"Wah, saya tidak menyangka teman satu kelas saya bisa sesukses ini, bagaimana kabarmu cakra?"ucap dimas pria berjas rapi, memakai
dasi hitam dengan corak garis-garis
merah."Alhamdulillah saya sehat,kamu dimas, kan?" tanya cakra memastikan kalau dia tidak salah orang.
Dimas mengangguk pelan sambil
tertawa tipis. "Ya, ternyata kamu
masih ingat dengan saya."cakra mempersilahkan dimas untuk duduk, cukup kaget tiba-tiba kedatangan teman semasa SMA-nya di kantor.Wajah dimas tidak berubah, cakra masih mengenalinya namun,dari gaya dan setelan baju yang dipakai terlihat kalau dimas juga naik kasta.
"Saya pikir kamu cuma pengusaha biasa, ya standar dibidangnya ternyata dugaan saya salah, sekarang saya sedang berhadapan dengan seorang cakra darrius adhitama pengusaha hebat dan punya banyak cabang,tidak menyangka siswa nakal sepertimu ini bisa jadi sukses," puji dimas,cakra terkekeh pelan.
"Sepertinya lebih nakal dan susah di
atur kamu daripada saya dimas."ucap cakra."Saya tidak pernah mendengar namamu semenjak tamat SMA, mungkin karena terlalu sibuk dengan dunia sendiri bagaimana denganmu,dimas? Kamu terlihat
berwibawa dengan jas itu,apakah
kamu juga seorang pengusaha juga
?" tanya cakra.Dimas menegakan tubuhnya,terlihat sangat angkuh saat tiba-tiba ditanya apa pekerjaannya sekarang. "Kalau dibilang pengusaha juga tidak sehebat kamu masih merintis,hanya saja sekarang saya sedang menjabat jadi
wakil rakyat," jelasnya.cakra berdecak kagum, terlalu lama dia tidak mengenal dimas dan saat mereka bertemu temannya itu
sudah sukses jadi seorang pejabat
negara.Perbincangan mereka kini
makin meluas, bahkan sampai
mengenang masa-masa sekolah
dulu."Apa tujuanmu datang menemui saya dimas?bukankah pertemuan ini bukan sekedar kebetulan? tidak mungkin seorang pejabat sepertimu itu punya waktu luang seperti sekarang ini." cakra to the point.
Cakra sudah terbiasa menghadapi teman lamanya,yg tiba-tiba datang menemuinya tidak pernah datang tanpa mengharapkan sesuatu.
dimas terkekeh pelan,sepertinya cakra tahu dirinya datang dengan satu tujuan,dia sedikit memajukan tubuhnya tidak lagi bersandar ke sofa.
"Begini,saya dengar anakmu juga bersekolah di SMA mega pelita ya?" tanya dimas menuju topik utama.
Cakra mengernyitkan dahinya,tidak terpikirkan dimas datang untuk membicarakan anaknya,dia hanya nengangguk menunggu dimas untuk melanjutkan kalimatnya meskipun perasaan cakra mulai tidak enak.
"Anak saya juga bersekolah di
sana. Namanya alenia, biasa
dipanggil nia. Gadis cantik, pintar,
dan periang nia sangat mengagumi anakmu, cakra."" Ya,meskipun saya tidak pernah
melihat wajahnya tapi dia bilang
anakmu itu sangat tampan,"ucap dimas.Cakra mengangguk-anggukan
kepalanya. "Ya, sangat tampan
seperti ayahnya.""Ya, saya masih ingat betapa
populernya kamu saat itu, cakra
hampir semua perempuan di
sekolah kita tergila-gila denganmu
Ah, saya jadi penasaran dari banyaknya perempuan yg kamu
kencani siapa yang berhasil jadi
ibunya rakha."ucap dimas."Saya pikir tidak ada salahnya kita mendekatkan mereka berdua, siapa tahu kita besanan,"ucap dimas diiringi tawa pelan.
Ini pertama kalinya orang lain
menemui cakra malah minta untuk
menjodohkan anak mereka,biasanya selalu meminta bantuan terkait masalah finansial atau kendala yg sedang dia alami saat membangun usaha,cakra tersenyum kaku, bingung harus menanggapinya bagaimana."Bagaimana menurutmu cakra?
nia itu gadis yang sangat cantik,
saya rasa rakha akan tertarik
atau bahkan langsung jatuh hati
dengan nia" ucap dimas penuh percaya diri."Kamu ingat nggak dulu saya
gimana?ya, karakternya?" tanya cakra.dimas diam sejenak,mengingat-ingat bagaimana kelakuan cakra saat jaman SMA.
"Kamu sangat susah diatur, cakra.
Apalagi saat itu kamu masuk jajaran cowok terhits di sekolah."ucap dimas,cakra mengulas senyumnya."Nah, rakha anakku itu lebih
parah, saya nggak bisa mengatur
dia untuk suka sama siapa, dia bisa
melakukan pemberontakan kalau
saya mengekangnya apalagi kalau
saya ikut campur soal percintaan
dia yg ada saya yang diamuk oleh anak itu."ucap cakra."punya perusahaan besar seperti ini butuh relasi dan orang dalam untuk mengurus banyak hal,saya dengan senang hati akan membantu kalau kamu mau mendekatkan anak kita
dicoba dulu, kita tidak tahu bagaimana respon rakha siapa tau dia juga tertarik."dimas tetap memaksa.cakra yg sedang dipusingkan dengan
pekerjaannya malah direpotkan
dengan keinganan teman lamanya
ini." saya tidak bisa berjanji
denganmu, dimas anak saya juga
Sudah punya pacar dan dari dulu
saya juga tidak mau pusing-pusing
mengurusi urusan asmara dia,"dimas mengangguk pelan.Tidak bisa tiba-tiba dijodohkan begitu saja Lagi pula cakra yakin rakha anak menolak.
Dirinya saja dinomor duakan oleh
rakha semenjak ada mala,apalagi cewek lain yg mendesak untuk masuk."Kalau begitu saya pamit dulu.
Seperti yang kamu ucapkan tadi
kalau pejabat seperti saya sangat
sibuk," kata dimas.cakra hanya mengangguk, tidak
begitu menanggapi keangkuhan
dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackmoon
Romantik"Basmalah nigista mulai detik ini lo cewek gue dan nggak ada penolakan! " Tekan rakha Mata mala membelakak kaget. *** Raden rakha adalah badboy di sma mega pelita sikapnya yg dingin, datar, cuek dan acuh itu membuat para wanita semakin menyukainya...