003 - Nandaru & Ermana

379 50 12
                                    

Boy tersenyum puas. Akhirnya kostannya menerima tamu baru setelah sekian lama setelah kedatangan mesin uang dan orang gila. Dua orang baru ini terlihat normal bagi Boy, namun entahlah kedepannya.

Solar saja sudah mulai memunculkan tanda-tanda kegilaan. Sepertinya Taufan ini adalah virus-virus kegilaan yang nyata.

Dan Boy sekarang tengah meminum tehnya dengan santai di ruang tamu kostan. Ia memperhatikan pemandangan di belakang televisi yang amat jelas tertera. Hijau-hijau.

"Gila, emang Kakek gue masalah desain nggak perlu ditawar." Monolog Boy masih menikmati acara minum tehnya. Hingga kemudian suara bel terdengar sebanyak tiga kali.

Boy langsung saja bangun dan meletakkan tehnya di meja. Lalu berjalan menuju pintu depan untuk membuka pintu bagi penghasil uangnya yang baru.

Cklek.

"Halo, Kak." Sapa salah satu di antara dua orang yang ada. Mereka berdua sekilas tampak seperti kembar, sampai membuat Boy terdiam sejenak untuk mengingat mana orang yang tepat.

"Frostfire dan Supra, kan?" Tanya Boy memastikan kebenarannya. Mereka berdua menganggukkan kepala masing-masing, dengan senyuman tipis.

"Iya, Kak. Aku Frostfire Eka Nandaru. Nah, kalau ini temenku namanya Supra Adi Ermana." Ucap Frostfire memperkenalkan dirinya sendiri beserta Supra sekalian.

Boy mengangguk, mengingat jelas perbedaan antara kedua orang itu. Frostfire adalah pemuda yang benar-benar pemuda yang berbentuk. Berbeda dengan Supra yang berkacamata, sedikit lebih pendek, dan bergaya formal.

"Iya, salam kenal ya. Kalian harusnya udah tahu dong aku siapa. Jadi ayo masuk aja." Ucap Boy membuka lebar pintu depan. Ia kemudian masuk duluan, dan diikuti oleh Frostfire serta Supra dengan barang-barang mereka.

"Oke, jadi kamar kalian itu... Oh, depan belakang. Nah, kamar Supra itu nomor 04, kalau kamar Frostfire nomor 03." Boboiboy menjelaskan tentang posisi kamar mereka dengan rinci. Serinci mungkin. Selagi berharap bahwa kedua orang ini akan terus menjadi orang normal.

- Beberapa saat kemudian... -

Setelah Boboiboy pergi, Frostfire dan Supra sepakat untuk membereskan barang-barang mereka di kamar mereka masing-masing.

Supra selesai lebih dahulu dibandingkan Frostfire yang masih sibuk memikirkan tempat yang tepat untuk menata barangnya. Akhirnya, Supra membantu Frostfire dengan satu syarat.

"Kamu harus beliin aku marchandise terbarunya Eden Michael." Ucap Supra sembari menata sebuah meja kerja di kamar. Setiap kamar akan memiliki meja kerja, dua buah rak besar, dua buah rak kecil, dan sebuah kasur yang nyaman. Dan tentu tak lupa jendela.

Frostfire menatap pada Supra dengan tatapan tak percaya, tercengang dengan apa yang Supra ajukan padanya.

"Lo yang bener aja Sup!? Itu harganya jutaan loh." Kesal Frostfire yang tak terima dengan tawaran Supra yang menurutnya nglunjak.

Supra sendiri terkekeh, meski ia juga tidak benar-benar serius mengatakan syarat itu. Tapi lucunya, Frostfire tetap menyetujuinya. Ah, apakah Supra harus mengatakan kebenarannya?

"Tapi Frost, barang-barangmu banyak banget... Aku jadi kepikiran gimana bisa itu semua muat dalam 2 koper." Heran Supra yang baru menyadari bahwa barang milik Frostfire bahkan 5 kali lebih banyak dari barang Supra sendiri.

"Dih? Kek gak tahu gue aja lu Sup." Jawab Frostfire sembari mengedikkan bahunya. Masih sibuk menatap pakaiannya di cupboard kamar.

"Ya aku tahu kamu grasak-grusuk, nggak tertata, dan banyak aja tingkahnya. Tapi ya aku nggak expect sebanyak ini loh barang yang kamu bawa." Omel Supra yang merasa tersindir harga dirinya. Entah dalam alasan apa.

Kost-kostan PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang