Chapter 17: A little family

52 7 0
                                    

Malam yang cukup cerah ditambah angin malam yang menerpa tiap helaian rambut gadis bersurai hitam itu kini terlihat cantik apalagi kini dia sedang mengandung anak dari Kyojuro Rengoku yang merupakan pemilik perusahaan tersukses besar yang ada di Asakusa.

"Bentar lagi kamu lahir, tapi sayangnya ayahmu belum bisa melihatmu ketika kamu lahir di dunia ini" lirih nya sambil mengusap perutnya.

Bukannya masuk ke dalam rumah, malahan bumil satu ini melamun di teras rumah dengan santainya.

Kriiing....... Kriiing.........
Suara dering dari benda pipih tersebut membuat lamunan Hikaru buyar seketika.

"Uh?"

Hikaru pun duduk di kursi kemudian mengambil benda pipih itu dan melihat siapa yang menelfon nya malam-malam begini, ternyata panggilan tersebut berasal dari suaminya sendiri lalu ia pun mengangkat nya.

"SAYANG............ AKU KANGEN..... PEN PELUK....."

"Aduh om.... Bisa-bisa telinga aku rusak gara-gara denger jeritan om" ejeknya sambil menjauhkan ponsel dari telinganya

"HUWAAAA....... PENGEN PULANG.... GAK MAU DISINI...... PEN PELUK KAMU...."

"Ya kan masih lama bukan🤭?"

"Ih sayang.... Kok gitu sih..."

"Hehehe... Gak papa lah, jadi aku bebas karena sekarang gak ada yang meluk aku" celetuk Hikaru

"Oke, kalau gitu nanti pas aku pulang aku bakalan peluk erat sampai gak bisa nafas" ejek Kyojuro balik

"Ih......Jadi takut deh.... Jadi pengen lari🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️"

"Tunggu aku oke?"

"Gak mau wleee....🤪🤪🤪"

"😤😤😤 Awas aja coba"

"Udah udah...... Jadi om nelpon aku mau ngapain?"

"Kapan kamu lahiran hm?"

"Kata dokternya sih.......perkiraan 3 hari lagi"

"Ouh......"


"Om aku mau nanya boleh?"

"Uhm"

"Om luar negeri nya di belah mana?"

"Di Australia sayang....."

"Ouh..... Kirain aku dimana?"

"Ya udah kalo gitu...... Aku pengen jenguk mereka boleh gak?"

Hikaru mengangguk lalu mengarahkan ponsel miliknya ke arah perutnya.

"Eh....... Sayang...... Ini papah loh..... Papah kangen tau sama kalian berdua..."

Mendengar suara ayahnya, ke dua anaknya itu langsung merespon dengan cara menendang perut Hikaru.

"Ouh!"

"Ih.... Sayang kamu gak papa?"

"Gak papa kok, mereka cuman seneng aja ngedenger suara papahnya"

Perjodohan RengokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang