Mate Chapter : 15

600 77 38
                                    





Hai! Welcome to Rea World!!
Wkwkwkw 😁
Pertama,tolong maafkan Rea karena baru up sekarang, soalnya beberapa hari lalu Rea ngekos di RS, rea demam nyaris 39°... Jadi ya gitu deh.. Tapi sekarang Rea udah sehat kembali.. Akhirnya bisa lanjut juga^^

Terimakasih buat kalian semua yang udah nungguin book ini^^

Semoga suka & Selamat membaca^^









* * * * *


Hari demi hari tak terasa telah berlalu, Beomgyu dan Taehyun terus dihantui mimpi dua orang wanita bergaun putih itu, tapi keduanya entah kenapa enggan untuk menceritakan hal itu. Beomgyu terus bekerja keras agar selalu bisa dekat dengan Taehyun, mulai dari mengantar jemputnya sampai mengajaknya kencan tipis-tipis, seperti mengajak makan bareng atau hang out bareng. Taehyun sendiri perlahan mulai merasa nyaman dengan kehadiran Beomgyu, bahkan diam-diam dia mulai merasa hampa jika Beomgyu tidak ada di sampingnya, sepertinya tanpa sadar dia mulai menerima Beomgyu di sisinya. Taehyun banyak tertawa dengan tingkah konyol dan absrud Beomgyu, mungkin itu salah satu penyebabnya.

Meski banyak hal baik, sering juga terjadi hal buruk. Taehyun semakin sering di bully di sekolah, bahkan tanpa sepengetahuan Beomgyu. Taehyun tidak pernah mau menceritakannya pada Beomgyu. Seperti sekarang contohnya, Taehyun membuka lokernya dan menemukan surat yang isinya selalu sama, dengan kata-kata sindiran dan cacian seperti 'dasar alpha terkutuk menjijikan' 'kau benar-benar alpha sial' 'kau alpha dan mate mu juga alpha benar-benar menjijikan' 'lebih baik kau mati saja!' 'kau tidak pantas dengan Beomgyu sialan!' 'Kau merusak citra kaum alpha!' 'enyah kau alpha miskin!'.

Taehyun hanya bisa menatap nanar kertas di tangannya itu, apa dia sebegitu rendahnya. Hingga tiba-tiba dia di kagetkan dengan seseorang yang mengambil  kertas itu atau lebih tepatnya merampas dari tangannya. Dan yang lebih membuatnya kaget lagi orang itu adalah Beomgyu.

"Jangankan membaca!.. Memegang benda ini saja membuatku jijik" ada nada marah terselip dari kata-kata yang Beomgyu ucapkan, dia meremas kertas itu lalu membuangnya begitu saja, seolah kertas itu adalah hal paling tidak berguna yang pernah dia pegang.

"Kenapa kau tidak pernah mengatakan ini Taehyun!" ujar Beomgyu menangkup kedua pipi Taehyun dengan tangannya. Sementara Taehyun bungkam tidak berani menatap Beomgyu yang kini menatapnya tajam.

Beomgyu menatap mata aquamarine yang tidak mau menatapnya itu. Berusaha menekan emosinya Beomgyu menghela nafasnya.

"Ayo.. Ku antar ke kelas" ujar Beomgyu, beralih dari pipi Taehyun, Beomgyu menarik pergelangan tangan Taehyun dengan lembut. Ini lah salah satu sisi menarik Beomgyu yang Taehyun lihat, Beomgyu tidak pernah menuntutnya jika dia tidak ingin bicara, bisa dibilang Beomgyu benar-benar orang yang sabar untuknya.

Sepanjang jalan, banyak yang berbisik-bisik tentang mereka, Beomgyu tahu mereka tengah membicarakan hal yang menjijikan tentang Taehyunnya. Tapi Beomgyu tidak peduli, mau mereka bicara apapun Taehyun adalah yang terbaik baginya. Berbeda dengan Taehyun yang langsung menunduk, jujur dia lelah dengan semua penghinaan ini, jiwanya sebagai alpha benar-benar terluka.

*

*

Tiba di depan kelas Taehyun, saat dia ingin masuk, Beomgyu malah menghentikannya.

Eternal Mate That's Me (Phoenix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang