Seperti biasanya, aman dan damai sentosa di Kost Pelangi.
Dan seperti biasanya, hari akan dimulai dengan keribetan yang amat sangat amat ribet.
"Woy!! Ada yang tahu buku matkul gue kaga!?" Solat berseru panik sembari mengobrak-abrik kamarnya.
Kamar yang biasanya rapi, tertata, dan terorganisir itu menjadi tak beraturan dan tak berbentuk. Bahkan Taufan yang notabene-nya adalah pemilik kamar terberantakan di Kost Pelangi sampai-sampai menggelengkan kepalanya heran.
Kamarnya kalah berantakan dengan kamar Solar sekarang ini.
"Makanya, gue kan dah bilang kalau habis buat resume atau belajar di luar kamar tuh beresinnya yang teliti–"
"Diem lo congak! Lo gak bantu gue apa-apa!" Kesal Solar karena keberadaan Taufan sama sekali tidak membantu mengurangi bebannya. Malah menambah beban hidupnya.
Taufan membanting angin ke arah Solar, sebelum kemudian Supra menggapai mereka dengan tatapan penasaran.
"Itu kamar kenapa berantakan?" Tanya Supra dengan kalem dan heran. Ia biasa menatap ruangan dengan barang-barang yang berserakan. Namun tidak seberserakan ini.
"Oh, itu Kak, lagi cari buku matkul-nya." Jawab Taufan sopan, disusul dengan Sopan yang mengintip isi kamar Solar.
"Wah, berantakan banget, Sol." Puji Sopan yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Solar. Yah, Sopan udah biasa. Udah kebal juga.
"Bercanda~"
"Solar cari buku matkul apa?" Tanya Supra penasaran yang akhirnya membuat Solar tenang sedikit.
"Matkul Manajemen Bisnis... Kemarin tuh gue inget banget naruhnya di atas sini bareng si jilid resume. Tapi dicari ga nemu sih anjir?" Solar berkeluh kesah dengan perasaan campur aduk.
Untung belum mandi, kalau udah mandi Solar harus mandi dua kali. Soalnya keringetan.
"Aku ada buku mata kuliah itu, tapi mungkin agak beda dari punyamu. Punyaku bahasa Belanda."
"Eh Solar, buku mata kuliah punyamu warnanya putih oranye gitu?" Tanya Sopan tiba-tiba, tepat setelah Supra berucap demikian. Tatapan mata Sopan tertuju pada satu titik.
Buku Manajemen Bisnis bersampul putih oranye di rak tumpukan paling atas kamar Solar.
"ASTAGHFIRULLAH NAPA GA MUNCUL DARI TADI SIH!?!"
Yah, pagi yang indah.
- Beberapa menit kemudian... -
"Perasaan tadi udah uring-uringan cari buku matkul, ketemu ga tuh?" Tanya Glacier memulai topik sarapan. Lebih ke heran karena Solar tak kunjung bersiap-siap sih...
"Lecturernya lagi kondangan. Jam matkul diundur 1 jam." Jawab Solar dengan kekesalan agak memuncak.
Udah bela-belain berantakin kamar, eh lecturernya malah pergi kondangan. Ya kerja dua kali si Solar jadinya.
"Bruh, dosen ga jelas." Komentar Halilintar singkat, padat, dan menusuk batin Solar.
"Ya gosah diperjelas."
"Eh, ges! Gue mau tanya sesuatu!"
Semua pasang mata kini menatap ke arah Gentar. Penasaran dengan apa yang ingin manusia jadi-jadian itu tanyakan.
"Tanya apa?" Tanggap Frostfire kemudian.
"Kalau misal kalian dikasih kesempatan buat berkeluh kesah sama jurusan kuliah kalian, apa keluh kesah kalian?" Tanya Gentar kemudian yang mengundang hening di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-kostan Pelangi
Fiksi PenggemarKamu lelah? Mari aku kenalkan pada Kost Pelangi agar hidupmu tambah lelah dan semakin suram! Penasaran dengan bagaimana kehidupan warga kostan laki-laki yang entah masih bisa disebut kostan ini atau tidak? Baca dong! . . . Kost-kostan Pelangi Ori...