Part 31

717 73 14
                                    

"Berhentilah menangis, berisik."

PLAK!

"Kau dengar, tidak? berhenti menangis! Hukumanmu tidak akan kurangi hanya dengan air mata itu."

Rumah kediaman Jung tampak seperti biasa, namun terdengar lebih tenang dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah kediaman Jung tampak seperti biasa, namun terdengar lebih tenang dari biasanya. Jaehyun diketahui sedang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan sedangkan Jeno tidak tau pergi kemana bersama Jaemin. Rumah itu sudah terlihat seperti rumah Sungchan seorang. Omong-omong soal Sungchan, dia terlihat jauh lebih sehat dan bahagia. 

Pagi ini, Shotaro terbangun lebih dulu dari sang dominan. Pria manis itu juga terlihat lebih sehat. Pipinya semakin bulat, tubuhnya lebih berisi, dan pastinya semakin nyaman dan enak untuk dipeluk. Itulah alasannya Sungchan tiada bosan memeluk tubuh itu seperti sekarang ini

Si jangkung sedang asik terlelap sembari memeluk pinggang Shotaro dan menempelkan pipinya di dada berisi si manis. Begitu nyaman dan hangat, sampai-sampai pelukan itu semakin erat, bagai tidak rela untuk dilepas. 

"Chan, bangun. Sudah pagi." Shotaro dengan suara pelan mencoba membangunkan sang kekasih sambil mendorong pelan badan besar itu. Tapi namanya sudah nyaman, pria itu enggan membuka mata. 

Alih-alih bangun, Sungchan malah semakin memeluk pinggang Shotaro dengan erat dan menduselkan pipinya di dada si manis. Shotaro tersenyum geli, tapi dia tetap harus membuat Sungchan bangun. 

"Chan, ayo bangun."

"Sungchan, bangun."

"Bangun, sayang." 

Mendengar kata 'sayang' dari bibir Shotaro, Sungchan seketika membuka mata dan mendongak sambil melontarkan senyum tipis. "Aku sudah bangun, sayang." 

Sialan, pipi bulat Shotaro seketika memerah. Kenapa Sungchan terlihat jauh lebih tampan dengan wajah bantal ini? Melihat ekspresi Shotaro, Sungchan mengubah posisinya. Awalnya dia memeluk pinggang Shotaro, kini dia lah yang membawa si manis masuk ke pelukannya. Mengecupi pucuk kepala sang kekasih dengan penuh rasa cinta. 

Mau tidak mau, Shotaro harus jatuh dalam pelukan hangat itu. Ah, dia suka saat dipeluk oleh tubuh kekar si dominan. 

"Apa kau masih mencintaiku?" Pertanyaan Sungchan membuat Shotaro mendongakkan kepalannya. "Kenapa bertanya begitu?" Tanyanya. 

"Aku hanya ingin memastikan bahwa kau masih mencintaiku." Irama suara Sungchan berubah seperti sedang merengek bak anak kecil. Shotaro terkekeh kecil. "Aku masih mencintaimu, dan akan tetap mencintaimu." 

Sungchan lantas mengeratkan pelukannya pada si manis, meluapkan rasa bahagia di hatinya. Bahkan sampai sekarang, dia masih tidak menyangka telah berhasil memiliki Shotaro dan berhasil jujur pada dirinya sendiri meski harus membuang egonya. Ternyata membuang ego tidak seburuk itu. 

Meskipun Sungchan belum wisuda, dia sudah merencanakan banyak hal untuk dirinya dan sang kekasih. "Suatu saat nanti aku akan menikahimu, kita akan membangun keluarga yang bahagia." Shotaro hanya tersenyum menanggapi semua angan-angan Sungchan. Diam-diam dia pun turut membayangkan hal yang sama. Namun ekspresi itu berubah kala Sungchan menyinggung satu hal.

(✔) HUTANG [Sungtaro] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang