Part 3

1.4K 126 28
                                    

Shotaro berlatih piano dengan sangat baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shotaro berlatih piano dengan sangat baik. Bahkan kini gurunya pun hanya duduk sambil menikmati kopi dan mendengarkan tiap melodi yang si manis tekan. Sementara Sungchan tidak ada di sini. Ia memilih menunggu di mobil.

Jangan berharap lelaki tinggi itu hanya menjemput dan mengantar, tapi juga menunggu. Terlalu bernegatif thinking soal Shotaro yang akan menggoda orang lain.

Ketika sedang asik menghisap sebatang rokok, seorang wanita berpakaian minim datang menghampirinya.

"Hei, tampan" Sapanya. Sungchan pun tidak menutup kaca mobil karena memang sedang merokok.

"Kau tampan sekali" Pelacur itu menurunkan punggungnya agar Sungchan dapat melihat belah payudaranya yang lumayan besar.

Tentu Sungchan dapat melihatnya, tapi demi apapun, ia tak tertarik. Entahlah, mungkin si tampan ini sudah sepenuhnya menjadi seorang gay, atau memang si pelacur tidak menarik.

"Kenapa kau begitu tampan?"

"Apa maumu?" Sungchan bertanya balik dengan raut wajah jengah.

"Kau tidak mau? 10 ribu won saja" Pelacur itu menggigit bibir bawahnya. Sungchan muak sekali, ditambah aroma parfumnya yang sangat menyengat.

Dominan itu menghisap panjang rokoknya, kemudian membuangnya begitu saja ke jalan. Dia beralih menatap si wanita dengan tajam.

"Pergi"

Dengan wajah masam, di wanita pergi, "cih, miskin" Misuhnya.

Ketika hendak menutup kaca jendela, mendadak pandangannya terlontar pada sosok pria yang keluar dari tempat les piano. Tentu saja, itu Shotaro. Lelaki pendek yang sedari tadi ia tunggu.

Tapi tunggu. Seseorang menghadangnya!

Raut wajah Sungchan berubah penik. Ini jelas bukan Shotaro yang menggoda.

"sial! Siapa itu! " Sentak si jangkung ketika melihat orang itu menyentuh pipi bulat Shotaro.

Dia segera membuka pintu. Amarahnya memuncak. Tidak ada yang boleh menyentuh Shotaro selain dirinya.

***

"

Baik. Kau bisa pulang, Taro. Bakatmu semakin hari semakin meningkat. Ada baiknya jika kau mulai latihan bernyanyi" puji guru les Shotaro.

Si manis hanya melempar senyuman serta eye smile khas miliknya. Kemudian ia pun pamit untuk pulang. Udaranya begitu dingin, langit pun sudah gelap. Dia membuat Sungchan menunggu cukup lama.

Si manis mulai melangkah, hendak menuju mobil Sungchan yang terparkir di pinggir jalan.

Tapi belum juga si manis meninggalkan area gedung les, seorang pria asing menghadangnya.

"Hei, manis. Sendirian?" Pria itu mabuk.

"Maaf, permisi" Shotaro mencoba menghindarinya dengan sopan. Tapi lagi-lagi si pemabuk itu menghadang jalannya.

(✔) HUTANG [Sungtaro] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang