Like sebelum membaca!
بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
❣Happy Reading❣
Saat ini Senja tengah menuju jalan pulang, ia sudah lama menunggu kendaraan yang lewat tapi tidak ada satu pun yang berhenti karena alasan telah penuh.Senja hanya bisa pasrah ia tidak bisa apa apa ia pun terpaksa berjalan kaki agar mempersingkat waktunya untuk pulang ke apart nya.
Senja pulang dengan dua kantung berisi kan belanjaan yang ia belanja tadi di pasar, sungguh tega suaminya itu membiarkan Senja pergi sendiri, sedangkan Senja sama sekali tidak megetahui daerah disini, ia baru saja pindah ke lingkungan ini setelah dirinya dan Langit memutuskan untuk menetap di apart yang telah di berikan oleh mertuanya sebagai hadiah pernikahan mereka.
"Ya allah, jalan ini kok sepi ya aku gak tau harus kemana."gumam Senja, ia sedikit takut melewati jalan yang dilaluinya itu karena nampaknya jalan itu sangatlah sepi
Tiba tiba saat Senja tengah berjalan sebuah motor berhenti dan menghadangnya, tubuh Senja menjadi gemetar, ia semakin takut dan ia tidak bisa apa apa karena jika ia berlari ia akan tersesat karena tidak tau jalan menuju apart nya.
"Hallo cantik sendirian aja nih! Abang temenin ya?!"sapa satu orang yang baru saja turun dari motornya dan hendak menghampiri Senja.
"Ya allah, aku takut."gumam Senja dalam hatinya.
Senja hanya mampu diam ia ingin merogoh ponselnya yang berada disaku rok nya, tapi sayang ponsel nya tidak ada sepertinya Senja lupa membawanya.
"Ya allah ponsel ku, ayah, bunda tolongin Senja."jujur Senja saat ini sangatlah takut, perasaan nya sedari tadi tak tenang melewati jalan sepi ini.
Saat Senja tengah terburu buru karena takut, tiba tiba dua orang preman berbadan besar menghadang jalannya.
"S-siapa kalian, pergi!"ucap Senja menunduk karena takut.
"Cantik, tapi sayang kurang harusnya sih lepas kainnya iya ngak?!"ujar pria tersebut semakin maju, lantas Senja perlahan mundur dan mundur.
"Jangan nunduk dong, ayo ikut!"ujar pria satunya lagi yang hendak menyentuh Senja dengan tangannya.
"Jangan sentuh aku, kalian pergi kalo ngak aku teriak!"ancam Senja menjentikkan jarinya seraya mundur ke belakang.
Kedua pria itu malah tertawa, hal itu pun membuat Senja semakin takut.
"Teriak? Percuma gak ada orang di sini mending kamu ikut kita!"goda pria berkepala plontos itu sambil hendak menyentuh Senja.
"TOLONGG!!!"teriak Senja.
"Nih cewek nyari masalah sikat!"ucap salah satu preman tersebut.
Salah satu pria itu, tiba tiba saja menyentuh tangan Senja, Senja lantas berusaha melawannya namun ia tidak bisa tenaga pria itu sangatlah kuat.
"Kak Langit tolongin!"teriak Senja, dengan diiringi tangisannya.Senja memanggil nama Langit, namun sayang Langit tidak akan mendengarnya karena ia tidak ada di sini.
"Teriak sesuka mu sayang, gak ada orang hhaahhaaa!"seru pria berkepala plontos itu dengan tawanya.
Bugh!
Senja menginjak kaki laki laki itu, dan kemudian berlari dengan sangat kencang, namun sayang ia malah lari ke arah jalan buntu, Senja pun tidak bisa apa apa, Senja sungguh takut.
"Mau kemana cantik!"ucap preman itu, lebih tepatnya preman dengan perut yang agak sedikit gemuk.
"Ayo ikut!"pria berkepala plontos itu kembali menyentuh tangan Senja, sungguh tangis Senja tidak bisa ditahan, tangisannya semakin menjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENDALA(Hiatus)
Ficção AdolescenteBismillah... (FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Jadikan membaca sebagai ajang pembelajaran yaa guys bukan sekedar hiburan,ambilah pembelajaran di setiap cerita yang kita baca, jangan karena membaca cerita yang kalian baca,kalian sampai lupa baca al quran jang...