"Apa dia sudah datang ?!" Airis terlihat sangat senang hari ini karena orang yang dia suka datang ke istana untuk jamuan minum teh.
"Ya yang mulia, dia sudah datang.. sesuai arahan Anda dia menunggu di taman" jawab pelayan Airis.
"Baik, aku akan segera ke sana !" Airis bersiap-siap sementara wanita penari itu menunggu Airis.
Wanita ini melihat-lihat sekitar taman yang sangat indah ini, walaupun ini bukan kali pertama dia ke istana tapi di undang langsung oleh pangeran Airis tentu dia merasa spesial.
Saat dia tengah menunggu, seseorang tiba-tiba berdiri di belakangnya.
"Aku belum pernah melihat mu sebelumnya" ujar orang tadi yang membuat wanita penari ini terkejut.Dia langsung berdiri melihat ke belakang, matanya membulat saat melihat siapa yang berdiri di belakangnya.
Lefan dan pelayan pribadi Lefan menatap wanita ini.
"Ada urusan apa datang ke istana ?" Tanya Lefan.Wanita ini segera menundukkan kepalanya.
"Ma-maafkan atas kelancangan saya tapi saya datang atas undangan dari yang mulia Airis" jawabnya."Ah, begitu rupanya" Lefan tersenyum, perlahan Lefan mendekat lalu membisikkan sesuatu di telinga wanita penari ini.
Wajahnya berubah pucat, dia meremas pelan rok terusan yang dia pakai.
"Kalau kamu sudah mendengar apa yang mulia Lefan katakan maka pergilah sebelum aku menyuruh para penjaga menyeret mu keluar dari istana" ujar pelayan Lefan.
"Baik !" Wanita ini bergegas pergi setelah di ancam oleh pelayan Lefan.
Setelah wanita itu pergi, Lefan duduk di kursi menunggu Airis. Dia menyilangkan kakinya juga sesekali jarinya mengetuk-ngetuk meja.
Tak lama kemudian, Airis tiba di taman. Betapa terkejutnya Airis saat melihat Lefan duduk di kursi tempatnya dan wanita penari tadi membuat janji.
"Kakak, apa yang kakak lakukan di sini ?" Tanya Airis.
Lefan tersenyum ke arah Airis.
"Duduklah.. kakak ingin bicara dengan mu"Airis menelan salivanya berat, dia tau Lefan akan mengintrogasinya.
"Katakan Airis.. siapa wanita itu ?" Tanya Lefan.Airis meremas pelan celananya.
"Di-dia penari yang malam tadi menjadi penghibur di acara ulang tahun kakak""Ah, begitu rupanya.. " pelayan datang membawa teko juga cangkir minum teh untuk Airis dan Lefan.
" ..minumlah Airis, kita tidak boleh menyia-nyiakan pekerjaan pelayan" ujar Lefan.
Airis menghela nafasnya berat, dia terpaksa meminum teh itu padahal niatnya ingin mengobrol dengan wanita tadi tapi yang ada malah dia minum teh bersama Lefan.
"Apa kamu ingin menikah ?" Tanya Lefan.
"Aku.. ah, apa aku boleh membicarakan hal ini sekarang ?" Tanya Airis penasaran.
"Ya, aku ingin mendengar jawaban mu" jawab Lefan.
Airis menekan-nekan jarinya bergantian.
"Ka-kalau boleh.. tapi kak usia ku masih sangat muda""Itu tidak jadi masalah karena aku sudah dewasa dan kamu sudah berusia 18 tahun itu cukup untuk pergi ke jenjang pernikahan" ujar Lefan yang membuat Airis sedikit kebingungan.
"Apa kakak mau menikah juga ?" Tanya Airis.
Lefan menatap Airis.
"Benarkah kamu ingin tau ?"Airis mengangguk yakin karena Lefan tidak pernah membahas pernikahan ataupun pertunangan dengan wanita bangsawan lain di dalam maupun luar negeri, ini hal baru jadi Airis penasaran akan hal itu.
Lefan berdiri lalu mengulurkan tangannya.
"Mari menikah.. kita berdua"Angin lembut perlahan menyapu tubuh mereka bertiga di taman bunga itu, Airis tidak bisa berkata-kata saat mendengar apa yang baru saja Lefan katakan.
Lefan menarik kembali tangannya dari Airis.
"Ini mungkin mengejutkan mu tapi sejak awal aku tidak pernah mengangkat mu menjadi adik.. aku hanya menganti nama mu karena kelak kamu akan menjadi isteri ku"Deg. Deg. Deg.
Jantung Airis berdebar kencang saat tau hal ini.
"Isteri ? Ak-aku .. tapi aku laki-laki" suara Airis bergetar.
"Ya, secara fisik kamu memang laki-laki tapi kamu tidak bisa membuahi dan kamu yang akan mengandung anak ku.. " Lefan menatap tajam Airis.
" ..itu sebabnya percuma saja kamu menyukai seorang wanita"
Airis semakin kuat meremas celananya, dia menatap pelayan Lefan.
"Lionel.. apa kamu tau hal ini ? Apa benar apa yang kakak katakan ?!"Pelayan pribadi Lefan bernama Lionel ini mengangguk pelan.
"Ya, saya sudah tau sejak lama" jawab Lionel.Airis langsung berdiri.
"Tolong jangan bercanda kak ! Ini benar-benar tidak lucu, kenapa kakak mempermainkan ku seperti ini ?! Kalau memang kakak tidak setuju dengan pilihan ku maka katakan saja !""Aku tidak bercanda Airis, aku tidak pernah bercanda untuk hal serius" ujar Lefan yang membuat Airis sangat kesal, dia langsung berlari menjauh dari Lefan dan pelayannya.
"Bagaimana ini yang mulia ?" Tanya pelayan Lefan.
Lefan tersenyum simpul.
"Kamu tau apa yang harus kamu lakukan Lionel"Deg !
"Tapi-"
Lefan langsung menatap Lionel tajam, Lionel menundukkan kepalanya.
"Baik, akan saya lakukan sesuai perintah Anda raja ku"
.
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/371867944-288-k460886.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Bride (BL18+)
AcakDia yang sudah menyelamatkan ku tapi dia pula penyebab dari hancurnya kehidupan ku, entah apakah aku masih bisa menganggapnya sebagai cinta atau ini hanya perasaan semu ?