Part 15

1K 116 40
                                    

M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

M

atahari pun mulai memancarkan sinarnya. Sungchan terbangun dari tidurnya dan lagi-lagi ia menemukan dirinya sedang dipeluk oleh Winter. Segera dominan itu mendorong tubuh Winter dan turun dari kasur.

Selesai Sungchan membersihkan tubuhnya, tergerak hatinya untuk mengecek keadaan Shotaro. Ia ingat tadi malam lelaki manis itu dia tinggalkan dengan kondisi sangat mengenaskan.

Ketika masuk, Sungchan tidak menemukan Shotaro melainkan sejumlah uang dan sepucuk surat. Perasaan Sungchan mulai tidak enak. Ia langsung membaca surat itu.

_______________________________________

Sungchan, aku pergi. Maaf, aku pergi diam-diam. Terlalu larut untuk berpamitan denganmu. Di atas kasur juga kutinggalkan uang 3 juta won. Hutangku padamu sudah lunas kan? Maka sekarang aku bebas.

Aku tidak akan menganggu hubunganmu dengan Winter. Semoga kalian berbahagia. Selain itu, aku bersumpah demi nama bundaku, apapun yang orang lain tuduhkan atas diriku, semua tidaklah benar. Terserah padamu, ingin percaya atau tidak.

Terimakasih sudah mau menampungku di rumahmu, Chan. Tapi kini aku tidak bisa lagi kembali ke sana. Aku lebih memilih tidur di makam ayahku dan juga mencari bunda.

Selamat tinggal, Sungchan.
_______________________________________

Sungchan meremas kertas itu hingga remuk. Ia berusaha menetralkan nafas dan emosinya. Dominan ini berusaha menanamkan pemikiran bahwa ia tidak membutuhkan Shotaro. Tadi malam dia bahkan sudah membuang pria kecil itu.

Sungchan menoleh ke arah tumpukan uang di atas kasur. Ah, dia tidak tertarik dengan uang itu. Sekarang hatinya mulai gusar, tidak munafik. Kepala Sungchan mendadak berisik, dan mulai tidak tenang.

Shotaro pergi.

Pergi kemana?

Dia tidak akan melihat Shotaro lagi?

Sungchan tidak bisa menyentuh Shotaro lagi?

Di satu sisi, Sungchan panik. Di sisi lain Jaehyun dan Johnny pun panik. Pasalnya, nyonya Lee telah meninggal begitu saja. Terpaksa mereka meminta bantuan sang kakak tertua untuk memanipulasi semuanya.

Di kampus, Sungchan begitu kacau dan terlihat bodoh. Ia tak terbiasa menjalani hari tanpa melihat Shotaro. Pipi tembamnya, mata berbinarnya, ia merindukan Shotaro. Di tengah lamunan lelaki jangkung itu, ia melihat Seunghan di ujung koridor. Segera Sungchan menjumpainya guna membuat perhitungan.

"Hong Seunghan!" Seru Sungchan. Yang di panggil pun menoleh. Tanpa babibu, ia langsung menarik krah Seunghan.

"Berani sekali kau memeluk, Shotaro" Geramnya.

Sadar tentang topik yang dipermasalahkan, Seunghan bereaksi biasa saja dan terkesan santai. Berbanding terbalik dengan wajah Sungchan yang terlihat emosi betul.

(✔) HUTANG [Sungtaro] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang