Chapter 1: Reality !

282 16 0
                                    

Di saat sore hari saat Hikaru sedang membersihkan tubuhnya itu di kamar mandi. Seorang wanita memanggil namanya yang tidak lain adalah ibu nya sendiri.

"Hikaru......." Panggil nya.

"Iya Bu......"

"Kamu lagi ngapain ?" Tanya nya

"Mandi bu..."

"Nanti habis mandi kamu kesini makan"

"Ok"

Dengan cepat Hikaru menyelesaikan mandi nya itu. Dan Setelah selesai mandi Hikaru keluar dengan memakai baju pendek dan celana jeans kecil berjalan menuju meja makan.

"Bunda...hari ini bunda masak apa ?" Ucap nya sambil menuruni tangga.

"Bunda masak sup miso, onigiri, dan katsu sando"

"Ih....bunda tau aja kalo aku lagi pengen, hihihi..."ucap Hikaru tertawa kecil.

"Iya.. mumpung lagi ada uang saja, tadi ayah kamu dapat bonus dari perusahaan"

"Wow..."

"Ouh ya bun, otousan kemana ?"
"Ayah mu sedang mandi"

"Ouh...." Kata Hikaru sambil menganggukan kepala nya.

Sambil menunggu ayah dan kakak laki-laki nya, Hikaru memainkan ponsel nya di atas meja makan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya datang ayah Hikaru dan kakak laki-laki nya.

"Hai ayah..... Kakak....."

"Hai juga..." Urai mereka secara bersamaan.

"Hari ini kamu kok bahagia banget sih ?" Tanya ayah nya.

"Iya ayah aku bahagia
karena.........ini" sambil menunjukkan ijazah prestasi" aku masuk ke tiga besar ayah"

Semua tersenyum dan bahagia melihat ijazah prestasi yang Hikaru tunjukkan.
∆∆∆
Malam harinya ketika Hikaru sedang memainkan ponselnya. Datang pesan dari ayahnya untuk menemui diri nya di balkon atas. Tanpa basa-basi Hikaru langsung pergi ke balkon atas dan menemui ayah nya itu.

"Iya yah" mendekati ayah nya.

"Anak ayah kemari lah"sambil merangkul pundak anak nya itu " ada yang ayah ingin bicarakan dengan mu"

"Apa yah ?" Tanya Hikaru penasaran

"Kamu mau nolongin ayah gak ?"
Menatap mata Hikaru.

"Nolongin apa yah ?"

"Ayah mau kamu........." Menundukan kepala nya.

Ucapan nya terhenti karena tidak kuasa menahan tangis.

"Tolongin apa yah?, jangan buat Hikaru khawatir" Tanya nya penasaran.

Ayah nya pun menatap Hikaru kembali.

"Ayah mau kamu Nerima perjodohan ini"

"Deg" terasa hati Hikaru berhenti berdetak setelah mendengar kata "perjodohan" yang dikatakan oleh ayahnya. Mulutnya terasa berat untuk mengucapkan sesuatu.

"Per...perjodohan ?" Tanya nya penasaran.

"Iya"

"Ta-tapi kenapa yah.....kenapa?Hikaru harus di jodohin ?" Tanya nya masih tidak percaya.

"Jujur saja, kalau selama ini keluarga kita banyak memiliki hutang pada keluarganya. Ketika kamu mu lahir, waktu itu ayah belum memiliki uang sedikitpun untuk biaya kelahiran dirimu. Tapi pada saat itu juga datanglah majikan ayah untuk menjenguk dirimu mu yang baru lahir."

"Ter-terus ap...apa yang terjadi selanjutnya?"

"Majikan ayah menawarkan uang untuk biaya kelahiran dirimu dengan syarat harus lunas sampai dirimu berumur 3 tahun tapi jika sebaliknya maka ayah har-

"Stop Ayah aku ngerti !" Urai nya pasrah "aku ngerti kenapa ayah jodohin aku" memeluk ayah nya erat.

Ayah nya membalas pelukan anak nya itu.

"Kalau hal itu yang membuat keluarga kecil kita terbebas dari hutang nya, maka aku siap Nerima perjodohan ini" ucap nya mantap.

Perjodohan RengokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang