🩰 Gadis Sandwich

17.3K 2.3K 1.4K
                                    

🎻 Prayer|Ost Endless Love
Kalian harus dengar lagu ini di part Raeya karena ini sangat mewakili di posisi Raeya, dengerin yakkk

Sekarang Wattpad kalo kasih musik ada iklan ya ampon 😭ada saran lain gak kalian?

Siap menghanguskan part ini? Ayo bakar lagi ❤️‍🔥

Mana absen 🐮🍓-nya?

Sebelum mulai, ayo main tebak-tebakan, gak boleh curang. Menurut kalian Harbi suka siapa?

Ditinggalkan sendirian, Peony menyusul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditinggalkan sendirian, Peony menyusul. Ia tiba di rumah sakit terdekat, Raeya dilarikan ke UGD. Ia sendiri tak tahu apa yang menyebabkan Raeya mendadak pingsan. Satu hal yang ia tahu, Sabda adalah orang yang terlihat sangat khawatir. Selama berteman dengan Sabda ia hampir tak pernah melihatnya sekalut tadi.

Mengabaikan istrinya sendiri demi seorang teman.

"Hasil pemeriksaan pasien sejauh ini tidak ditemukan penyakit serius. Namun hemoglobinnya memang rendah. Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya asupan zat besi, kelelahan dan stres."

Lega mengetahui Raeya baik-baik saja. Setelah dipindahkan ke ruangan sendiri, tentunya VIP atas permintaan Sabda, Peony yang sejak tadi menunggu cemas di luar, masuk menemui Raeya.

Di dalam sana Raeya dipasangi infus, Sabda dan papanya duduk di masing-masing sisi ranjang. Bahkan Sabda tak menggubris kehadirannya.

Peony datang ke samping papanya, menyentuh pundak kesayangannya. Pasti papanya setakut itu karena mengira yang pingsan sekarang dirinya.

"Dia pasti baik-baik aja."

Papa menyentuh tangannya yang berada di pundak. "Om nggak tahu hal berat apa yang Peony lalui selama ini. 8 tahun Om di penjara, entah apa yang dia lakukan ketika sakit. Berjuang sendirian tanpa dukungan siapapun." Ucapan Papa mengiris hati Peony.

Andai papanya tahu ia adalah putrinya, Peony ingin bilang dirinya baik-baik saja di luar penjara. Papanya nggak perlu merasa bersalah.

"Peony sayang banget sama papanya, melihat papanya baik-baik aja di dalam penjara, itu sudah jadi kekuatan bagi Peony. Dia sesayang itu. Jangan merasa bersalah dan gagal jadi ayahnya," Ucap Peony. Mewakili perasaannya sendiri.

Papa mengulas senyum. "Terima kasih Raeya, Peony nggak cerita apapun soal kamu selama ini tapi sepertinya kalian berteman baik."

Sedang mengobrol bersama papanya, tangan Raeya menunjukan pergerakan. Tepatnya tangan di dekat Sabda. Kelopak matanya bergerak. Bibirnya yang pucat sedikit terbuka ingin bicara.

Sepatu Pencuri Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang