27

11 1 0
                                    

[Arellya sudah bersekolah di sekolah SMAN 3]

"Bun! Kakak berangkat dulu! Love you"

"Iya hati-hati! Love you too!"

"Hari ini kita kedatangan murid baru anak-anak, silakan masuk"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini kita kedatangan murid baru anak-anak, silakan masuk"

Arellya masuk dan bersiri di hadapan teman-teman kelasnya.

"Hai guys, gue Arellya. Everyone can call me Arell or senyaman kalian aja. Alasan gue sekolah di sini karena gue suka aja bersih lucu" ucap Arellya memperkenalkan diri.

"Baik Arellya, silakan duduk di kursi yang kosong sebelah jendela sana"

Bel istirahat.

"Hai, gue citra ketua kelas. Lo selebgram yang terkenal itu kan?"

"Ah iya salken ya, btw kantin di mana ya?"

Saat Citra hendak menjawab tiba-tiba buku Arellya di injak dengan sengaja oleh murid terpopuler di sekolah itu, Emina.

"Ups, sorry. Gue ga liat, makanya jan halangi jalan gue"

"Masa sih? Jelas² mata lu 2, jalan juga lebar. Atau.. Lu buta?"

"Lo masih murid baru udah belagu, lo ga tau gue siapa?!" ucap Emina sembari menarik kerah baju Arellya.

"Tau kok, lu si Emina murid si paling Populer di sekolah ini cuma karna lu anggota osis"

Arellya melirik jam tangannya.
"10 menit, lu udah buang waktu gue. Udah yuk cabut" lanjut Arellya.

1 bulan berlalu..

"Eh Rel, lo tau ga sih?"

"Apa? Buruan keburu bel masuk"

"Ini loh- yah udah main masuk aja ga asik ah" ucap Angel kesal.

"Wkwk udah yuk masuk"

Jam istirahat.

"Ikut gue ke gudang sekolah, SEKARANG."

"Gue sibuk"

"Lo nyolot banget si jadi orang? Liat aja!"

Arellya menekan kalung miliknya guna memberi sinyal.

"Tenang, gue liatin kok wkwk"

Arellya pun melenggang pergi.
Untungnya sore ini tidak ada jadwal pelajaran alias jamkos.
Jadi Arellya berencana membuat Emina kapok, dan hitung² mengisi waktu kosongnya.
Sesampainya di gudang sekolah, Arellya langsung di kepung oleh kawanan Emina. Namun, bukan Arellya namanya jika tak jago bela diri. Gadis itu dengan lincahnya menghajar satu persatu orang-orang itu hingga terkapar lemas. 12 orang ia kalahkan dalam waktu 20 menit saja.

"Ayok, gue masih belum puas nih"

Kawanan Emina datang untuk ikut menghajar Arellya dengan jumlah yang lebih banyak yaitu 20 orang. Lagi lagi orang-orang itu tumbang dalam waktu setengah jam.

"Bgst!!"

"Eits! Apa? Mau nampar? Nih rasain"

"Argh! Lepasin anjing! Lo bakal gue laporin ke guru BK!"

"Hm? Yakin? Lo ga liat banyak murid yang udah kesel sama orang penindas kek lo?"

Emina semakin tersulut emosi. Ia menodongkan pistol tepat ke arah kepala Arellya.

"Owh, tunggu²"

"Heh, apa? Lo takut ya? Lo ga bisa ngalahin gue"

"Hahaha, angel? Udah rekam semua kan?"

"Udah! Emang kamera lo paling best sih!"

Tinn!!

Dari arah belakang Dewa berteriak di atas motor yang di kendarai oleh temannya yakni Samuel.

"WOY! MAJU LO SETAN!!" Teriak Samuel mengendarai motor itu.

"E-eh oleng cok!"

Gedebuk! Keduanya terjatuh ke tanah.

"Tangkap!!" sarkas Dewa.

Doni dan Juna menahan Emina yang berontak supaya tidak kabur.

"Lepasin! Lepas gak!? Sakit anjir!"

"Udah diem! Gue sumpel tanah juga mulut lo ya!"

Arellya mendekat pada Emina.

"Emina, lu denger ya. Sekali lagi lu ketahuan nindas murid di sekolah ini, lu bakal habis di tangan gue. Gue bakal bocorin semua aib keluarga lu yang di sembunyikan sama polisi, dan inget. Tuhan maha melihat."

"I-i-iya, iya.. Ampun rel.. Gue tobat plis.." Emina berlutut di hadapan Arellya.

"Oke, gue maafin. Maaf gue udah tumbangin anak buah lo, yuk cabut. Gue laper"

"Hu! Nama udah kek skincare aje!"

"Bye bit*h"

Di rumah.

"Nah kan, abis gelut nih pasti"

"Hehe, maaf bun.."

"Eh itu temen-temen kamu kenapa di biarin di luar? Suru masuk dong"

"Guys, sini masuk"

Teman-teman Arellya melangkah masuk.

"Nah kebetulan tante abis masak banyak, gimana kalo kita bukber di sini?"

"Emang gapapa tan? Takutnya ngerepotin"

"Ya enggak dong, kan tante yang nawarin. Kalian juga pasti capek kan abis gelut, laper belum buka puasa juga"

"Ya udah makasih banyak Tante, duh jadi ga enak ini"
.
.
.
.
"Tambah don, iya jan malu². Biar makin gemoy walau puasa, kalo mau tiap hari aja ke sini pasti tante masakan yang enak"

"Serius tante? Ini mah mau mulu kalo saya mah hahaha!" ucap Doni tertawa.

Mahesa berjalan keluar dengan membawa Lego milik Dewa.

"Mas, Lego lu noh"

"Ha? Eh astaga! Dek jangan ya? Mahal ini"

"Noo! Nda mau! Ni nya dedek! As no lebut!" ucap Mahesa lalu berlari menjauh.

Semua tertawa.
"Lagian si naro lego di sembarang tempat, uda tau adeknya begitu"

~~~~~~~~~~

Lucu deh, Mas dewa nya🥰

Next bab judulnya Belanja Bulanan ya shay.

Janlup vote dan tinggalin jejak komentar ya!

Lopee!

Gibran's Family [Guanren Place]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang