07

3.3K 403 13
                                    

Lefan POV*

Saat itu aku masih berusia 8 tahun sebelum aku menjadi cadangan untuk kelangsungan tahta bangsawan Livingston.

Sebagai keponakan dari raja, aku memiliki hak tahta sebanyak 80% dan itu sudah menjadi aturan baku yang tak dapat berubah.

Kalaupun raja pada akhirnya memiliki anak, aku tetap akan menjadi cadangan untuk berjaga-jaga dari hal yang tak di inginkan.

"Dia adalah anak dari bangsawan Lebiola.. Anda bisa memilikinya yang mulia" 

"Hm, bukan kah usianya masih sangat kecil"

"Tidak jadi masalah, kami akan memberikannya pada Anda karena Anda sangat menginginkan keturunan"

Saat aku mendengar hal itu, aku tak mengerti apa yang mereka katakan karena waktu itu aku masih anak-anak.

Aku tinggal di istana karena aku harus berlatih menjadi penerus cadangan, latihan ketat untuk menjadi seorang putra mahkota.

Aku melihat paman ku sebagai contoh baik seorang pemimpin, bijaksana dan penuh wibawa akan tetapi suatu kejadian membuat aku melihat paman ku sebagai orang lain yang tak pernah ku lihat sebelumnya.

Satu persatu kejadian terbongkar hingga membuat pikiran dan mata ku terbuka menjadi anak yang dewasa sebelum waktunya.

Semua itu membuat aku berkeinginan memiliki tahta agar bisa mengubah apa yang mereka rencanakan padanya.

Ya padanya..

Author POV*

Perlahan Lefan membuka matanya, dia bisa melihat wajah Airis yang ternyata ikut tertidur.

Lefan menatap lekat wajah Airis, angin menyapu lembut tubuh mereka berdua. Ingatan tentang masa lalu terlintas di benak Lefan, Airis mungkin tidak menyadarinya tapi Lefan sangat menjaga Airis hingga dia terobsesi menjadi seorang raja.

Senyuman terukir di bibir Lefan saat melihat kepala Airis beberapa kali menunduk lalu terangkat kembali hingga akhirnya kepala Airis benar-benar terasa berat yang membuat Lefan spontan bangun menahan tubuh Airis.

Wajah mereka berdua sangat dekat, Lefan memperhatikan bibir plum laki-laki muda ini hingga tak sadar Lefan memajukan kepalanya lalu mengecup singkat bibir Airis.

Airis membuka matanya lebar.
Mata mereka berdua bertemu, wajah Airis bersemu merah karena dia baru saja merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya.

"Ka-kak Lefan.. " suara Airis bergetar karena ini adalah ciuman pertamanya.

Bukannya berhenti, Lefan malah iseng mengecup lagi bibir Airis yang tentu saja membuat Airis menjerit.

Jeritan Airis mengundang beberapa pelayan dan prajurit mendekat, mereka sangat terkejut tapi saat tiba di tempat Lefan dan Airis bersantai, mereka bisa melihat Lefan memeluk Airis dimana kedua telinga Airis sudah semerah tomat.

Lefan tersenyum.
"Ada apa ? Kenapa kalian datang sebanyak ini ?" Tanya Lefan.

"Ah, ma-maafkan kami paduka.. ka-kami mendengar suara yang mulia Airis" jawab Jounis, pelayan pribadi dari Airis.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, dia tidak apa-apa.. kami baik-baik saja" kata Lefan.

Jounis langsung menyenggol pinggang salah satu prajurit.
"Ka-kalian dengar kan, yang mulia bilang tidak perlu khawatir.. lebih baik kita pergi"

"O-oh, benar.. kami permisi yang mulia !" Semua orang bergegas pergi karena mereka tidak mau menganggu kebersamaan Airis dan Lefan.

Melihat semua orang pergi, Airis mendorong dada Lefan. Airis berniat kabur karena dia merasa sangat malu tapi yang ada Lefan malah menarik tangan Airis yang tentu langsung membuat Airis terduduk di pangkuan Lefan.

"Kamu mau kemana ? Tetap disini"

"Ugh!" Wajah Airis sudah tidak bisa di kondisikan lagi karena dia sudah sangat malu.

"Ja-jangan menatap ku seperti itu !!" Airis menutup kedua mata Lefan.

"Haha, kenapa Airis ? Aku jadi tidak bisa melihat wajah manis mu"

"Tidak !! Ku mohon lepaskan aku yang mulia, aku ingin buang air besar !!" Alasan Airis tentu tak semudah itu membuat Lefan melepaskan Airis.

Dia malah mengendong Airis.
"Mari ku bawa kamu ke kamar mu"

"Apa ?! Ah.. tidak !! Kak aku bisa jalan sendiri !!" Airis terus meronta di gendong Lefan tapi dia tetap tidak bisa lepas karena Lefan memeluknya sangat erat.

Beberapa pelayan termasuk Jounis melihat dari kejauhan, mereka terkekeh pelan melihat tingkah pasangan ini yang dulunya berstatus kakak beradik tapi sekarang dalam semalam berubah menjadi pasangan.

Sikap malu-malu Airis dan jahilnya Lefan membuat semua mata gemas sendiri akan tingkah laku mereka berdua.

.
.

Bersambung ...

The King's Bride (BL18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang