🩰 Good Boy

18.5K 2.5K 1.8K
                                    

🎻 K-Cigarettes after s*x

Sejauh ini gimana ceritanya?

Boleh downg absen lagi di sini 🍓🐮

Mari bakar part ini sampai gosongggg 🔥🖤

Aktif komen yaa biar semangat, jujur gue penulis yang lebih suka lihat komentar ketimbang vote hahha

Selamat mbcaaa 🍓🐮

"Kenapa lo lakuin hal tadi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lo lakuin hal tadi?"

"Karena aku mau."

"Mau gue?"

Raeya tidak membalas, gadis itu memilih meninggalkan misteri dalam benak Sabda.

"Harusnya lo tahu konsekuensi dari kelakuan lo. Apa menurut lo gue manusia suci? Tch, lain kali jangan lakuin itu. Ini saran untuk kebaikan lo sendiri."

Tiba di mansion timur setelah makan malam di rumah orangtua Raeya, Sabda menahan gadis itu dalam pertanyaan untuk kejadian tadi.

"Lo terangsang di meja makan? Seorang Raeya? Gue kenal sifat lo sejak pertama kali ketemu di sekolah. Lo bukan orang yang begitu," ungkit Sabda, membuka minuman bir kalengan.

"Terserah kamu mau mikir gimana. Tapi Sab, semisal..."

Sabda memberi perhatian pada kalimat Raeya, menunggunya bicara.

"Semisal suatu hari aku balik ke rumah orangtua aku atau aku di dekat Papa, jangan biarin aku sendiri. Kamu harus nemenin. Ini janji yang harus kamu lakuin."

Peony tak ingin jika saat takdir kembali ke tempatnya, Raeya kembali dijadikan sasaran empuk papanya. Sabda harus melindungi Raeya sama seperti saat melindungi dirinya di SMA dulu. Sabda akan berlari padanya, kecuali di hari reuni.

"Aku percaya kamu bakal lakuin itu," sambungnya sebelum keluar dari mobil.

Sementara itu Sabda yang masih minum birnya mengamati Raeya berjalan ke dalam mansion. Cara bicaranya nggak asing, mereka seperti saling percaya walau baru tidak ada pendekatan sebelum menikah.

Ia membuka handphone, mencari foto di galerinya. Itu foto Peony yang ia ambil semasa bersekolah dulu. Gadis itu tengah menyeka keringatnya sambil menyapu pinggir lapangan.

Sebelum bertanding, ia akan melihat foto ini untuk memberinya semangat, ia selalu suka foto ini. Namun anehnya, hatinya tak lagi sama ketika melihat foto Peony malam ini. Peony di dalam foto itu tampak asing baginya.

🩰

"Gimana kerja di tempat barunya, Nak? Susah?"

"Sedikit. Tapi aku seneng banget deh, Papa minggir dulu nanti kena," Raeya menaruh panci panas di atas meja beralas kain bekas. Hari ini mereka makan daging sapi iga, ada tamu baik yang memberinya tips tadi. "Hari ini kita makan enak, Pa. Papa pasti pengin makan ini kan pas di penjara dulu?"

Sepatu Pencuri Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang