Airis menatap Lefan yang saat ini mengurungnya diantara tangan kekar raja berparas rupawan ini.
Tubuh Airis telanjang total tanpa sehelai benang pun menutupinya sementara Lefan masih memakai celananya.
"Hentikan itu !" Airis menutup mata Lefan.
"Kenapa kamu menutup mata ku Airis ?"
"Ini sangat memalukan! Bagaimana bisa aku telanjang sementara yang mulia masih memakai celana !" Protes Airis.
Lefan tersenyum.
"Jadi kamu ingin melihat tubuh ku juga ? Baiklah" Lefan melepas tangan Airis dari matanya, dia menatap Airis intens sementara tangannya bekerja melepas kancing celananya.Melihat hal itu, Airis jadi malu sendiri sudah mengatakan hal seperti itu yang tentu saja membuat Lefan merasa tertantang.
"Tidaakk !! Tidak perlu membukanya !" Wajah Airis memerah saat celana Lefan hampir terbuka.
"Kenapa ? Bukankah kamu yang merasa tidak adil ?"
"Ak-aku berubah pikiran, biar aku saja yang seperti ini" kata Airis.
Lefan terkekeh pelan, dia langsung mencium Airis karena merasa gemas sendiri. Airis sedikit terkejut tapi setelahnya Airis melingkarkan kedua tangannya dileher Lefan.
Perlahan Lefan membaringkan tubuh Airis, tangan Lefan bergerak meraba tubuh Airis lalu semakin turun ke bawah.
Airis menutup matanya merasakan sentuhan Lefan, tangan Lefan terasa hangat saat menyentuh setiap inci tubuh Airis hingga sentuhan Lefan dibawah sana berhasil meloloskan lenguhan disela ciuman mereka berdua.
Perlahan Lefan melepas pangutan bibir mereka berdua lalu menatap wajah Airis yang sudah pasrah dibawah Lefan.
"Sepertinya kita harus menunda ini" ujar Lefan tiba-tiba yang langsung membuat kedua mata Airis terbuka lebar.
"Kenapa ?!" Tanya Airis penasaran.
"Bukankah kamu sendiri yang mengatakan kalau ingin menunggu setelah menikah saja"
"Ak-aku memang mengatakannya tapi serius yang mulia ingin menunda ini ?! Mak-maksud ku, setelah semua pakaian ku terlepas ?!" Tanya Airis.
Lefan mendekat dengan senyum jahilnya.
"Kalau begitu sentuh aku juga Airis"Blush.
Kedua pipi Airis memerah."Ap-apa ?!"
"Sentuh aku juga.. " Lefan menarik tangan Airis lalu menaruhnya di gundukan besar dibawah sana.
" ..ditempat ini"
Airis menelan salivanya berat, dia bisa merasakan sesuatu mengeras dibalik celana Lefan.
"Ap-apa yang harus ku lakukan ?""Kamu serius mau melakukannya ?" Tanya Lefan balik.
"Mm!" Airis mengangguk yakin.
Lefan terkekeh pelan, dia langsung mengecup singkat dahi Airis.
"Aku hanya bercanda, kamu tidak perlu memaksakan diri""Ugh.. " Airis menyentuh dahinya.
" ..jangan bicara seperti itu yang mulia, aku merasa malu !"'Lucunya~' Lefan kembali melumat bibir Airis, kali ini Lefan mendorong kedua kaki Airis ke depan lalu meraba area sensitif Airis.
'Te-tempat itu ! Serius tempat itu ?!' batin Airis saat merasakan jari Lefan bergerak menyentuh bibir holenya.
Airis mencoba menahan tangan Lefan tapi yang ada tenaganya tak bergerak dari posisinya, Airis mengerutkan alisnya saat dua jari Lefan masuk ke dalam holenya.
"Mngg! Mnhh.. Fuahh-Ahh!" Airis mendorong tubuhnya agar Lefan berhenti menciumnya.
"Hah-Ah! Yang mulia.. ahh~" Airis meremas tangan Lefan yang sekarang bergerak membuka hole Airis.
Lefan menatap wajah Airis, wajah yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
'Hah.. dia manis dan seksi' batin Lefan, Lefan merendahkan tubuhnya lalu mengemut nipple kiri Airis."Uahh! Yang mulia.. tidakk! Mmm!" Airis meremas rambut Lefan.
"Hah.. Airis, manis sekali.. ~" Lefan menjilat juga mengigit nipple Airis.
Jari Lefan membuka seperti gunting yang berhasil membuat Airis meringis pelan karena terasa perih.
"Mmm.. yang muliahh,hah.. sakit" air mata Airis perlahan keluar membasahi pipinya.Lefan bergerak naik lalu menjilat pelan air mata Airis.
"Jangan menangis Airis, aku akan membuat kamu menikmatinya sesegera mungkin""Uuhh!" Airis menutup matanya merasakan jari Lefan bergerak dibawah sana hingga akhirnya Lefan berhasil menemukan titik ternikmat di dalam hole Airis.
"Ah!" Desahan berhasil lolos dari mulut Airis, dia langsung menutup mulutnya.
'Apa itu tadi ?' batin Airis bertanya-tanya, Airis melihat wajah Lefan yang ternyata sudah mengukir senyuman di bibirnya.
"Ketemu" ujar Lefan yang membuat sekujur bulu di tubuh Airis berdiri, dia merasa saat ini Lefan sudah sampai titik nafsu yang menggebu-gebu karena memang Lefan sudah menahan diri selama 12 tahun.
.
.Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Bride (BL18+)
AcakDia yang sudah menyelamatkan ku tapi dia pula penyebab dari hancurnya kehidupan ku, entah apakah aku masih bisa menganggapnya sebagai cinta atau ini hanya perasaan semu ?