028 - Debat

698 119 51
                                        

Thorn tengah menikmati teh paginya dengan hati berbunga-bunga. Ia baru saja mendapatkan ganti rugi atas pecahnya 15 pot tanaman di samping kostan. Tentunya yang mengganti rugi adalah Halilintar, apakah mungkin bagi Taufan melakukan hal demikian?

Namun, meskipun Thorn yang notabenenya adalah sosok yang brutal, masih ada yang lebih brutal lagi. Contohnya adalah 3 orang yang tengah Thorn tonton saat ini.

Solar, Sori, dan Gentar. Sungguh perpaduan yang sempurna.

Solar si narsistik kaya raya yang pintar, cerdas, terampil, dan genius meskipun terkadang ceroboh. Sori, si sosok genius, rajin namun hanya terkadang, multitalent namun terlalu blak-blakan. Serta Gentar si anak kaya raya, tukang pukul, gampang meledak, polos, pil hipertensi, dan banyak lagi.

Ada apa dengan 3 orang itu? Entahlah, Thorn juga tidak peduli.

Selain itu, ada juga mereka yang tengah disibukkan dengan tugas kuliah yang unik. Contohnya Glacier. Padahal dia anak keperawatan, tapi tiba-tiba aja diminta suruh buat video tentang obat-obatan herbal. Apa nggak lawak, tiba-tiba banget gitu.

Jadilah Glacier harus dibantu oleh Supra dan Frostfire. Perpaduan yang lagi-lagi sempurna.

Frostfire yang meskipun meledak-meledak adalah orang yang terorganisir. Aura kepemimpinan plus, plus, plus. Dan pintar berbicara.

Supra yang kalem dengan pemikiran luas. Rasional, jarang merasa tidak puas, dan suka sekali memberikan detail kecil yang berguna besar di kehidupan sehari-hari.

Dan dengan Glacier yang kadang grasak-grusuk pas ada momen mepet, tapi juga jadi diam 1000 bahasa jika tidak ada masalah apapun dalam hidupmu. Pikirannya luas, namun juga terbatas karena pengetahuannya tidak sebanyak Frostfire maupun Supra.

Geser mata lagi, ada Sopan dan Ice yang tampak sibuk sekali dengan komputer. Mungkin saja mengerjakan tugas atau apa, entahlah.

Oh, tambah dengan Blaze yang terkadang mengintip pekerjaan mereka. Atau sesekali menunjuk pada layar laptop dengan tatapan tak terima.

Dan sisanya adalah, tiga orang yang tengah duduk di sofa dengan ekspresi tegas masing-masing. Ada Halilintar, Taufan, serta Gempa.

Entah apa yang mereka rencanakan, namun ini seperti rencana yang amat besar. Mungkin saja ada perubahan baru nantinya, entahlah. Asal Thorn bisa santai, kenapa enggak.

Jadi, Thorn memutuskan untuk tetap diam dan menikmati tehnya dalam kedamaian. Jarang-jarang seluruh anggota kost berkumpul dalam damai. Bisanya astagfirullah sekali.

"Sekarang Selasa, besok Rabu. Owalah, pantesan anteng, hari Selasa ternyata." Gumam Thorn secara samar, kemudian ia membereskan lepek serta cangkirnya. Mencucinya seperti memandikan anak sendiri.

Karena paket lepek dan cangkir itu harganya sama dengan HP second. Harus full hati-hati atau dia ganti rugi.

Setelah selesai, Thorn memutuskan untuk ikut menimbrung sedikit ke setiap grup yang ada. Pertama, ia berencana menimbrung pada grup Glacier. Yang tengah membuat video tentang obat-obatan herbal atau apapun itu.

"Assalamu'alaikum, duhai rajinnya~ lagi buat apa nih?" Tanya Thorn berbasa-basi. Ia mengintip sedikit pada keranjang berisikan berbagai macam tumbuhan yang akan digunakan sebagai materi inti.

"Waalaikumsalam, lagi buat video presentasi, ga liat? Mines ya? Kasihan, makanya makan wortel." Jawab Frostfire sarkas. Thorn? Alhamdulilah jantungan.

"Jahaat!" Ungkapnya merasa sedih, kemudian mengundurkan diri dari kelompok tersebut dengan damai. Dengan sedikit kalimat penyemangat sebelum ia benar-benar pergi.

Kost-kostan PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang