•34•

85 3 1
                                    

Like sebelum membaca!

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ


Happy Reading❣

Setelah pulang dari pasar tadi, Senja langsung memulai kegiatannya dengan membersihkan seluruh apartnya, karena mengingat hari ini adalah hari minggu.

"Banyak debu juga ternyata, ish!"ucap Senja seraya membersihkan debu yang bersarang di lemari ruang tengahnya.

Saat tengah membersihkan sela sela lemari, fokus Senja kini beralih pada lampu yang tepat berada di atasnya, ia merasa lampu itu sedikit ada yang menghalangi, Senja berinisiatif untuk membersihkannya.Karena lumayan tinggi, alhasil Senja harus berjinjit demi meraihnya.Tapi sayang, karena tidak bisa seimbang, kursi kecil yang di naiki Senja sedikit goyang dan menyebabkan dirinya menjadi sedikit oleng dan Senja tidak bisa menahannya, tubuhnya jatuh, namun saat akan jatuh mencium lantai, tubuhnya terlebih dahulu di tahan oleh seseorang.

Hap!

"Akhhh!!!"teriak Senja seraya menutupi kedua matanya.Tapi ia merasa jika ia, tidaklah jatuh,kalau pun jatuh sudah pasti Senja ada di bawah, Senja merasa ada yang menahannya.Karena penasaran, ia mengerjapkan matanya perlahan lahan, dan melihat siapa orang yang menahannya.

Saat membuka matanya, betapa terkejutnya ia, ternyata saat ini Langit berada tepat di depannya.Mata mereka saling bertemu, netra hitam legam, dan netra coklat bertubrukan.Mereka sama sama tidak saling mengedip, Langit nampaknya fokus melihat incian dari wajah istrinya itu.Dan Senja, dia refleks mengalungkan tangannya di leher Langit.Sungguh saat ini posisi mereka sangatlah dekat, bahkan Senja bisa merasakan deruan napas dari Langit.Begitupun sebaliknya.

"Cantik, ini semua punya gue!"batin Langit berbicara.

"Jantung aku gak aman ini, bunda tolongin Senja."batin Senja teriak.

Drtttttttt

Saat mereka tengah asik di suasana romantis ini, tiba tiba dering ponsel menyadarkan keduanya.Langit tersadar apa yang dia lakukan sekarang? Mengendong Senja? Apakah dia tidak salah?.

Bruk!

Langit menjatuhkan Senja, tepat ke lantai.

"Awshh, sakit kak!"ringis Senja, sementara Langit hanya acuh dan meninggalkan Senja begitu saja, sambil mengangkat telponnya.

"Oke gue ke sana!"ucap Langit berbicara dengan seseorang di telpon itu.

Mendengar Langit akan pergi, Senja pun bangkit walau dengan kaki yang sedikit sakit, saat hendak bangkit, Langit terlebih dahulu menghampirinya, dan berjongkok, "Lo jangan ge'er soal kejadian tadi!"

"Astaghfirullahaladzim ... "Senja begitu tersentak dengan perkataan Langit yang baru saja di lontarkannya.

*****

Pukul 16:00 WIB

Langit telah kembali ke apart nya, tapi ia kembali dengan penampilan berbeda, rambut yang sedikit acak acakan, dan dengan mata yang memerah.Senja yang merasa suaminya telah kembali, langsung menghampiri Langit, tapi Langit melewati Senja begitu saja, ia lebih memilih naik ke atas untuk pergi ke kamarnya.

"K-kak Langit kenapa?"monolog Senja.Tapi, ia berpikir positif, mungkin suaminya itu sedsng ada masalah.

Senja memilih untuk menata makanan di dapur untuk makan dirinya, dan Langit.Senja hari ini hanya memasak ayam kecap, tumis kangkung, dan udang goreng.Mengingat, makanan kesukaan Langit adalah ayam kecap.Ya, Senja mengetahuinya dari mertuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENDALA(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang