Part 34 [END]

613 66 9
                                    

Sudah banyak musim terlewati, bulan demi bulan berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah banyak musim terlewati, bulan demi bulan berlalu. Tidak terasa pernikahan pasangan ini sudah menginjak usia satu tahun. Seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta yang memadu kasih dengan seorang pria penjual bunga. Jangan pernah membayangkan Sungchan akan tinggal di rumah megah dan menjadi CEO perusahaan ternama. 

Sungchan ingin merintis karirnya dari nol, tidak ingin menjual nama sang papa. Jaehyun tentu mendukung keputusan sang putra bungsu, mengingat dari kecil, dia sudah sangat dimanja bahkan lebih dari Jeno. Mungkin usahanya dalam memperjuangkan Shotaro sudah memberi pukulan keras untuk lelaki tinggi ini.

Berjuang dengan keringat sendiri memang tidak mudah, namun hasilnya akan sangat menyenangkan hati. 

Sungchan dan Shotaro tinggal di sebuah rumah sederhana di tepi kota dengan kios bunga kecil di depannya. Itu adalah permintaan Shotaro sendiri pada Sungchan. 

"Aku tidak ingin tinggal di rumah megah. Aku hanya ingin rumah sederhana, dengan sebuah toko bunga yang bisa aku jaga." 

Berkali-kali Sungchan memastikan pada si manis, karena uang tabungan Sungchan bahkan cukup untuk memberikan Shotaro rumah besar bak istana. Tapi Shotaro tidak mau, dia hanya ingin tinggal di rumah sederhana bersama orang yang ia cintai. 

Kini cahaya jingga mulai menyelimuti langit beserta awannya. Burung-burung mulai berterbangan menuju sarang mereka. Shotaro pun bersiap untuk memasukkan bunga-bunga cantiknya ke dalam sebelum menutup toko. 

"Kalian masuk ke dalam, ya. Besok pagi akan aku keluarkan lagi." Begitulah dialog kecil yang sering Shotaro lakukan dengan bunga-bunga indahnya. 

Langit yang tadinya jingga kini sudah berubah gelap, bulan pun sudah bertengger di langit menggantikan malam. Shotaro masih setia duduk di teras sambil menikmati secangkir teh, sembari menunggu dominan tampannya pulang. Sekarang sudah lewat jam, harusnya Sungchan sudah pulang dari tadi. 

Lima menit pun berlalu, mobil Sungchan akhirnya tiba. Shotaro langsung bangkit dan menghampiri Sungchan yang baru keluar dari mobil. 

"Chan? baru pulang? Kenapa pulangnya terlambat? Apa terjadi masalah di kantormu?" Sungchan yang terlihat jenuh itu langsung dibombardir oleh pertanyaan Shotaro. Sedikit berdecak, Sungchan menepis tangan Shotaro yang hendak menggandengnya dan berlalu masuk ke rumah begitu saja. 

Si manis terdiam. Pasti terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan di kantornya tadi. Tak ingin berpikir buruk, Shotaro turut masuk ke rumah untuk menyiapkan makan malam yang memang sudah dia masak tadi. 

Tidak menemukan Sungchan di meja makan, Shotaro mencarinya ke kamar. Ternyata benar, pria bertubuh tinggi itu sedang rebahan sambil memejamkan matanya di kasur dengan pakaian kantor yang bahkan belum di ganti.

"Sungchan? Ayo makan malam dulu, aku sudah memasakkan makanan untukmu." 

"Aku ingin istirahat, Taro," jawab Sungchan tanpa membuka mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(✔) HUTANG [Sungtaro] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang