hukuman untk karin.

691 55 8
                                    

"lo yang bakal keluar!"rakha datang dengan tangan yang merengkuh
pinggang mala possesif.

Karin yang melihat mala pun langsung menatapnya marah" dia yg bersalah pak, bukan saya!"ucapnya
pada kepala sekolah.

Kepala sekolah menatap rakha, "Ini
hanya salah paham rakha mohon
dibicarakan baik-baik,"

"Kali ini urusan aku sayang, kamu udah janji tadi!"ucap rakha, rakha memberi peringatan pada mala
saat melihat gadisnya ingin mengucapkan sesuatu.

Mala mendengus kesal, ia memang
sudah janji akan diam saja saat
diperbolehkan rakha untuk ikut ke
lapangan.

Rakha menatap kepala sekolah tajam,
sedangkan yg ditatap tidak berani
menatap balik, "Dia melukai milik
saya!" tegas rakha ia menatap karin tajam.

melepaskan rengkuhannya lalu tanpa
aba-aba ia menendang tubuh karin
hingga terpental beberapa langkah
dari posisi awalnya.

Brukh

"Rakha!!"
"Heh anjir bos ngeri banget cuk!"
"Keren banget ege!"

"Dah ketebak endingnya kalau sama
rakha mah," celetuk zaki santai.

Zayyan menatap rakha ngeri, "Ngamuk beneran ini bangsat!"

"Remuk tuh badan," ujar gavin ngilu
ke arah karin yang kini meringis
kesakitan.

Karin terisak Sekujur tubuhnya
kini sakit, ia tidak sanggup walau
sekedar untuk bicara,Ia menyesal
telah mengusik mala ia menyesal
Sungguh.

Rakha menatap orang di sekitarnya
tajam, "GUE UDAH PERINGATIN KE
KALIAN SEMUA! GUE GAK PANDANG
BULU, MAU COWOK ATAU CEWEK
BAKAL HABIS DITANGAN GUE KALAU
LO BERANI SENTUH MILIK GUE!"

Rakha menggores lengan karin dengan pisau lipat yang ia ambil dari saku celananya.

Karin berteriak kesakitan
namun tidak ada yang berani
menghentikan rakha.

Krek

"Akhhh"

Jeritan karin terdengar nyaring dikuti
tangisan pilu saat rakha dengan
teganya mematahkan salah satu
tangannya.

Mala terus berteriak memanggil
rakha untuk berhenti, tapi rakha tidak mendengarkannya.

mala menyentak tangan afan
yg menahannya, ia lalu menarik
rakha kasar,rakha melepaskan
tangan mala, dan beralih dia menatap afan tajam, "Beresin!"
afan mengangguk, ia melihat rakha
yg sudah pergi dengan tangan yg
menggandeng mala.

Afan menatap kepala sekolah yg
diam ketakutan, ia tersenyum sinis,
"See? mau bermain lagi?"

Rakha membawa mala ke apartemen
miliknya, ia tidak memperdulikan
mala yg sedari tadi mengoceh tidak
jelas.

Sedangkan mala mendengus
kesal, ia merasa diabaikan mala
memutuskan untuk ke sofa yg ada di apart dan membaringkan tubuhnya untuk beristirahat.

"Gimana?"

"Aman rak, mala?"

"Hm dia sama gue,"

"Keluarganya bangkrut, dikeluarin dari sekolah, tangannya patah, yg dua lagi dikeluarin dari sekolah sama jadi gelandangan,"

"Nice."
"Lo dimana?"
"Apart,"
"Jangan macem-macem sama mala anjir,jagain!"
"Gue nggak sebrengsek itu! "

Setelah itu rakha menutup sambungan telpon nya ia melihat mala tertidur diatas sofa.

"Sayang hei bangun kok kamu tidur disini sih? pindah kekamar aku aja yaa nanti badan kamu sakit" ucap rakha dengan lembut.

"Ehmm... nggak deh disini aja nggak sopan masuk kekamar kamu itukan privasi kamu" ucap mala sambil mengucek matanya.

"Ehh jangan digituin matanya nanti sakit loh, gpp kekamar aja kan aku yg suruh lagian nggak ada hal yg perlu aku sembunyiin dari kamu, tenang aja aku nggak bakalan apa²in kamu kok" ucap rakha.

"Yaudah deh kalau gitu maaf yaa kalau ngrepotin kamu" ucap mala

"Kamu nggak pernah ngrepotin aku" ucap rakha sambil menggandeng tangan mala ke dalam kamarnya.

Setelah mengantarkan mala ia langsung masuk ke dalam kamar
mandi untuk menyegarkan badannya.

Setelah selesai, rakha mengeringkan
rambutnya dan ia tersenyum tipis saat melihat mala yang sudah tidur dengan tenang ia mengecup kening mala lalu keluar kamar untuk menonton tv sambil menunggu mala bangun dari tidurnya.

Haiii i'm backkk :)

BlackmoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang