Sudah sekitar 2 minggu sejak kedatangan Gempa dan Sopan di kostan ini. Dan sejak dua minggu itu pula, sifat masing-masing mulai tampak.
Misal saja Sopan yang awalnya tampak seperti pemuda manis, pendiam, dan normal. Kini ia menjelma menjadi makhluk menyeramkan yang sedang menyiksa Taufan.
Iya. Sopan yang itu tengah menyiksa Taufan yang seperti itu. Dan kejadian itu tengah dijadikan bahan tontonan oleh Frostfire dan Solar. Iya, Sopan dan Taufan tengah ditonton oleh mereka.
"Sebutkan satu alasan yang masuk akal untuk hamba melepaskan engkau dari jeratan rantai mulia ini, wahai manusia biru." Ucap Sopan tak kenal kata maaf, masih merantai tubuh Taufan dengan kuat diakar pohon.
Sementara Taufan terus saja meraung-raung tak terima dan meminta maaf berkali-kali. Serta mengatakan hal semacam "Nggak sengaja", "Cuma bercanda", "Lepasin Sopan!" dan sebagainya.
"Taufan tuh orangnya nekat, ya? Tapi kalau dihadapin sama Sopan langsung kayak gitu. Sok banget..." Frostfire berkomentar di antara sesi ia menjemur pakaian. Ia kemudian meletakkan ember yang sudah bersih habis dari pakaian ke tempat awal dan duduk di sebelah Solar.
"Emang dari dulu agak kelainan tuh bocah." Tambah Solar tanpa merasa bersalah sedikitpun. Entah sifat keturunan siapakah makhluk yang satu ini. Mungkin saja Emaknya, mungkin juga Bapaknya, atau kemungkinan lain karena lingkungannya.
"Kek lu tuh normal aja. Kita semua sengklek ya, cuma yang agak normal si Supra ama Gempa." Tanggap Frostfire yang mengakui bahwa tidak ada yang normal di rumah itu. Dan itu fakta, karena memang benar begitu.
Sementara Solar yang merasa dirinya sendiri normal langsung sakit hati mendengarnya. Meski aslinya ia hanya tidak sadar diri, berkedok sakit hati.
"Dih, jahat lu Bang. Gue doain Kak Supra nikah duluan." Ucap Solar yang jelas berupa ancaman bagi Frostfire dan kelangsungan masa depannya.
Nggak, nggak, nggak. Nggak bisa. Supra nggak boleh nikah duluan dari Frostfire. Lalu bagaimana dengan rencana Frostfire untuk menertawakan Supra di acara nikahan Frostfire nanti?
"Gak usah maen-maen lu, gua sumpahin dapet duit satu juta triliun lo." Ucap Frost mengancam Solar dengan tanpa ragu. Sementara Solar yang mendengar sumpah serapah itu sejenak merasa ragu.
Ia tidak mau jadi kaya, bestie. Ia mau hanya menjadi orang biasa yang bermain klarinet, meminum teh di halaman depan, berjemur, membuat karya seni, dan melukis.
"Kalau nyumpahin minimal sumpahin gue biar jadi orang sederhana gitu kek. Kaga sopan, nyumpahin orang jadi kaya."
"Dih??"
Euh... Kita abaikan saja duo sejoli tidak berakhlak mulia itu. Mari kita skip time menjadi sore agak surup.
Jadi, dikarenakan Frostfire tidak segera kembali dari kuliahnya, member di kostan seketika menjadi hewan liar karena lapar. Eh... Mungkin bukan hewan liar, namun mirip-mirip.
Sebenarnya tidak ada makhluk normal di kostan ini yang mampu untuk bertahan di dapur untuk sekedar menyiapkan makanan. Selain Frostfire dan Gempa tentunya, tidak ada yang bisa masak.
Yah, biasanya Solar dan Taufan akan segera memesan Let's Food ketika lapar. Namun karena hari ini mereka sedang sok, jadi mereka mendedikasikan diri untuk memasak secara manual dengan tangan mereka masing-masing.
Dan yang mana, itu adalah ide buruk.
"Masak yang simpel aja lah, lo tuh nggak usah sok-sokan mau masak rendang segala. Kemampuan masak lu tuh masih rendah ogeb." Semprot Solar kejam pada Taufan yang mencari tutorial masak rendang di YuChu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-kostan Pelangi
FanficKamu lelah? Mari aku kenalkan pada Kost Pelangi agar hidupmu tambah lelah dan semakin suram! Penasaran dengan bagaimana kehidupan warga kostan laki-laki yang entah masih bisa disebut kostan ini atau tidak? Baca dong! . . . Kost-kostan Pelangi Ori...