31

6 1 0
                                    

"Dek! Sini kamu"

Arellya menghampiri Dewa.
"Apa mas?"

Dewa menyiapkan semua barang² medis yang ia punya. Hari ini, ia akan mengajari adiknya tentang keperawatan.

"Ini kakak suruh ngapain pake begini?"

"Sekarang, mas mau ngajarin kamu buat jadi perawat walau tanpa gaji. Karna mas bakal sering bolak-balik ke luar kota buat dinas. Supaya ga repot misalnya ngurus orang sakit di rumah, jadi mending mas gunain kamu. Gimana?"

"Boleh deh, nambah ilmu"

"Oke, dimulai dari yang gampang dulu. Cara infus orang"

Arellya mengambil barang² yang ia perlukan. Dewa menjelaskan satu persatu alat-alat itu.

"Sebelum mulai, kita kudu cuci tangan trus pake sarung tangan steril. Abis itu raba tangan pasien untuk nentuin area pembuluh darah yang mau di pasang infus"

Arellya mengikuti arahan yang Dewa berikan.

"Pasang tali pembendung atau Tourniquet di atas pembuluh darah yang mau di tusuk jarum"

"Bersihkan area kulit pake kapas beralkohol, trus masukin jarum infus di pembuluh darah yang udah di tentuin"

"Gini?" tanya Arellya lalu di balas anggukan oleh Dewa.

"Lepas jarum infus lalu menghubungkan selang ke cairan infus atau kantong darah"

"Terakhir, kasih plester pada selang infus ke lengan supaya ga geser pas pasien gerak"

"Yes! Mission Success"

Setelah 1 jam pembelajaran akhirnya selesai.

"Huh, akhirnya selesai"

"Udah ngerti semua kan? Oke mas mau lanjut nyusun lego"

Dewa beranjak dari duduknya.
"Ikut dong"

"Emang bisa?"

"Bisa, yang kecil tapi"

Arellya mengikuti Dewa ke kamar.

"Buset, lebih 4 bulan ga masuk ke sini udah kek toko mainan aja"

Dewa memberikan 4 kotak lego karakter untuk Arellya.

"Ih lucu, makasih mas"

Arellya berjalan ke luar.

"Ngapain kak?" Tanya Relin.

"Nyusun lego, ibun mau ikutan?"

"Boleh deh" ucap Relin lalu duduk di samping anak gadisnya.

"Nih ibun yang kuromi sama rubah, kakak yang hello kitty sama SpongeBob"

"Oke, yang cepat selesai duluan boleh minta apa aja. Yang kalah masakin selama 3 hari gimana?"

"Deal!"

Keduanya mulai merakit Lego itu. Tiba-tiba Dewa datang dan memberikan sekardus lego lagi.

"Nih, mas ga pake yang ini"

Arellya dan Relin membulatkan matanya.

"Serius? Sebanyak ini?"

Dewa mengangguk.
"Semangat ya" ucap Dewa lalu kembali masuk ke kamarnya.

Arellya dan Relin saling tatap.

"Ini kita buat apa buset"

"Simpen aja dulu, ntar kapan² rakit lagi".

1 jam kemudian..

"Selesai! Ibun duluan"

"Dih kok cepat banget?! Kakak masih belum nih"

"Hahaha derita lo!".

Tok³!

"Permisi Tante, Arell" ucap Wina di ambang pintu.

"Eh nak Wina, masuk masuk win"

Wina melangkah masuk.
"Dewa nya ada Tante?"..

"Ad-"

"Udah dateng ya? Bentar"

Dewa menyisir rambutnya.
"Nah udah"

"Mau kemana lu mas?"

"Ada di chat"

Dewa pamit lalu pergi keluar.
Arellya membaca pesan di ponselnya. Dewa mengatakan di chat kalau ia akan confess pada Wina. Dirinya dan Relin di suruh mengikuti kedua insan itu ke suatu tempat.

~~~~~~~~~~

Penasaran sama kelanjutannya gak?🥰

Janlup vote dan tinggalin jejak komentar ya!

Lopee!

Gibran's Family [Guanren Place]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang