🩰 Pengemis

18K 2.4K 1.2K
                                    

🎻 Archer|Taylor Swift

Haiii, kalian apa kabar?

Udah 2 hari gak update ya? Maklum istri Dejun lagi sibuk-sibuknyaaa

Absen emot kebangsaan cerita ini di sini🍓🐮

Mari bakar lagi chapter ini!! ❤️‍🔥

🩷🤏

Jadi Raeya itu enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi Raeya itu enak.

Untuk pernyataan ini, Peony menarik kata-katanya. Paling enggak, Raeya punya uang di rekeningnya. Jadi walau hidupnya nelangsa dia bisa sedih-sedih sambil menenteng tas belanjaan, nangis di dalam mobil mewah, meratapi nasib sembari ongkang-ongkang kaki.

Sudah menjadi istri dari cucu dari pengusaha sukses di Asia, rugi dong kalau ia tak memanfaatkan kekayaan Raeya dan Sabda dengan baik. Ia juga perlu cuci mata, capek meladeni Sabda terus dari bangun tidur sampai mau tidur lagi.

Peony memakai kacamata hitamnya saat menaiki eksalator, jangan lupakan sepatu semi balet pinknya yang begitu lincah memasuki toko-toko branded. Memilih baju-baju baru sesuai seleranya karena gaya Raeya bukan dia sekali, gadis itu berpakaian old money. Sedangkan ia gadis coquette.

Menemukan baju yang sesuai stylenya, Peony menaruh sepuluh baju di atas meja kasir.

"Total 50 juta, Bu, kami hanya menerima pembayaran secara non tunai ya."

"Okey." Peony menyodorkan kartu milik Raeya, tersenyum sesekali pada antrian di belakangnya. Sedikit pamer. Akibat jatuh miskin ia jadi nggak punya kesempatan untuk pamer seperti dulu.

Namun sudah berulang kali menggesek kartunya, selalu dinyatakan gagal.

"Maaf untuk kartu ini sedang tidak bisa digunakan ya. Ingin pembayaran non tunai metode lain?"

"Nggak bisa? Coba ulang lagi, mungkin ada kesalahan teknis."

Sedikit terlihat dongkol, pegawai kasir mencoba mengulangi. Hasilnya sama.

Peony memberikan kartu lainnya dari dompet Raeya, semuanya tidak bisa dipakai transaksi. Antrian di belakangnya tersenyum menyindir.

"Maaf, bajunya saya tinggal dulu deh ya. Kalau udah bisa saya ke sini lagi. Permisi."

Sangat malu.

Peony menggantung kembali pakaian tersebut ke tempat semula. Ia berlari kecil keluar dari toko. Mencari tahu apa yang bermasalah dari semua kartu Raeya.

Jawaban dari pihak Bank semuanya sama, kartu tersebut tidak memiliki saldo. 0 rupiah.

Bisa terbayang bagaimana bibir mengkilap Peony melongo mengetahuinya. Bank juga mengirimkan hasil mutasi rekening, beberapa waktu lalu ada yang menggunakan data pribadinya untuk mentransfer ke rekening lain.

Sepatu Pencuri Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang