Mate Chapter : 24

290 37 17
                                    

Thanks To taeze_ yang udah banyak support Rea^^

-maaf jika banyak typo^^



* * * * *




"Mau membeli apa?" tanya Beomgyu sambil mendorong troli, pada Taehyun yang ada di samping kanannya

"Bagaimana kalo di mulai dengan daging" usul Taehyun, Beomgyu langsung mengangguk setuju

"Baiklah sesuai perkataan mu yang mulia" ucap Beomgyu seraya memberi hormat pada Taehyun, membuat Taehyun menepuk bahunya main-main, dan Beomgyu malah tertawa karena itu.

Mereka mulai berbelanja dari daging, sayuran dan bahan pangan lainnya, Beomgyu hanya mengikuti Taehyun, bukannya tak ingin membantu, hanya saja Beomgyu tak begitu paham urusan dapur, berbeda dengan Taehyun yang sudah seperti seorang ahli saja. Berterimaksihlah pada Yoongi, yang selalu mengajari Taehyun banyak hal.

"Eum.. Tae" panggil Beomgyu tiba-tiba

"Apa hyung?" sahut Taehyun

"Tunggu sebentar disini ya.. Aku mau ke toilet dulu" ucap Beomgyu wajahnya terlihat seperti menahan sesuatu, mungkin dia benar-benar kebelet.

"Iya hyung... Hyung pergi saja" sahut Taehyun

"Tunggu disini oke... Benar-benar tunggu disini, jangan kemana-mana sebelum hyung kembali dan jangan bicara pada orang asing apalagi menerima apapun pemberian dari orang asing" ucap Beomgyu seperti seorang ayah yang menasehati anaknya.

"Iya iya iya hyung.. Aku bukan anak kecil, sudah sana.. Dari pada hyung buang air disini!" ucap Taehyun mendorong-dorong Beomgyu menjauh

"Ingat jangan kemana-mana!"

"iya iya sudah sana!" ketus Taehyun

Beomgyu pun akhirnya pergi, dan sesuai perintah Beomgyu, Taehyun tetap diam pada tempatnya.

*

*

*

Tap! Tap! Tap!...

"Hashhh..ini sungguh melelahkan" seseorang tampak mengusap jidatnya sembari celingak-celinguk melihat keadaan sekeliling, pemuda dengan hoodie putih itu, entah kenapa terlihat begitu kelelahan. Ada selembar kertas di tangannya.

"Tunggu dulu.. Bukankah itu"  gumam pemuda itu melihat seorang pemuda bermata besar bersama seorang pemuda yang mirip beruang di depan sana. Pemuda berhoodie putih itu tiba-tiba melihat kearah kertas yang ternyata ada selembar foto juga disana.

"Dia.."












"Terimakasih sudah menolongku"

"Tidak perlu berterimakasih, yang kami harapkan kau juga bisa menolong kami"

"Menolong? Menolong kalian, maksudnya?"

"Untuk sesuatu yang besar.. Apa kau bersedia menolong kami?"

"Baiklah.. Apapun itu, sebagi tanda terimakasih ku, apa yang harus ku lakukan"

Eternal Mate That's Me (Phoenix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang