🎻 Young and Beautiful Instrumental
Kembali update, boleh absen dengan emot hewan lucuk versi kalian
aku:🦫Mari bakar lagi part ini seperti yang sudah-sudah biar semangat nulisnya 🔥
Jujur ya nulis di Wattpad tuh nggak kayak dulu yang mudah banget dapet banyak pembaca, maka dari itu kita doakan yang baik untuk cerita ini agar bisa terus ditulis dengan hati dan menemukan pembaca yang jatuh hati ke ceritanya biar bisa terbit 🤭💃🩰
|Selamat membaca|
"Ternyata, salah satu penderitaan tiada akhir manusia adalah rasa tidak puas. Mirisnya, mereka tak bisa melihat keindahan milik mereka sendiri yang justru dapat dilihat jelas oleh mata orang lain."
Tiga jam sebelumnyaPeony terbangun, matanya mengerjap cepat. Ia bahkan baru bisa tidur jam 4 subuh karena memikirkan apa yang sedang terjadi padanya? Pikiran sembrawutnya terlambat menyadari peringatan Nenek.
Matahari cerah pagi ini tak selaras dengan suasana hatinya. Peony menyingkap gorden. Foto-foto di dalam kamar masih berubah jadi wajahnya. Semua foto Raeya terganti menjadi wajahnya.
Belum juga keluar, pintu sudah dibuka. Mama Raeya muncul di sana, membawa perias dan gaun pengantin.
"Rae, kenapa semalam pulangnya larut banget sih? Kata Pak Supir kamu sempat nggak mau pulang."
Gawat. Peony memaksa otaknya bekerja lebih cepat. Memikirkan cara lolos dari semua ini. Ia mana boleh menikah sementara itu harusnya dilakukan Raeya!
Peony tiba-tiba berlari keluar menerobos orang-orang. Mama Raeya mengejarnya.
Peony kalang kabut mencari sepatunya namun keberadaannya tak ditemukan. Mampus!
"Aku nggak mau nikah!"
"Nggak mau nikah? Apa-apaan kamu?!"
"Aku nggak siap!"
Ia mengulur waktu mengira ini akan berhasil, namun Papa Raeya datang. Makin sulitlah peluangnya kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu Pencuri Takdir
Fantasy|STORY 22| Peony terlahir kaya, ia terbiasa hidup dalam segala kemewahan. Tak ada yang mempersiapkannya untuk menjadi miskin. Ketika ayahnya dipenjara dan dimiskinkan karena kasus korupsi, dalam semalam kehidupan Peony berubah malang. Tanpa dukungan...