi.
"Siapa pacar nya Queenzha?"
Pertanyaan yang terlontar dari mulut Nathan, berhasil membuat mereka diam. Jadi ini yang membuat Nathan terlihat tidak semangat. Fakta bahwa Queenzha, mantan kekasih nya itu memang masih berhubungan dengan pacarnya.
"Eh...pacar nya itu, selingkuh nya kan? pas masih pacaran sama lo," jelas Bumi.
Nathan hanya mengangguk tanpa menjawab. Selama ia pacaran sama Queenzha sampai mereka putus. Karena Cewek itu ada hubungan lain dengan orang lain, nathan belum tau siapa cowok itu. Memeng terdengar seperti orang bodoh yang gampang di tipu. Nathan membenci itu sebenarnya. Ia ingin marah besar tapi entah kenapa jika itu Queenzha, cowok itu hanya mampu diam. Menahan segala amarahnya.
"Katanya sih, ketua geng motor," celetuk Cleon.
"Gila, pacaran sama anak nakal. Masih mending sama Nathan aja, mata mantan lo minus ya Nath," usul Bumi, terang terangan dan tanpa beban.
"Sialan! Cinta itu buta," sosor Andra.
Nathan melirik ke arah Cleon, menatap lelaki itu serius. "Ketua Geng?"
Cleon mengangguk. "Dia anak baru juga. Di kelas gue," katanya lagi.
Hanya Cleon yang tidak sekelas dengan nya. Dan tentu saat mendengar itu membuat tangan Nathan mengepal begitu kuat. Apa memang mereka sengaja pindah kesekolah ini.
"Udah, ga usah di pikirin. Mending kita mikirin latihan buat besok, satu Minggu lagi kan, mau turnament,"
Penjelasan dari Keyvano, yang tiba tiba jadi kalem itu. Berhasil membuat Nathan ingat, bahwa dia di sini adalah ketua. Dan tentu belum waktunya memikirkan hal yang tidak penting. Dirinya harus fokus kepada urusanya yang sangat tidak boleh di abaikan. Apalagi Team basket yang di pegang oleh dirinya, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang paling rajin memborong piala dan penghargaan di sekolah nya. Jadi Nathan tidak boleh mengecewakan Sekolah nya. Hanya karena urusan cinta, yang bukan urusan dia.
"Thanks Kay," kata Nathan.
Kayvano yang asik bermain game itu, melirik ke arah Nathan. "Apa? Makasih buat apa?" tanyanya, tidak paham.
"Gak, makasih aja," balas Nathan.
"Gak jelas banget lo!" gerutu Keyvano malas.
"Satu minggu kedepan, kita bakal latihan terus. Karena kita gak butuh waktu yang lama," tutur Nathan. Dengan tatapan seriusnya.
"Nanti saat di turnamen, gue harap semua nya bisa di ajak kerja sama. Ga apa apa gak menang, yang penting kita udah berusaha semaksimal mungkin."
Semuanya mengangguk, paham dengan penjelasan sederhana dari Nathan. Beberapa menit kemudian, mereka berdiri dari tempat duduknya, untuk kembali memasuki kelas.
Nathan sedikit menoleh ke arah samping, menerawang suasana kantin yang masih ramai, padahal bel masuk sudah berbunyi begitu nyaring. Hembusan nafas lagi lagi keluar dari mulut cowok itu.
"Hai?"
Langkah Nathan terhenti, saat dirinya hendak akan keluar dari kantin. Teman-teman nya itu juga berhenti, mereka menoleh saat menyadari Nathan tidak mengikuti nya, dari arah yang tidak terlalu jauh. Keempat sahabatnya itu bisa melihat siapa yang memanggil Nathan.
"Lo Nathan ya? Mantan nya Queenzha,"
Nathan tidak suka cara dia berbicara. Cowok itu lantas menoleh ke samping, melihat siapa yang baru saja memanggilnya.
"Gue pacar nya. Agares salam kenal."
"Njirr! Pacar nya cok!" pekik Bumi kecil. Menatap dua orang yang tengah saling berhadapan.
"Kapten basket dan Ketua geng motor, keren sih, kayak cerita di novel novel gitu," celetuk Keyvano. Sambil bertepuk tangan kecil.
Sementara dari arah sana, Nathan tidak kunjung membalas uluranya, bukan sombong atau apa, dia sedang malas berkenalan dengan orang. Apalagi jika orang itu, adalah manusia yang sudah merebut kekasihnya. Tolong garis bawahi jika Nathan tidak suka.
Tidak ada jawaban. Nathan langsung pergi meninggalkan Agares, yang terdiam dengan mata yang menatap tajam Nathan.
"Queenzha lebih cinta sama gue!" teriaknya, mampu membuat Nathan tersenyum kecut.
"Jangan kayak anak kecil. Queenzha gak suka cowok kekanak-kanakan," serang Andra, dan itu terdengar menusuk di telinga Agares.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANISKHA
RomanceDi jodohin sama cowok ketus dan dingin itu sudah terdengar tidak aneh. tapi bagaimana jika di jodohkan dengan cewek ketus, dingin dan kaku, ya pasti terdengar sangat jarang, atau lebih di bilang tidak pernah. dan apa yang akan kalian lakukan jika di...