Arellya turun dengan penampilan yang rapi. Relin yang melihatnya jelas heran karena anak gadisnya tak pernah berpakaian rapi kecuali sedang ada acara.
"Tumben mandi, biasanya juga ga pernah. Mau kemana?"
"Mau ke kafe, mau liat²"
"Oh, ya udah sana"
Arellya berpamitan lalu melajukan mobilnya.
Sesampainya di Kafe..
"Selamat pagi guys!"
"Pagi bu boss" sapa para karyawan membalas sapaan dari Arellya.
"Gimana harinya waktu saya ga kesini? Baik gak?"
"Baik kok bu boss, malahan pelanggan kita langsung naik drastis waktu saya promosi di sosmed" ucap Sasha.
"Beneran? Wah sering² deh kalo gitu, kedatangan saya hari ini mau memberikan lebihan gaji untuk kalian karena sudah baik menjaga toko"
Semua karyawan sangat gembira. Arellya membagikan sebuah amplop pada satu persatu karyawannya.
"Sasha, tolong buatin saya kopi sama roti madunya satu ya"..
"Baik bu boss"
Arellya menunggu di meja samping jendela sembari menatap ke arah luar. Tak lama pesanannya datang. Ia menyeduh kopi tersebut lalu meminumnya.
"Saya mau ikutan bikin kopi boleh gak? Penasaran soalnya"
Wanita itu berjalan ke meja barista lalu mengikuti arahan dari karyawannya.
Tiba-tiba seorang wanita datang dan membuat keributan. Wanita tsb mengganggu para pelanggan dengan cara berteriak-teriak dan sok berkuasa di sana.
"Heh kalian! Gue mau ngerayain ultah gue di sini, jadi kalian harus ngikutin apa yang gue bilang"
Arellya menatap wanita itu sinis.
"Tu orang kenapa sih? Dateng² ngajak ribut""Itu cewe yang kemarin booking tempat ini bu, padahal saya ga bolehin karena kemarin ada acara toh. Tapi dianya tetep ngotot mau booking di sini"
"Oh.. Tapi kok gitu sih? Ga sopan banget"
"Ga tau bu boss, saya cuma bisa pasrah soalnya bapaknya manager di perusahaan depan itu"..
Arellya mengangguk paham.
Datang seorang gadis mengantarkan kue pesanan dari wanita tadi.
"Nah ini dia tamu special kita" ucap wanita itu remeh. Ia lalu melemparkan kue tersebut di wajah dan tubuh gadis malang itu. Tak lupa ia menyiramnya dengan secangkir es teh.
Bukannya membela, pelanggan di sana malah menertawakan gadis itu.Melihatnya Arellya sangat marah. Ia mendekat pada wanita yang sedang berdiri di panggung karaoke.
"Heh kamu siapa, bisa gak gausah bikin ribut di sini?"
"Dih, terserah gue dong! Orang gue bayar di sini, kok malah lo yang repot sih. Gue Chelsea"
"Walaupun kamu bayar sebanyak apapun, kalau ga ada etika, percuma! Mentang-mentang bokap lo manager"
"Tau dari mana lo bokap gue manager? Emang lo siapa sih?! Ngatur banget jadi orang"
Arellya melipat tangannya ke dada.
"Saya pemilik kafe ini, dan saya adalah bos dari perusahaan PT.Jarriot Company."Chelsea terkejut dengan ucapan Arellya barusan.
"Dan ayah kamu? Saya bisa pecat dia detik ini juga. Jangan mentang-mentang punya banyak harta kamu bisa berkuasa tanpa belajar yang namanya Etika. kamu itu masih pelajar, jadi jangan jadi anak yang kurang ajar. Orang tua susah payah menaikan derajat anaknya, kamu jadi anak balas mereka dengan cara yang sama. Bukannya menjatuhkan harga diri mereka sebagai orang tua!"
Arellya mendekat pada gadis penjual kue tersebut.
"Dek, ini nomor telepon saya. Nanti biar saya yang ganti biayanya"
Para pelanggan langsung menatap Chelsea tak suka.
Chelsea berlari ke luar dengan perasaan malu."Maaf karena ada sedikit keributan, sebagai gantinya kalian boleh makan gratis disini."
"Ga rugi bu boss?"..
"Urusan itu belakangan aja, ini juga salah saya karena bikin ribut tadi. Jadi biarkan saya bertanggungjawab. Saya pergi dulu ya sha, besok saya kesini lagi" ucap Arellya berpamitan lalu melangkah pergi.
.
.
.
.
.
Arellya memarkirkan mobilnya di depan kos sahabatnya."Yuyun, angel. Nih gua beliin baju baru buat lebaran, udah beres semua kan?"
"MasyaAllah makasih ndoro, udah kok makasih ya buat semuanya"..
~~~~~~~~~~
Ini sebenernya mimin udah nulis di buku tulis pas lebaran kemarin, jadi mimin salin buat bab ini. Ngerti gak? Ngerti kan? Ya udah
Next bab special idul fitri yaa.
Janlup vote dan tinggalin jejak komentar ya!
Lopee!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran's Family [Guanren Place]
Fiksi UmumRevelyn Elizabeth-Putri Tunggal dari Ratu Elizabeth dan Raemond Enwident. Ayena arlienny-Sahabat Revelyn Vina Djoraksa-Sahabat Revelyn Revelyn, Putri Tunggal keluarga Elizabeth yang terpaksa di titipkan pada art ayahnya di Jawa. Di Jawa, dirinya ti...