•03•

271 70 5
                                    

Like sebelum membaca!

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

❣Happy Reading❣

Laki laki itu pun langsung pergi begitu saja dengan bayangan nya yang perlahan ikut mengecil.Kiran yang melihat kejadian tadi sebenarnya dia ingin mencabik cabik mulut laki laki itu,tapi ia tak bisa melakukannya karena Senja tidak akan menyukainya,ia tau Senja tidak akan menyukainya bila dia bertindak tidak baik kepada seseorang,walaupun orang itu berbuat tidak baik kepada kita.Senja selalu berpesan kepada dirinya untuk terus bersikap baik kepada orang lain,walau orang itu bersikap tidak baik kepada kita.

Kiran sebenarnya sedikit jengkel dengan sikap sahabatnya itu tapi apa boleh buat,Senja memang begitu tidak ada yang bisa berdebat dengan dirinya.

Setelah laki laki itu pergi,Kiran langsung menghampiri Senja yang tengah membereskan buku buku yang berserakan di lantai.

"Ja,maafin aku ya,aku gak bisa bantu kamu,tadinya aku udah mau cabik cabik tuh mulut cowok sombong itu,tapi aku ingat kamu ja,kamu pasti gk akan suka."papar Kiran dengan raut wajah yang sedikit tak enak karena merasa bersalah.

"Iya Ran,gak papa kok,tenang aja."imbuh Senja dengan senyuman yang terbit di wajahnya,seraya memegang buku buku yang ia telah bereskan tadi.

"Ya udah,ayo kita kembali ke kelas bentar lagi masuk,"ajak Kiran sambil mengandeng tangan sahabat nya itu.

*****

                      
Di sinilah Senja sekarang,di balkon kamar nya,setelah pulang sekolah tadi ia langsung pergi ke kamarnya dan bergegas melakukan kegiatannya yaitu dengan membaca novel,dan mengemil di balkon kamarnya.

"Astagfirullah,kenapa aku terus terusan kepikiran kak Langit ya,ingat ja dia laki laki yang tidak baik,kamu harus berhenti suka sama dia,walaupun itu susah."gerutunya kepada diri sendirinya, sambil terus terusan mengelus dadanya dengan mengucapkan istighfar.

"Bocil manja abang mana sih,hallo dek!abang pulang nih!"suara keras itu terdengar di telinga Senja siapa lagi kalo bukan Daniel Algaraf Januarta putra sulung dari Bapak Aditya yang tak lain adalah kakak dari Senja.

"Hayo,lagi mikirin siapa nih,Abang dari tadi teriak teriak kok gak nyaut nyaut?"goda Daniel seraya nencubit pipi sang adik dengan gemasnya.

"Ihh Abang!sakit tau pipi Senja,jadi merah kan,"keluhnya dengan mengerucutkan bibinya dengan rasa kesal.

"Ya udah iya,maaf maaf, adek Abang ini lagi ngapain sih,kok tadi abang panggil gak nyaut nyaut?"ulang nya dengan tutur kata yang lembut,tapi sang adik malah di buat lebih kesal karena Daniel malah terus terusan menganggunya,dan membuat moodnya menjadi tambah tidak baik.

Itulah Senja dia sangat merindukan Abangnya,setiap kali ia tidak di rumah karena sibuk dengan kegiatan kampusnya.Namun,bila sang abang pulang, Senja malah kesal dan menggerutu tidak jelas karena Daniel terus menganggu dirinya.Tapi walaupun begitu mereka tetap saling menyayangi satu sama lain.
Author belike:yang gak punya kakak mah diem ajaa🙂

"Senja lagi baca novel Abang,abang ganggu jadi gak mood tau,awas ya Senja bilangin sama Bunda!"ujarnya dengan menatap ke arah lain tanpa menatap ke arah Daniel.

"Iya dek iya,Abang salah Abang minta maaf,"sesal Daniel dengan tangan yang menjewer telinganya,dan membuat Senja mengalihkan pandangannya menjadi ke arahnya.

"Iya iya,Senja maafin bang Niel,Senja kan adik abang yang cantik,dan baik hati."pujinya dengan bangganya dengan cengegesan sambil memeluk sang abang.

"Iya dek iya!kamu adek abang yang paling jelek-,eh cantik maksud nya."ujar Daniel yang hampir saja membuat senja emosi kembali.

"Senja sayang Abang"

"Abang juga sayang"ujar Daniel yang senantiasa terus mengelus kepala sang adik yang tengah berada di pelukannya.

*****


"Dek,turun dulu sayang,makan dulu bunda udah masak makanan kesukaan kamu nih."teriak bundanya.

"Iya iya bun,pelan pelan napa,telinga senja lama lama sakit nih."keluh Senja yang beranjak keluar dari kamarnya menuju ruang makan keluarganya,untuk makan malam.

"Waduh!kayak nya enak enak nih bun hhee.",ucap Senja yang baru saja tiba,dan langsung duduk di samping abangnya.

"duduk dulu boncel!"ejek Daniel sambil menarik baju yang Senja kenakan.

"Bunda,liat abang ganggu mulu adek dari tadi siang bun!"rengek Senja kepada bundanya seperti anak kecil yang mengadu karena mainannya di ganggu.

"Hushh,udah udah,abang jangan gitu bang."tegur sang Ayah.

"Iya,kalian tuh kalo deket kayak tom and jerry,ribut mulu tapi,kalo jauh rindu rinduan,kadang bunda juga bingung."sambung sang bunda seraya menyiapkan makanan.

"Hehe namanya juga adek,abang bun,kalo gak ribut ya gak seru."sahut Daniel cengengesan di sela sela makannya.

Ingin rasanya Senja membanting abangnya,apa katanya gak ribut gak asik sabar,sabar.

"Dih,capek tau bang ribut mulu!"jawab Senja dengan mulut yang tengah mengunyah makanan sambil menatap sinis kearahnya.

"Udah,udah walaupun kalian gitu,kalian tetap harus saling menyayangi ingat itu."pesan sang ayah

"Iya,yah siap laksanakan!"jawab Daniel dengan gaya tangan yang di angkat menghormat seolah olah memberi hormat kepada jendral.

"Kalo sayang berhenti gangguin"potong Senja dan membuat Daniel kembali menatap lebih jahil kepadanya.

"Bund,lihat bun tatapan abang mencurigakan!"adunya kepada bunda nya.

"Heh boncel!berani nya ngadu mulu,okeh abang nanti pikirin lagi kalo buat itu."balasnya dan membuat senja hanya bisa mengelus dadanya,seraya berkata dalam hatinya"sabar Senja,sabar ingat demi uang!.

Memang Senja selalu meminta uang kepada Daniel tanpa sepengetahuan ayah dan bundanya.Karena alasan dia tak ingin merepotkan kedua orang tuanya karena terus terusan meminta.Dia meminta uang untuk pengeluaran dadakan ketika ada kebutuhan di sekolah.Apa salah nya meminta kepada Daniel toh dia abangnya kan.

*****


-

-

-

ToBeContinue







Maaf kalo sedikit membosankan readers😅
Tinggalin jejak ya
Dengan cara like,and komen!

Follow akun IG aku ya ada di bio!
yg pngn tau cerita ini follow jga akun nya
@Story_nyaa_

See you and papayy👋

Subang 28 November 2023

SENDALA(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang