Mate Chapter : 19

655 63 29
                                    

* * * * *



"Hueeekkk!... Hueekkk!!!"

Beomgyu mengerjap-ngerjapkan kedua matanya sambil duduk diatas ranjang, dia baru saja terbangun secara mendadak pagi ini, karena mendengar suara orang muntah di kamar mandi dalam kamar apartemen itu.

"Taehyun!" panggil Beomgyu panik dengan suara agak serak, karena dia benar-benar baru saja terbangun dari tidurnya. Dengan keadaan yang masih telanjang bulat, Beomgyu menendang selimut diatas tubuhnya dan langsung melompat turun dari atas kasur.

Brak!

"Taehyun!" panggil Beomgyu setengah berteriak. Beomgyu bahkan sampai langsung menggebrak masuk dari pintu kamar mandi.

Di dalam ada Taehyun, berdiri hanya dengan handuk yang melilit pinggangnya. Taehyun berada di depan wastafel, menutup mulutnya menatap Beomgyu dengan mata berkaca-kaca.

"Hyung.."panggil Taehyun dengan nada sedih. Beomgyu dengan cepat menghampiri matenya itu, karena melihat Taehyun hampir jatuh, tubuhnya terlihat lemas sekali. Beomgyu menahan tubuh Taehyun, mengusap surai hitamnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Apa yang terjadi sayang? Apa kau sakit?" tanya Beomgyu cemas, apalagi Taehyun langsung mengangguk setelah Beomgyu bertanya demikian. Taehyun memegang perutnya dengan tangan kanannya.

"Perutku tidak enak.. Tadi setelah mandi rasanya seperti di aduk-aduk, aku juga tiba-tiba merasa mual" jelas Taehyun, Beomgyu mengernyit heran, dia pegang kening Taehyun, tapi rasanya suhunya normal, itu artinya matenya tidak demam.

"Mual?.. Perutmu tidak enak?" tanya Beomgyu meyakinkan, Taehyun mengangguk lagi. Hanya satu hal yang dipikirkan Beomgyu saat ini, mungkinkah...

"Apa mungkin kau hamil?" tanya Beomgyu terkejut dengan pemikirannya sendiri. Mendengar perkataan matenya, Taehyun langsung memukul lengan Beomgyu, berhasil membuat matenya itu sedikit meringis.

"Jangan sembarangan hyung! Itu tidak mungkin.. Kau tahu aku ini Alpha!" omel Taehyun. Tapi sepertinya Beomgyu tidak setuju dengan perkataan Taehyun.

"Apanya yang tidak mungkin... Kalo Dewi Bulan sudah menghendaki, apapun dalam dimensi ini bisa terjadi sayang.. Buktinya saja kau dan aku bisa menjadi sepasang mate.." ujar Beomgyu memegang kedua lengan Taehyun,menatapnya dalam dan menggebu-gebu seolah ingin memberi keyakinan pada sang mate.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian... Kalau kau masih belum percaya, kita akan test!" ujar Beomgyu bersemangat. Membuat Taehyun heran sendiri.

"Kenapa kau bisa seyakin ini hyung?" tanya Taehyun, Beomgyu malah tersenyum lebar.

"Entah... Mungkin insting seorang calon ayah.. Aku yakin bibit ku itu unggulan" kekeh Beomgyu, membuatnya berhasil mendapatkan geplakan di kepala, sudah pasti itu perbuatan Taehyun.

"Aishh!.. Menyebalkan" ujar Taehyun cemberut, tapi Beomgyu malah terkekeh senang. Memang benar-benar gila, mungkin hanya Beomgyu orang yang di geplak malah senang.

"Hahaha... Kalo begitu tunggu disini sebentar aku akan keluar membeli testpack" ucap Beomgyu langsung berlarian meninggalkan Taehyun yang wajahnya memerah melihat sesuatu yang bergelantungan di antara kedua kaki Beomgyu. Baru sadar dia jika Beomgyu masih telanjang.

