SENDALA(Hiatus)

•18•

"Dia datang bukan bak bunga mawar yang indah dengan warnanya,tapi ia datang bak bunga mawar yang indah namun menyebabkan luka karena durinya"
  -Keysandra Senja Januarta-

-

-

-

Like sebelum membaca!

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

❣Happy Reading❣

Sementara keluarga tengah berbincang dibawah sana, Senja sedari tadi gugup dan merasa gelisah sekaligus sedih karena ia tidak memberitahu sahabatnya Kiran apa yang terjadi malam ini dirumahnya.Senja pun bangkit dan mulai bersiap ia bersiap dengan pakaian yang telah disiapkan oleh sang bunda Senja pun memakainya, ia begitu terlihat cantik dengan gamis marron yang simpel namun elegan dan tak lupa dipadukan dengan hijab pashmina berwarna putih, ia juga tak lupa memoles wajah naturalnya dengan sedikit polesan bedak dan sedikit lipstick sungguh cantik bukan, tolong jelaskan seberapa cantik Senja malam ini.

Sebelum ia keluar dari kamarnya Senja memandangi foto ia dan sahabatnya diponsel miliknya foto itu adalah foto Senja dan Kiran saat mereka berfoto dengan senyum yang begitu bahagia.

"Maafin aku Ran, aku terpaksa nyembunyiin ini dulu dari kamu tapi aku janji Ran, aku akan jelasin semuanya jika waktunya tepat."ucap nya dengan lirih sambil terus memandang foto dirinya dan Kiran yang berada diponselnya.

"Bismillah ya allah, semoga ini takdir terbaik yang telah engkau rencanakan untuk hamba, hamba ikhlas menerimanya."batinnya dan setelah itu ia menyimpan handphonenya dan beranjak untuk keluar kamarnya.

Sementara dibawah pak Arya tengah mulai bersiap untuk memulai pembicaraanya.

"Langsung saja kita utarakan inti dari maksud dan tujuan diadakannya pertemuan ini."ucap pak Arya memulai pembicaraanya.

"Maksud papah apa sih udah muak gue."batin Langit setelah mendengar papahnya berbicara.

"Bismillah, saya dan keluarga saya datang malam ini, tak lain hanya ingin mengutarakan niat baik kami yakni kami ingin melamar putri bapak Aditya untuk menjadi istri dari anak saya, Langit."ucap pak Arya dengan tegas dan lantang.

Langit yang sedari tadi duduk santai ia pun beranjak dari duduknya."Maksud papah apa?papah sengaja bawa Langit kesini buat acara gak penting kayak gini? hah!

Mamah Sinta pun bangkit dan menenangkan sang anak."Sayang santai ya gak boleh emosi nanti mamah jelasin."

"Gak perlu! Langit pulang sekarang."ucap nya sambil menempis tangan sang mamah dan langsung hendak pergi.Namun tangannya dicekal oleh sang papah Langit pun dibawa menjauh dari riuangan keluarga itu.

Sementara mamah Sinta menenangkan keluarga calon besannya itu."Maafkan anak saya ya, dia hanya terkejut bukan menolaknya.

"Tenang Sin, saya paham."jawab pak Aditya.

Sementara ditempat lain Langit tengah diceramahi oleh papahnya.

"Lepas pah!, maksud papah apaan hah?! ngajak Langit kesini untuk ini? Langit belain urusan Langit diacuhin buat ini tapi apa? papah seperti biasa ngatur ngatur hidup Langit!Langit GAK MAU PAH!."pekiknya kepada sang papah.

"Papah lakuin ini demi kebaikan kamu!, papah gak mau kamu jadi anak yang begini terus, cuma ini jalan satu satunya untuk merubah kamu, papah capek liat kamu kayak gini terus!"ucap pak Arya sambil memegang bahu sang Langit.