"darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran" Nazea Eira Devanya & Nazia Keina Devanka_
Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan rahasia dengan musuhnya sendiri?
Nazea dan Nazia mere...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"i-ini.. "
"ga! ga mungkin" kepalanya menggeleng seolah tak terima.
tok.. tok...
Suara ketukan pintu terdengar di telinganya. Zea menutup kotak itu kembali, tidak lupa ia juga sempat memfoto isinya. Ia berjalan menuju pintu lalu membukanya.
"udah bangun? " tanya lelaki itu yang tidak lain adalah Shaka.
"menurut lu? " balas Zea dengan tatapan yang sulit di artikan.
"mau kemana? hm? " tanya Shaka kembali melihat Zea yang ingin keluar dari kamarnya.
"pulang" jawabnya dengan singkat
"ga ada yang nyuruh lu pulang? " ucapnya dingin.
"terserah" sahut Zea yang langsung pergi.
"GUE GA NGIZININ LU PULANG ZEA! " teriak Shaka yang membuat Zea berbalik menatapnya nyalang.
"ga usah sok ngatur"
"lu bukan siapa siapa gue" lanjut Zea muak dengan segala drama ini.
"g-gue.. "
"apa? mau bilang kalo kita punya ikatan? cihh GUE GA SUDI PUNYA HUBUNGAN SAMA MANUSIA KAYAK LU! " potong Zea dengan penekanan dikalimat akhirnya.
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi gadis itu pergi dari kediaman Shaka. Ia terkekeh sinis tak percaya dengan ini semua. Hatinya kecewa dengan segala sandiwara yang telah mereka buat.
Zea melihat foto yang ia ambil tadi, sebuah fakta yang sangat menjijikkan baginya. Fakta di mana ia telah menikah dengan musuhnya sendiri? musuhnya yang telah membuat dunianya hancur begitu saja.
Kei🥛
dimana? ||
|| kenapa?
|| gw di rmh alfan
sekarang caffe ***||
|| oke
☆
Sedangkan di kediaman Alfan, Zia sedang menyuapi Alfan bubur. Ingat Zia hanya terpaksa melakukan hal ini.
Ponselnya berdering dan melihat pesan yang di kirim kembarannya. Buru buru Zia memasukan ponselnya kembali dan langsung berdiri.
"kenapa? " tanya Alfan.
" gue pulang sekarang "jawab Zia yang langsung menyambar jaket miliknya.
" tap---"
"bisa jangan manja? makan sendiri bisakan? " ucap Zia memotong dan Alfan hanya mengangguk saja.