"HYUNG PAKAI BAJUMU DULU!!" teriak Taehyun karena melihat Beomgyu yang akan membuka pintu depan.

*

*

Jujur saja Taehyun merasa sangat gugup sekarang, dia tidak berani menatap benda pipih yang ada di tangannya setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi tadi.

Beomgyu yang sejak tadi berada di depan Taehyun, juga tak kalah tegang saat ini. Dia bahkan terlihat harap-harap cemas dan beberapa kali bisa kita dengar tegukan ludah yang susah payah itu dari Beomgyu.

Setelah beberapa saat Taehyun menarik nafasnya, kemudian dia hembuskan perlahan-lahan. Matanya mengintip benda pipih di tangannya itu, Beomgyu makin gugup dibuatnya. Tak berapa lama Taehyun langsung terdiam membeku di tempatnya. Membuat Beomgyu yang tadi tegang menjadi makin tegang saja.

"Ada apa ? Apa yang terjadi?" tanya Beomgyu karena Taehyun hanya diam saja menatap benda pipih itu. Sungguh membuat Beomgyu penasaran.

"Hyung... Aku..." lirih Taehyun

Beomgyu yang sudah tidak tahan lagi, segera merampas benda pipih yang merupakan alat pendeteksi kehamilan itu, yang kita kenal bernama testpack itu dari tangan sang mate. Setelah mendapatkan, Beomgyu menatap benda itu dan malah dia yang membeku sekarang, dua menatap benda itu dan Taehyun secara bergantian, seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

"I-ini nyata?.. Apakah ini benar-benar kenyataan Taehyun.. Aku.. Aku.." Beomgyu tidak sanggup melanjutkan kata-katanya lagi, bukan karena sedih tenggorokannya tercekat tapi karena dia bahagia bercampur haru.

"Kau benar-benar akan menjadi ayah hyung?" ucap Taehyun masih antara percaya dan tidak.

"Tae-.." Beomgyu tidak jadi melanjutkan kata-katanya karena melihat matenya itu berjongkok.

"Sayang kenapa?" tanya Beomgyu khawatir

"Aku.. Aku benar-benar hamil hyung?... Bagaimana ini hyung! Kita masih sekolah, apa ayah dan mama tidak akan marah!" ucap Taehyun panik, dia mulai overthingking.

Beomgyu yang mendengar itu bernafas lega, kemudian tersenyum, dia kira Taehyun kenapa, dia tadi sempat berpikir Taehyun tidak mau menerima keadaan, ternyata dia malah cemas pada hal lain. Beomgyu menarik Taehyun agar berdiri kembali.

"Kau tidak perlu mencemaskan hal itu... Aku akan mengurus semuanya, lagi pula ayah dan mama tidak mungkin marah setelah tahu mereka akan punya cucu" ucap Beomgyu lembut

"Tapi .."

"Tidak ada tapi-tapian sayangku... Ini kabar bahagia, kau jangan merusaknya sayang" ucap Beomgyu langsung memeluk Taehyun mengecupi seluruh wajahnya sampai Taehyun terkekeh geli dengan ulah Beomgyu yang tidak mau berhenti mencium setiap inci wajahnya. Namun ketika Beomgyu ingin mencium bibir sang mate,

Bruk!


"Aduhh sakit!..." Beomgyu mengusap kepalanya yang sakit akibat membentur lantai. Dia baru saja jatuh dari tempat tidur.

Pandangannya mengedar kesekeliling ruangan yang di tempatnya sudah terang, cahaya matahari menembus tirai yang menutupi jendela. Dia masih ada di apartemen tempat dia dan Taehyun menghabiskan malam bersama.

"Hanya mimpi ternyata" ujar Beomgyu terkekeh mengingat kejadian dalam mimpi barusan.

*

*

*

*

TBC

Next/Stop?
Maaf Chapter kali ini pendek dulu ya hehehe. . Rea lagi berusaha balikin mood ^^

Tapi semoga suka ya

Thank You^^

And

Don't Forget To Smile💙

Eternal Mate That's Me (Phoenix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang