34

6 1 0
                                    

[Disini Relin udah pulang]

Malam hari pukul 02.32 dini hari.

Mahesa rewel, Relin merasa ada yang tak biasa dengan anak bungsunya ini. Dan benar saja, Mahesa demam.

"Hiks.. Akak.. Awu akak una.."

"Kakak..? Tapi kakak masih bobo sayang.."

Tangis Mahesa semakin keras. Sehingga membuat Gibran juga ikut terbangun.

"Loh, jagoan Papa kok nangis? Kenapa hm?"

"Awu akak papa.. Awu bobo akak.."

"Dia mau sama Arell, tapi kan kakak jam segini masih tidur"

"Bangunin aja dulu dek"

Relin berjalan ke kamar anak gadisnya.

Tok³!

"Kakak..?" panggil Relin.

"Hmm.. Iya bun? Kenapa?"

"Ini si adek demam, nangis nyariin kakak"

Arellya membuka pintu kamarnya.

"Akak.. Hiks.. Bobo.."

"Iya sini² minum susu ya. Kakak masuk dulu ya pa, bun, goodnight"

"Night too sayang".

Pagi pun tiba. Sinar matahari mengintip di jendela.

"Hoam.. Eh ya Tuhan!" ucap Arellya panik kala Mahesa tiba-tiba memuntahkan isi perutnya di kasurnya dan mimisan.

"Bun! Papa!"

Relin menghampiri keduanya.
"Mahesa!"

"Mas Dewa mana?!"

"Mas baru nyampe di bandung ini, lagi nugas"

Arellya membuka kamar utama. Ia menyimpan alat-alat medisnya di kamar itu.

"Bun, bantu pegangin adek"

Relin membekap tubuh kecil itu. Mahesa menangis kejer kala Arellya memasangkan jarum infus di tangannya.

"HUAA!!"

"Iya uuu sayang, maafin akak ya?"

Ting..

"Duh, perusahaan di bogor ada yang mau kerja sama lagi.. Adek lagi begini.."

"Kan ada kakak bun, kakak bisa kok izin 2-3 harian"

"Nanti kakak kecapean kak"

"Gapapa bun, it's okay"

"Gapapa bun, it's okay"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mandi dulu ah"

15 menit kemudian..

"Akak.. Ada na akit.." ucap Mahesa menangis.

"Dadanya sakit..? Bentar ya dek"
Arellya berjalan ke kamar untuk mencari sebuah oksigen kecil.

Arellya pun memasangkan alat itu pada adiknya. Air matanya jatuh tanpa seizinnya.

Ayena datang untuk mengantarkan makanan.
"Loh rel? Kenapa nangis?"

"Ah? Engga kok ini cuma kelilipan doang hehe"

"Alah kamu bohong sama Tante mana bisa, udah kenapa hm?"

Arellya mengatakan tentang adiknya.
"Adek kena Dyspnea tan.. Untung mas Dewa punya oksigen ini, jadi ga panik.. Arell gagal jadi kakak tan"

"No, don't say that.. Kamu udah berusaha sayang, udah ya" ucap Ayena sembari mengusap air mata gadis itu.

"Kamu udah makan belum?"
Tanya Ayena di balas gelengan oleh Arellya.

"Nah ya udah, ni Tante tadi abis goreng ayam. Kamu makan ya? Jangan sampe ga makan"

"Iya, makasih tanteku"

"Sama-sama, Tante pulang dulu ya? Lupa tadi kompornya belum dimatiin wkwk"


~~~~~~~~~~~

Next bab judulnya Pernikahan Dewa ya shay

Isinya dikit doang

Janlup vote dan tinggalin jejak komentar ya!

Lopee!

Gibran's Family [Guanren Place]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang