Part 29

578 77 4
                                    

Siapa sangka ruangan yang baru dibuka untuk pasien ICU itu langsung diisi oleh dua orang; Sungchan dan Shotaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa sangka ruangan yang baru dibuka untuk pasien ICU itu langsung diisi oleh dua orang; Sungchan dan Shotaro. Pasien satu; baru saja selesai melakukan operasi pengangkatan ginjal, sedangkan satunya lagi baru saja menjalani pencucian lambung. Tim medis malam ini benar-benar terjaga untuk memastikan nyawa dua manusia ini tetap di jasad mereka. kondisi mereka belum bisa dipastikan, makanya Anton tinggal di rumah sakit. Mengajukan diri untuk menjaga Sungchan dan Shotaro sementara Jeno dan Jaemin sedang dalam perjalanan ke Seoul.

Miris sekali Anton menatap pasangan kekasih itu sama-sama terbaring di ruang ICU dalam keadaan sama-sama belum sadarkan diri. Entah apa yang telah terjadi, yang jelas Anton akan tetap menjaga mereka. Pasien ICU memang harus ditunggui minimal oleh satu wali. 

Kemana Jaehyun? Putra bungsu dan calon menantunya sedang terbaring di rumah sakit, sedangkan pria itu tidak terlihat. Sebenarnya Jaehyun sedang melakukan hal yang seharusnya dia lakukan sejak dulu. Menjumpai dan menuntut balas kepada orang yang telah mengusik ketenangan keluarganya. Malam ini, semuanya berubah. Banyak hal yang terjadi hanya dalam kurun waktu semalam. Hutang-hutang akan terbayar secara tuntas, semua dosa akan terbalas meski tidak kontan. 

Winter sama sekali tidak menyangka kedatangannya di sambut oleh kakak, dan mantan terindahnya; Mark, dan Haechan juga. Raut bingung dan grogi langsung terpancar dari wajah kusam dan berantakannya. Jujur saja, mereka yang melihat Winter juga terkejut dengan bentukannya yang berantakan.

"Ada apa ini?" Tanya Winter.

"Duduklah, Winter," ucap sang kakak. Winter menggeleng, dia seperti akan dihakimi. 

"Kita perlu bicara." Entah apa yang terjadi gadis itu, dengan hanya mendengar suara Mark, matanya seketika memerah. Jemarinya gemetar namun tetap berusaha memunculkan wajah angkuh.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan, aku sudah bahagia dengan duniaku sendiri." Melihat Winter yang menolak untuk duduk, jadilah mereka bertiga yang berdiri. Tatapan menghakimi dari Karina dan Mark seolah menekan jiwa sombong gadis ini, ditambah perasaannya dari awal memang sedang tidak baik-baik saja.

"Untuk yang terakhir kalinya, Winter. Berhentilah menyakiti orang lain demi menyenangkan perasaanmu. Aku sebenarnya sudah tidak mau ikut campur lagi urusanmu tapi aku tidak enak pada kakakmu. Kau sungguh membuatnya khawatir." Mark berucap cukup panjang.

Karina pun ikut menyambung. "Aku mendapat laporan dari papa. Kau begitu menginginkan Sungchan sementara paman Jaehyun sudah bilang kalau dia sudah memiliki kekasih. Kau tidak memikirkan perasaan kekasih Sungchan?"

Winter menghela nafas kasar. "Kenapa kalian terus membahas orang lain? perasaan orang lain, orang lain, orang lain terus. Kalian tidak pernah memikirkan perasaanku? Akupun punya perasaan."

"Berhentilah berucap seolah kau adalah korban. Dari awal; kau adalah pelaku, kaulah yang menyakiti orang lain. Semua rasa sakit dan luka yang kau rasakan, adalah akibat perbuatanmu sendiri. Kenapa orang lain yang harus menanggung perbuatan yang kau lakukan?" Winter terdiam mendengar penuturan Mark. 

(✔) HUTANG [Sungtaro] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang